Ambika kembali melanjutkan nyanyiannya. Mr. rathore tersenyum melihat Ambika & bicara sendiri, “Aku sudah menemukan putri kita, Malvika!”.
Setelah selesai bernyanyi, Ambika menghampiri Tuan Takhur utk berterimakasih.
Ambika : Bagaimana anda tau liriknya?
Tuan Takhur melirik Mr. rathore & memperkenalkannya pada Ambika.
Tuan Takhur : Menantuku. Ayahnya Mukhta. Dia yang ingat liriknya.
Mr. rathore menyebut, “nak” ketika menghentikan Ambika menyentuh kakinya.
Mr. rathore : Maksudku, Seorang anak tidak perlu menyentuh kaki(mengambil berkat). Aku. . aku. . Tuan Takhur, permisi sebentar.
Setelah berbasa-basi sebentar dengan Ambika, Tuan Takhur menyusul Mr. rathore.
Mr. rathore : Sebelumnya aku tidak pernah merasa tidak berdaya seperti hari ini. Selama bertahun-tahun aku tinggal sendirian di suatu tmpt di bumi ini, aku terus berharap dlm hatiku kalau putriku & Tapasya masih hidup di suatu tempat. Pasti ada seseorang yang menjaganya & dia akan baik-baik saja. Tapi aku tidak tau kalau aku & Malvika juga memiliki seorang putri. Putri pertamaku!
Tuan Takhur : Dia masih mengira Dharamvir Chaubey adlh ayahnya. Tunggulah waktu yang tepat. Bersabarlah.
Tgl 8 dst koq g dimuat?
maaf ya mbak..