Berita Lampung Terkini
Berita  

Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 404

Lampungway.com – Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 404. Pada Kisah dalam Sinopsis Jodha Akbar Episode 403 sebelumnya, Debroo menuliskan tentang bagaimana rombongan ratu jodha dan raja jalal yang sudah sampai di amer dan semua tertuju pada ketampanan putra mahkota mereka yakni pangeran salim. Mari simak kelanjutanya.

Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 404

Cerita-Jodha-Akbar-Episode-404-1
Setibanya Pangeran Salim dikerajaan Amer, beberapa putri dari kerajaan Amer memperhatikan Pangeran Salim secara diam-diam ketika Pangeran Salim sedang berada ditendanya bersama dengan saudara-saudaranya. Tepat pada saat itu Aram Bano (adik Pangeran Salim) mendatangi mereka, “Aku akan bilang pada yang Mulia Raja, kalau kalian suka mengintip Pangeran Salim” kata Aram Bano kesal, “Memangnya kau ini siapa?” tanya salah satu putri tersebut, “Aku adalah Aram Bano kesayangan Raja Jalalludin Muhammad Akbar! jadi apakah aku harus melaporkan hal ini padanya?” , “Jangan, kami akan pergi sekarang” lalu para putri kerajaan itu pergi meninggalkan Aram Bano, Aram Bano terlihat puas bisa mengerjai para putri tersebut.
Beberapa jam kemudian Pangeran Salim menemui Farhan yang sedang duduk-duduk diluar tenda sambil membaca sebuah surat dan tersenyum senang, “Kalau aku lihat senyum seperti ini pada wajah seorang ksatria, itu pasti karena ketika dia menang perang atau ketika dia mendapatkan sebuah kabar berita tentang kekasihnya” goda Pangeran Salim, “Bukan seperti itu, Pangeran Salim, lalu kenapa kau pakai pakaian orang biasa” tanya Farhan, “Aku sudah bilang denganmu ribuan kali kalau aku adalah prajurit biasa, jangan mengalihkan pembicaraan, ayoo ceritakan tentang kekasihmu” pinta Pangeran Salim, “Kau tau, kalau dia tinggal didekat daerah ini” , “Kalau begitu jangan sampai kekasihmu menunggu, pergilah, ” perintah Pangeran Salim, “tidak, aku tidak bisa Pangeran Salim, kau tau kan aku adalah pengawalmu, aku tidak bisa meninggalkanmu” , “Sudah aku katakan padamu kan barusan, pergilah, ” tepat pada saat itu salah satu prajurit Raja Jalal menghampiri mereka, “Pangeran, Mariam Uz Zamani memanggilmu untuk makan siang” , “Katakan pada beliau bahwa aku akan bersama dengan teman temanku” kata Pangeran Salim.
Sementara pada saat itu semua raja dan pangeran sedang berkumpul untuk menikmati makan siang mereka bersama Raja Amer, ketika Raja Jalal mau makan, Ratu Jodha segera menghentikannya, “yang Mulia, tunggulah Pangeran Salim, aku telah memanggilnya untuk bergabung juga” tepat pada saat itu salah seorang pelayanan datang menemui mereka, “Maaf yang Mulia Ratu, Pangeran Salim menolak untuk datang, dia ingin makan siang bersama dengan teman-temannya” semua yang hadir disana langsung terdiam, “Aku akan mengajaknya untuk bergabung” kata Ratu Jodha sambil berlalu dari sana, Raja Jalal cuma hanya diam saja sambil memandang Ratu Jodha.
Ratu Jodha menghampiri Pangeran Salim yang sedang berada diluar, “Ibu telah memanggilmu untuk makan siang, kenapa kau tidak datang?” tanya Ratu Jodha, “Aku hanya ingin bersama dengan teman-teman sesama prajuritku” , “Tapi semuanya sudah menunggu kau dalam sana, ibu telah mengatur semua agar kau bisa bertemu dengan Raja Amer dan para pangeran juga putrinya, kau sudah tujuh tahun tidak bertemu dengan mereka, kau seharusnya menemui mereka” bujuk Ratu Jodha, “tidak ammijan (ibu), ibu ingin aku makan siang dengan orang-orang yang tidak aku tahu akan tetapi aku ingin makan siang dengan orang-orang yang telah bersamaku selama tujuh tahun ini, yang sangat mengenal aku dengan baik” ujar Pangeran Salim, “tidak! kau tetap harus ikut sama ibu” tepat pada saat itu Danial menghampiri mereka,
“Aku ingin makan siang bersamamu saja Pangeran Salim, soalnya aku tidak bisa makan banyak banyak kalau didepan yang Mulia Raja” Ratu Jodha tersenyum mendengarnya , “Lihat, Danial juga meninggalkan ruang makan kan gara-gara kau”, “tidak ibu, aku tetap akan makan siang hanya dengan teman temanku saja” Pangeran Salim tetap pada pendiriannya, “Ibu sudah bilang tadi bahwa kau akan datang kesana bersama ibu, Pangeran Salim” tepat pada saat itu Raja Jalal datang menghampiri mereka “Aku sudah menunggumu, kenapa lama sekali?” , “Nah, beritahu anakmu ini, dia ingin makan siang bersama teman-temannya, sementara didalam banyak sekali raja dan pangeran beserta putri kerajaan menunggunya sedangkan dia ingin menghabiskan waktunya dengan teman-teman prajuritnya, aku tidak bisa mentoleransi ini yang Mulia” gerutu Ratu Jodha,
“Aku pikir dia tidak salah, kau ingat aku juga punya seorang teman, aku biasa makan dengannya akan tetapi Bhairam Khan tidak pernah melarang aku jadi dia tidak salah, Ratu Jodha” Pangeran Salim sangat terkejut dan melihat kearah Raja Jalal karena Raja Jalal malah justru mendukungnya, “Kau ini aneh yang Mulia, disatu sisi kau telah mengirimnya kemedan perang dan sekarang kau ingin dia bersenang-senang, kalau kau ingin membuatnya menjadi seorang raja, seharusnya pertemukan dia dengan para raja, pangeran dan putri, Pangeran Salim harus mengenal siapa mereka” tegas Ratu Jodha, “Pada waktunya nanti Sekhu Baba juga akan kenal dengan mereka” ujar Raja Jalal yang kemudian menyuruh Pangeran Salim untuk pergi bersama teman-temannya, “Ayah mengijinkan aku untuk pergi?” tanya Pangeran Salim tidak percaya, “Yaa pergilah, jangan khawatir tetang ibumu, pergilah sana, “
Pangeran Salim langsung tersenyum senang mendengarnya kemudian dia berlalu meninggalkan Ratu Jodha dan Raja Jalal, ketika baru beberapa langkah Pangeran Salim menengok kebelakang kearah kedua orangtuanya “Terima kasih” ujar Pangeran Salim dari kejauhan, Pangeran Salim tidak menyangka kalau ayahnya malah membelanya bukan memarahinya seperti biasa, Ratu Jodhapun tersenyum melihat ayah dan anak itu saling ngobrol dengan santainya, “yang Mulia, apakah kau benar-benar setuju dengan permintaannya?” ,
“Dia hanya ingin bersenang-senang, Ratu Jodha” , “Sekarang kau harus melakukan apa yang seharusnya Pangeran Salim lakukan, kau harus memakan jatah makanannya” goda Ratu Jodha, “Aku juga akan makan dengan temanku, Ratu Jodha” Raja Jalal balik menggoda, “tidak! kau harus makan bersamaku sekarang” kata Ratu Jodha, “Baiklah, aku tidak bisa melawan karena bisa jadi mungkin aku akan dibunuh, kalau begitu mari kita makan” Raja Jalalpun menyerah, Ratu Jodha tersenyum senang kemudian mereka berdua berlalu dari sana, sesaat kemudian Ratu Jodha menoleh kebelakang dan dilihatnya Birbal sedang berdiri disana sambil tersenyum.
Pangeran Salim sedang menikmati makan siang dengan teman-temannya, “Bagaimana kalau kita berkuda?” ajak Pangeran Salim sambil memperhatikan Danial yang sudah tertidur, “Istirahatlah Pangeran Salim” kata Farhan, “tidak , jika aku tinggal disini aku yakin ibu ingin mengenalkan aku dengan putri-putri itu dan aku tidak ingin bertemu dengan siapapun, aku ingin sendirian saja” , “Lalu sampai kapan?” tanya Qutub,
“Sampai aku tidak menemukan seseorang yang mencintai aku sebagai prajurit biasa, para putri yang ada disini hanya ingin bertemu dengan anak laki-laki Raja Jalalludin Muhammad Akbar, sang pewaris tahta kerajaan, mereka tidak ingin bertemu dengan Pangeran Salim, aku ingin bertemu dengan seseorang yang hanya ingin bertemu dengan Pangeran Salim saja makanya aku ingin pergi dari sini” jelas Pangeran Salim, “Baiklah kalau begitu, “ kata Farhan, “Qutub kau mau kan menemani aku?” pinta Pangeran Salim, “tidak aku akan tinggal disini saja!” jawab Qutub.
Pangeran Salim dan Farhan memasuki hutan dengan menunggangi kuda mereka, “Kau bisa dalam bahaya, Pangeran Salim” kata Farhan, “Aku bukanlah seorang prajurit yang takut dengan bahaya, Farhan!” ujar Pangeran Salim sambil memacu kudanya dengan kencang.
Di istana Amer, kakak ipar Ratu Jodha sedang mendadani Ratu Jodha “yang Mulia pasti bisa mengenali aku, nanti dia marah sama aku, kak” kata Ratu Jodha was was, “yang Mulia tidak akan marah sama kau” ujar kakak ipar Ratu Jodha, “Aku sudah bilang sama kau yaa kalau yang Mulia bisa mengenali aku” , “Kau nanti ngomongnya menggunakan aksen Rajvanshie, kita akan lihat apakah dia akan mengenal kau atau tidak” kata kakak ipar Ratu Jodha, “Kita lihat nanti yaa, “ ujar Ratu Jodha
Sementara itu Pangeran Salim sedang mengendarai kudanya sendirian, Farhan tertinggal dibelakang, tiba-tiba ada seekor ular yang datang menghampiri mereka, Badal kuda Pangeran Salim langsung ketakutan dan mulai tidak terkendali, dari arah belakang kebetulan Anarkali sedang melewati tempat tersebut. Pangeran Salim tidak tahu kalau dibelakangnya ada Anarkali, Badal semakin tidak terkendali hingga mengenai Anarkali, Anarkalipun terjatuh kekubangan lumpur, wajahnya penuh dengan lumpur, “Apa yang kau lakukan Badal? kau mendorong seorang wanita dan gara-gara kau dia terjatuh” hardik Pangeran Salim kekudanya, Pangeran Salim lalu turun dari kudanya dan mencoba menolong Anarkali “Maafkan aku, berikan tanganmu, biar aku tarik” kata Pangeran Salim,
Cerita-Jodha-Akbar-Episode-404-2
Anarkali melihat kearah Pangeran Salim tapi wajahnya penuh dengan lumpur, Pangeran Salim lalu mengulurkan tangannya, Anarkali menatapnya, lagu hai tera mera ik rasta.. dunya se kia mujhe ab wasta pun mulai berkumandang, sesaat kemudian Anarkali mengulurkan tangannya ketangan Pangeran Salim, Pangeran Salim membantunya untuk berdiri lagu ye vaada raha hum na hongy Judah kembali berkumandang. “Maafkan aku, sebenarnya banyak hewan buas yang membuat kudaku jadi gelisah ketakutan, dia adalah hewan yang tidak bersalah, jadi tolong maafkan kami” Anarkali hanya diam saja sambil menatapnya, “Baiklah, kau sudah meminta maaf”
Kemudian Pangeran Salim memberikan tempayannya pada Anarkali, lalu Anarkali mau pergi meninggalkan Pangeran Salim, “Mukamu masih penuh dengan lumpur, aku akan bantu kau untuk menghilangkannya” kemudian Pangeran Salim menyuruh Anarkali duduk diatas batu dan dia mulai menyiramkan wajah Anarkali dengan air yang ada didalam tempayan. Pangeran Salim tersenyum melihat wajah Anarkali yang cantik, mereka berdua saling tersenyum satu sama lain, dan kedua mata mereka saling beradu, ketika mereka menyadarinya, mereka berdua memandang kearah yang lain.
Anarkali menyeka wajahnya dengan air “Maafkan kelakuan kudaku tadi, jika kau ingin menghukum kami, silahkan aku terima” , “Itu bukan salahmu, tadi itu tidak disengaja, seharusnya malah aku yang berterima kasih padamu karena kau sudah menolong aku untuk membersihkan lumpur yang menempel pada wajahku, aku harus pergi sekarang” kata Anarkali sambil terus memandangi Pangeran Salim kemudian berlalu dari sana, Pangeran Salim masih terus memperhatikan Anarkali dari kejauhan, sesaat kemudian Anarkali menengok kearah Pangeran Salim dan kembali tersenyum padanya sambil tersipu malu lagu do dil ek jaan kembali berkumandang, Anarkali lalu meninggalkan Pangeran Salim , Pangeran Salim tersenyum lebar melihat kepergian Anarkali. Dengan Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 404 pun berakhir. Ayo simak terus Kisah selanjutnya pada Episode 405 berikutnya Hanya di Lampungway.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *