Peracik dan Pengendali Jaringan Kue Ganja Cokelat

Lampungway.com– Waspadai anak – anak anda untuk tidak sembarang dalam membeli makanan. Kini kejahatan melalui obat – obatan terlarang kian merajalela. Semakin banyak cara para penjahat tersebut untuk mengelabui masyarakat melalui varian rasa ganja. Salah satu isu yang tersebar adalah meracik kue ganja dengan varian cokelat dan si pembuat memiliki penyakit kelamin dan hepatitis C. Berikut beritanya.
Peracik dan pengendali jaringan kue ganja, IR (38) mengaku membuat dan mengkonsumsi kue dan cokelat karena memiliki riwayat HIV dan Hepatitis C.
“Karena saya punya riwayat penyakit HIV dan Hepatitis C. Ketika mengkonsumsi ganja jadi lebih baik, saya juga sering melinting untuk rokok buat mengatasi penyakit HIV saya,” kata IR di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (13/4/2015).
Karena terus mengkonsumsi ganja dalam bentuk rokok, IR takut ditangkap pihak berwajib, Ia berpikir untuk memadukan ganja menjadi kuliner yang tak terlalu menarik perhatian aparat. Pilihan pun jatuh kepada cookies dan cokelat karena bentuknya tak dicurigai. IR mengaku mempelajari membuat kue melalui internet.
Setelah beberapa kali mengkonsumsi untuk kepentingan pribadi, beberapa kenalannya mulai tertarik untuk mencoba cookies dan coklat buatan IR. “Ada teman-teman yang tertarik dan berinisiatif menjualnya,” kata dia.
Satu kotak cookies dan coklat yang mengandung ganja berisi 15 buah diberi harga Rp 200 ribu. Sedangkan pemesanan dapat dilakukan melalui BBM atau telepon. “Pesanan ke media online,” kata dia.
Sebelumnya, BNN telah melakukan penyelidikan intelijen terkait kasus ini, petugas awalnya mengamankan dua orang berinisial OJ (21) dan AH (21) Jumat 10 April di kawasan Blok M Plaza. Mereka adalah pembeli sekaligus kurir. Sementara IR ditangkap di hari yang sama, bersama dua anak buahnya, YG (23) yang berperan sebagai koki dan HA (37) penjaga toko yang menjual brownies.