Berita Lampung Terkini
Berita  

Inilah Penyebab Utama Ahok Marah Besar sampai Gebrak Mobil di Depan Balai Kota

Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, dan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi saat meninjau Kali Tunjungan, Jakarta Utara,
Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, dan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi saat meninjau Kali Tunjungan, Jakarta Utara,

Lampungway.com. Inilah Penyebab Utama Ahok Marah Besar sampai Gebrak Mobil di Depan Balai Kota. Pemberitaan media yang simpang siur juga hanya diunggahnya video yang tidak lengkap membuat pemberitaan miring kembali menyerang Ahok, Gubernur DKI Jakarta.
Hari ini, Ahok pun mengklarifikasi tentang Penyebab utama dirinya marah dan perang mulut kepada warga yang membawa nenek-nenek yang menghadang mobilnya melintas di depan balaikota pada Rabu (18/2/2015) lalu. Kekesalan Ahok bukan tanpa sebab, hingga akhirnya meluapkan emosinya dan menggebrak bodi mobil dinasnya.
Menurut dia, seorang laki-laki bernama Khaerudin dan yang mengaku sebagai pengacara itulah yang menyebabkan emosinya meluap. Basuki mengatakan, pengacara itu merupakan oknum yang memanfaatkan ketidakberdayaan seorang nenenk yang usianya paruh baya.
“Dia bukan warga, melainkan pengacara yang mau memenangkan kasus tanah girik (tidak punya sertifikat). Pasti setelah itu, dia bagi hasil. Nenek yang saya salamin enggak buka mata, saking lemasnya, nenek itulah yang waris (lahan),” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Oknum pengacara itu, lanjut Basuki, memanas-manasi sang nenek untuk merebut lahan yang kini sudah dibangun Rumah Sakit Puri Indah. Karena tidak memiliki data lengkap soal sengketa lahan itu, ia sudah kalah di pengadilan.
Oknum pengacara itu memaksa lurah dan camat sekitar untuk memberi surat keterangan guna memperkuat klaim kepemilikan warga terhadap tanah itu di pengadilan. Setelah mendapat surat keterangan dari lurah dan camat, oknum pengacara itu baru dapat mengajukan perkara ke pengadilan.
“Ya, lurah dan camat kami enggak mau kasih dong, terus dia minta tolong sama saya dan dia ancam saya, ‘Kalau Bapak enggak mau paksa lurah dan camat untuk bertemu kami, saya taruh nenek di depan mobil Bapak, biar kami mati’. Etis enggak dia ngomong begitu? Saya bukan marah sama warganya, tapi dia sudah kayak teroris, ya sudah saya lawan. Dia itu menyandera nenek-nenek yang sudah enggak mengerti apa-apa supaya kami beri surat keterangan buat dia,” kata Basuki.
Sebelumnya, pada Rabu lalu, tepatnya sebelum blusukan bersama Presiden Joko Widodo, Basuki sempat membentak warga yang mengadu permasalahan kepadanya. Kemarahannya dipicu karena Khaerudin membawa seorang nenek berkursi roda yang disebut sebagai ahli waris tanah itu. Khaerudin menempatkan sang nenek tepat di depan mobil dinas Basuki yang akan pergi. Kemudian, dia meminta Basuki membubuhkan tanda tangan surat rekomendasi kepada lurah dan camat agar mengeluarkan surat keterangan kepemilikan lahan yang dimintanya.
Menurut Basuki, sengketa lahan itu bukanlah wewenang Pemprov DKI. Terlebih lagi, Khaerudin terus membentak serta menunjuk-nunjuk Basuki. Kemudian, Khaerudin pun akhirnya “dikunci” oleh ajudan Basuki dan diamankan ke pos Pamdal yang berada di gerbang Balai Kota. “Ahok Presiden, baru gue bisa selesein,” kata Basuki kepada Khaerudin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *