Berita Lampung Terkini
Berita  

Salim Kancil, Petani Anti Tambang yang Tewas di Bunuh

Lampungway.com. Salim Kancil, Petani Anti Tambang yang Tewas di Bunuh. Salim alias Kancil, 52, petani penolak tambang di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dibunuh di muka umum.
Atas peristiwa keji itu, muncul pesan berantai (broadcast message) di aplikasi Blackberry Messeger (BBM) terkait aksi solidaritas untuk mendukung aksi penolakan penambangan pasir di Lumajang.
“Ubah Tampilan DP Anda Segera Seperti DP Saya. Hari Solidaritas Buat Salim Kancil,” begitu cuplikan isi pesan berantai tersebut.
Tak jelas siapa yang memulai dan menyebarkannya. Tapi aksi dukungan pada petani yang kerap disapa Salim Kancil tersebut dengan cepat menyebar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan sekitarnya.
Muhammad Nasikhuddin, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengatakan, pihaknya turut berduka cita atas meninggalnya Salim Kancil dan berharap agar tragedi serupa tidak terjadi lagi.
“Jangan sampai terjadi di daerah lain, terutama daerah yang banyak kawasan pertambangan ataupun galian terutama di Kabupaten Jombang,” jelasnya, di Jombang, Senin (28/9/2015).
Salim yang juga aktivis Petani Antitambang itu meregang nyawa setelah disiksa oleh puluhan orang. Salim dikabarkan akan melakukan aksi penolakan aktivitas penambangan pasir di area pertanian.
Namun, sebelum aksi digelar, Sabtu (26/9/2015) itu, Salim keburu ‘diciduk’ preman. Dia disiksa dengan cara disetrum, digergaji dan juga dipukul dengan benda tumpul dan benda tajam.
Salim menemui ajal setelah sekujur tubuhnya dilempari batu. Ironisnya, penyiksaan itu terjadi di hadapan warga.
[Baca Juga : Inilah Kronologi Pembunuhan Salim Kancil, Petani AntiTambang Pasir dari Lumajang]
Sedangkan Tosan masih kritis di rumah sakit. Tosan didatangi di rumahnya dan dihajar beramai-ramai oleh orang-orang protambang. Dalam kondisi tidak berdaya, Tosan dilindas sepeda motor dan dipukul kayu serta senjata tajam lainnya.
Banyak kalangan menuding, aktivitas tambang pasir yang ditolak Salim Kancil dan Tosan tersebut merupakan ‘mainan’ kepala desa setempat.
Lalu, kemanakah Aparat Penegak Hukum?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *