Berita Lampung Terkini
Berita  

Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 382

Lampungway.com – Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 382. Pada Kisah dalam Sinopsis Jodha Akbar Episode 381 sebelumnya, Debroo menuliskan tentang perubahan sikap Salim setelah menjalani hukuman sehingga membuat Ayah serta Ibunya bingung dan sedih, sementara itu ratu ruqayah tersenyum menang atas apa yang sudah ia lakukan pada pangeran salim. Mari simak kelanjutanya. #383

Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 382

Sore itu dikamar Pangeran Salim, Moti meminta Pangeran Salim untuk segera bersiap-siap berdandan untuk merayakan pesta perayaan Jashn, “tidak! aku tidak mau pergi!” kata Pangeran Salim, “Pangeran, lihat ibumu Ratu Jodha sudah membuat baju ynag special buat kau” bujuk Moti, “tidak! aku tidak mau memakainya!” kata Pangeran Salim kesal tepat pada saat itu Ratu Jodha datang menemuinya, “Kenapa kau tidak mau datang kepesta, Pangeran Salim?” tanya Ratu Jodha
Cerita-Jodha-Akbar-Episode-382-1
“Nenekmu sudah menyiapkan pesta ini khusus buatmu, nak “ bujuk Ratu Jodha, “Aku tidak mau datang, ibu!” kata Pangeran Salim sambil cemberut, “Pangeran Salim, nanti ayahmu akan marah, ayolah” bujuk Ratu Jodha lagi, “Ayah cuma taunya marah saja, pokoknya aku tidak mau datang!” bentak Pangeran Salim tepat pada saat itu Ratu Ruqayah datang bersama pelayannya yang membawakan baju buat Pangeran Salim, “Aku ingin lihat bagaimana Pangeran Salim kalau tidak datang kepesta perayaan?” tanya Ratu Ruqayah,
“tidak! aku tidak mau pergi!” kata Pangeran Salim lagi dengan nada kesal, “Baiklah, aku juga tidak akan pergi kepesta, aku akan duduk disini dan tidak akan makan-makanan apapun” goda Ratu Ruqayah, sementara Ratu Jodha hanya tersenyum melihat usaha Ratu Ruqayah membujuk Pangeran Salim, “Tapi kau tau, Pangeran Salim, disana akan banyak anak-anak dan juga banyak makanan yang enak-enak tapi biarlah kita akan makan kacang-kacangan saja kalau begitu” goda Ratu Ruqayah lagi, “tidak! aku tidak mau makan kacang-kacangan!” ujar Pangeran Salim, “Baiklah, aku akan pergi kepesta, tapi aku akan memakai baju yang dibawa olehmu, ibu Ratu Ruqayah” kata Pangeran Salim,
“Oh maaf, aku tidak tahu kalau Ratu Jodha juga membawa baju buatmu, kalau aku tahu aku tidak akan membawa baju itu buatmu, bagaimana kalau kau pakai baju yang dibawa oleh ibumu?” pinta Ratu Ruqayah, “tidak mau! aku cuma mau pakai baju yang kau bawa untukku!” kata Pangeran Salim, “Baiklah, tidak apa-apa, Ratu Ruqayah, paling tidak Pangeran Salim mau datang kepesta nanti, pakaikanlah bajunya” ujar Ratu Jodha sambil berlalu darisana bersama Moti.
Cerita-Jodha-Akbar-Episode-382-2
Melihat kepergian Ratu Jodha, Ratu Ruqayah langsung berujar dalam hati: “Sekarang Pangeran Salim sudah mulai menjauh dari Ratu Jodha dan mulai semakin dekat denganku” bathinnya.
Dalam pesta perayaan Jashn, Raja Jalal memberitahukan kesemua orang bahwa besok masih ada perayaan Jashn lagi dan pada hari itu akan ada pengumumman resmi dari Pangeran Salim sebagai pewaris tahta Kerajaan, kertas stempel akan dibuat. Kemudian Raja Jalal menyuruh Pangeran Salim yang sedang duduk disamping neneknya untuk duduk disebelahnya, “Sekhu Baba, kau mau makan apa?” tanya Raja Jalal, Pangeran Salim memperhatikan banyak makanan yang tersedia disana
“Aku tidak lapar, ayah” kata Pangeran Salim tepat pada saat itu Murad datang menghampiri mereka, “Yang Mulia, bolehkah aku mengajak Pangeran Salim, kami ingin bicara banyak dengan Pangeran Salim” pinta Murad, Raja Jalalpun mengijinkan. Kemudian Murad mengajak Pangeran Salim untuk duduk bareng dengan pangeran yang lain ditempat khusus mereka, “Danial, kenapa kau tidak makan sesuatu?” tanya Pangeran Salim, “Ada banyak makanan didepanku, Pangeran Salim, aku bingung mau makan yang mana dulu” ujar Danial,
“Kalau begitu tutup matamu dan aku akan memilihkan makanan favorit buat kau” ujar Murad, Danialpun menurut, diapun menutup matanya dan Murad mengambil cabe hijau kemudian dimasukkannya cabe itu kemulut Danial, Danial yang percaya pada Murad langsung menguyahnya perlahan-lahan tapi kemudian dia merasa kepedasan, Danial langsung minum air putih sebanyak banyaknya, anak-anak lainnya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Danial.
Masih dalam perayaan Jashn, semua orang tampak bahagia menyambut perayaan tersebut, semua kerabat Kerajaan Mughal hadir disana, sementara itu Rahim kelihatan sedang terpesona memperhatikan kehadiran salah satu putri kerabat keluarganya diperayaan tersebut, Ratu Salima yang memperhatikan sedari tadi kemudian mendekati Rahim dan menjewer telinganya, “Rahim, apa yang kau lakukan?” tanya Ratu Salima, “Oooh ibuuu“ Rahim terbata-bata menjawabnya, tidak diduganya ibunya memergokinya saat itu,
“Rahim, ini namanya dosa kalau kau melihat gadis-gadis yang ada diIstana ratu itu” tegur Ratu Salima, “Aku cuma ingin melihat siapa putri yang baru itu, buu “ bela Rahim, “Mereka itu datang dari Meewat, Rahim, mereka datang untuk ikut merayakan perayaan Jashn” kata Ratu Salima, Rahim tampak malu-malu didepan ibunya kemudian dia berlalu darisana.
Sementara itu Raja Jalal menyuruh Tansen untuk memulai perayaan Jashn, “Aku ingin mendengarkan lagu Raag Malhari” pinta Ratu Ruqayah, “Kalau aku ingin mendengarkan lagu Raag Kafi dan nyanyikan beberapa pujaan untuk Dewa Krishna” pinta Ratu Jodha, kemudian Maan Sigh menyuruh Tansen untuk memenuhi permintaan Mariam Uz Zamani, Tansenpun mulai melantunkan lagu tersebut sementara itu Ratu Ruqayah marah dan tidak senang karena permintaannya tidak dipenuhi, Ratu Ruqayah yang saat itu duduk disebelah kanan Raja Jalal langsung berdiri dan meninggalkan ruang tersebut.
“Aku sangat bahagia, Ratu Salima, akhirnya Pangeran Salim bisa kembali keistana” kata Raja Jalal, “Ini hari yang menyenangkan Yang Mulia dan perayaan Jashn ini membuat semua orang senang dan bahagia” ujar Ratu Salima, sementara Ratu Jodha yang berada diantara mereka hanya mendengarkan percakapan suaminya dan Ratu Salima. Kemudian Raja Jalal menyuruh Maan Sigh untuk duduk disebelahnya dibekas tempat duduk Ratu Ruqayah tadi, Maan Sighpun menuruti kata Raja Jalal. “Yang Mulia, ini kan tempat duduk Ratu Ruqayah, bagaimana aku bisa duduk disini?” tanya Maas Sigh,
“Jangan lupa kau kan keponakanku juga dari salah satu ratu kerajaan, kau sudah seperti anakku sendiri” kata Raja Jalal, akhirnya Maan Sigh duduk disebelah Raja Jalal, kemudian Raja Jalal menyuapi Maan Sigh dengan tangannya sendiri, Ratu Jodha sangat senang melihatnya sementara itu Ratu Ruqayah yang sudah kembali kesana melihat tingkah laku Raja Jalal ke Maan Sigh, dalam hatinya berkata: “Sekarang keponakan Ratu Jodha juga sudah sangat dekat sama Raja Jalal daripada aku, tapi lihat saja nanti, segera aku akan menggunakan Pangeran Salim dan aku akan merebut kembali posisiku disini” bathin Ratu Ruqayah.
Masih dalam dalam perayaan Jashn, “Ratu Jodha, bagaimana kalau nanti kita bermain catur setelah perayaan ini?” tanya Raja Jalal, “Kenapa tidak, Yang Mulia” jawab Ratu Jodha, kemudian Raja Jalal memanggil Pangeran Salim untuk duduk disebelahnya, Pangeran Salim duduk diantara Raja Jalal dan Ratu Jodha, “Pangeran Salim, kau belum makan kan dari tadi? makanlah, nak” bujuk Ratu Jodha, “tidak! aku tidak ingin makan apa-apa, ibu, Aku capek, aku ngantuk, aku mau tidur” jawab Pangeran Salim, “Baiklah, bagaimana kalau ibu dongengkan sebuah cerita untukmu” bujuk Ratu Jodha lagi, sementara Raja Jalal hanya mendengarkan percakapan Ratu Jodha dan Pangeran Salim,
“tidak! aku tidak ingin mendengarkan cerita apa-apa, aku cuma ingin tidur!!” kata Pangeran Salim dengan nada kesal lalu meninggalkan Ratu Jodha dan Raja Jalal tanpa memberi salam terlebih dahulu, “Keliatannya Pangeran Salim masih marah sama kami, Ratu Salima” kata Ratu Jodha, “Mungkin dia kecapekkan, Ratu Jodha, dia mungkin akan seperti ini selama beberapa hari, aku akan mencoba menidurkannya” ujar Ratu Salima, “Iyaaa, dan tolong buatlah dia memimum susunya, Ratu Salima” pinta Ratu Jodha, “Baiklah, “ ujar Ratu Salima kemudian berdiri dan berlalu dari hadapan Ratu Jodha,
Reesham yang melihat Maan Sigh keponakan Ratu Jodha duduk disebelah Raja Jalal langsung memprovokasi Ratu Ruqayah, “Yang Mulia Ratu, seharusnya kau mempunyai perasaan yang kurang enak melihat Maan Sigh dan Ratu Jodha sangat dekat dengan Yang Mulia Raja dari pada kau, coba lihat Yang Mulia Raja memanggil Maan Sigh dengan sebutan anak, istrinya yang lain Ratu Salima memiliki Rahim, dan Ratu Jodha memiliki Pangeran Salim” kata Reesham sambil terus mengompori Ratu Ruqayah yang sedari tadi hanya diam mendengarkan saja, “Ratu Jodha mendapatkan prioritas untuk segalanya, Yang Mulia Ratu, posisimu sendiri sudah diambil alih oleh Ratu Jodha” kata Reesham lagi, “Pangeran Salim mungkin memang anak Ratu Jodha, Reesham tapi sekarang Pangeran Salim adalah milikku” ujar Ratu Ruqayah.
Sementara itu Ratu Salima mendekati Murad yang sedang duduk-duduk bersama pangeran kecil lainnya, “Murad, ibu akan menidurkan Pangeran Salim terlebih dulu yaaa” kata Ratu Salima, “Hhhh, semuanya perhatian sama Pangeran Salim tapi sama aku tidak!” ujar Murad kesal tepat pada saat itu Ratu Jodha juga ikut menghampiri mereka, “Bukan seperti itu, Murad, aku juga sangat mencintaimu” kata Ratu Jodha, “Benarkah, Yang Mulia Ratu??” tanya Murad, “Iyaaa, benar!” jawab Ratu Jodha, dari tempat duduknya Raja Jalal berkata “Sekhu Baba itu sangat beruntung dia mempunyai ibu seperti Ratu Jodha, Ratu Salima dan Ratu Ruqayah” kata Raja Jalal, “Apakah kau cemburu sama Pangeran Salim, Yang Mulia?” tanya Ratu Jodha, “Hmmm, aku selalu tidak bisa menang berdebat kalau sama kau, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal sambil tersenyum, Ratu Jodhapun ikut tersenyum.
Malam itu ketika semua orang masih menikmati perayaan Jashn, Pangeran Salim malah tertidur dikamarnya sendiri, tiba-tiba Ratu Ruqayah datang menemuinya, dipanggilnya Pangeran Salim beberapa kali tapi Pangeran Salim tidak menyahut, lalu didekatinya Pangeran Salim yang sudah mulai tertidur pulas, “Pangeran Salim, Pangeran Salim, Pangeran Salim, bangun, ini aku ibu” kata Ratu Ruqayah, mendengar ada yang memanggil namanya Pangeran Salimpun terbangun dan dilihatnya Ratu Ruqayah sudah duduk disampingnya, “Pangeran Salim, ada apa kau ini? kau tidak mau makan makanan yang sudah disediakan, kau kenapa?” tanya Ratu Ruqayah sambil melirik kearah susu yang masih penuh satu gelas yang belum disentuh oleh Pangeran Salim, ”Kalau begitu, bagaimana kalau kau minum susu saja yaa” pinta Ratu Ruqayah.
Sementara pada saat itu, Ratu Salima sedang menuju kekamar Pangeran Salim tapi ditengah jalan, langkahnya terhenti karena Ibu Ratu Hamida, “Kau mau kemana Ratu Salima” tanya Ibu Ratu Hamida, “Salam ibu, saya mau kekamar Pangeran Salim, ibu istirahatlah” jawab Ratu Salima kemudian berlalu untuk mengecek kondisi Pangeran Salim.
Tepat pada saat itu Ratu Ruqayah mengambil susu yang sudah disediakan untuk Pangeran Salim kemudian dia mencampurnya dengan ganja yang sudah dibawanya sedari tadi yang disembunyikannya dibalik punggungnya, “Sudah saatnya membuat ramuan ganja yang lebih banyak untuk Pangeran Salim” bathin Ratu Ruqayah sambil menyengir sinis, kemudian diberikannya susu bercampur ganja tersebut ke Pangeran Salim dan menyuruhnya untuk minum,
tepat pada saat itu Ratu Salima datang kesana dan melihat Ratu Ruqayah sedang meminumkan susu ke Pangeran Salim tapi tiba-tiba setelah meminum susu tersebut Pangeran Salim menjadi sempoyongan, Pangeran Salim keliatan mabuk, Ratu Salima langsung curiga pada Ratu Ruqayah, “Ratu Ruqayah! apa yang sedang kau lakukan?” tanya Ratu Salima sambil memegang Pangeran Salim yang saat itu sedang sempoyongan karena mabuk, sementara Ratu Ruqayah sangat terkejut, dirinya tidak menduga akan kedatangan Ratu Salima, “Pangeran Salim! Pangeran Salim! Pangeran Salim!” Ratu Salima terus memanggil nama Pangeran Salim tapi Pangeran Salim sudah tidak sadarkan diri, Pangeran Salim langsung tertidur kembali,
“Ratu Ruqayah, ramuan apa yang kau campur dalam susu itu?” tanya Ratu Salima penasaran, “Ratu Salima, aku kesini hanya untuk melihat Pangeran Salim, susu ini sudah ada disini sedari tadi sejak aku datang, aku cuma menyuruh Pangeran Salim untuk meminumnya” kata Ratu Ruqayah, “Yaa, memang aku yang menaruh susu itu disini tapi itu hanya susu biasa” ujar Ratu Salima, “Jadi ini semua kau pelakunya, Ratu Salima!” kata Ratu Ruqayah menang, “Kaulah yang mencampur sesuatu pada susu itu, Ratu Ruqayah dan kau menuduh aku!” ujar Ratu Salima, “Aku pikir kaulah yang mencampur sesuatu didalamnya” kata Ratu Ruqayah lagi,
“Sini, aku ingin melihat susunya dan aku ingin tau apa yang kau masukan kedalam susu itu!” ujar Ratu Salima geram sambil mencoba mengambil gelas ditangan Ratu Ruqayah tapi Ratu Ruqayah menampiknya sementara Pangeran Salim sudah tertidur pulas, tak didengarnya pertengkaran antara kedua ibu tirinya itu , “Kaulah yang mencampur sesuatu kedalamnya, Ratu Salima, bukan aku!” kata Ratu Ruqayah,
“Berikan gelas susu itu padaku, Ratu Ruqayah!” ujar Ratu Salima sambil kembali berusaha mengambil gelas tersebut tapi Ratu Ruqayah masih belum mau memberikannya, “Kau telah melampoi batas, Ratu Salima!” kata Ratu Ruqayah marah, “Kalau kau memang tidak mencampurkan sesuatu kedalam susu itu, berikan gelas itu padaku Ratu Ruqayah!” ujar Ratu Salima penasaran, Ratu Salima benar-benar geram dan penasaran dengan apa yang diperbuat oleh Ratu Ruqayah, kemudian dia mencoba merebut gelas yang masih tersisa susu itu dengan sigap tapi Ratu Ruqayah menariknya kembali hingga akhirnya gelas susu tersebut merosot dari tangan keduanya dan jatuh kelantai, susu yang masih tersisa didalamnya tumpah membaur dilantai.
Ratu Salima langsung melihat pada tumpahan susu dilantai yang warnanya sudah berubah menjadi kecoklatan, “Ratu Ruqayah, persoalan ini tidak berhenti disini saja! aku akan memberitahukannya ke Yang Mulia, dan tunggu saja apa yang akan dia putuskan untuk permasalahan ini!” ancam Ratu Salima kemudian berlalu dari sana, sementara Ratu Ruqayah merasa tegang dan gelisah. Dengan Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 382 pun berakhir. Ayo simak terus Kisah selanjutnya pada Episode 383 berikutnya Hanya di Lampungway.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *