Mukhta sedang menunggu bis di perhentian bis, ia bicara sendiri, “Vishnu pasti sudah sampai di rumah sekarang. Dia pasti menungguku”. Mobil Yuvi tiba-tiba berhenti didepan Mukhta.
Yuvi : Kau mau kuantar pulang?
Mukhta : Tidak perlu pak, terimakasih.
Yuvi pun pergi meninggalkannya.
Setelah Yuvi pergi, 2 orang lelaki hidung belang yang sedang nongkrong di kedai teh seberang perhentian bis mulai menggoda Mukhta. Mukhta berusaha menghindar, tapi mereka terus mengikuti. Tepat saat mereka memaksa mengantar Mukhta pulang dengan motor mereka, Yuvi kembali utk menawarkan diri mengantar Mukhta pulang.
Yuvi : Kau mau kuantar pulang?
Karena tidak punya pilihan lain, Mukhta naik keatas mobil Yuvi ketakutan. Mereka pun pergi dari tempat itu. Kedua pria yang menggoda Mukhta tadi memberi gerakan hormat kepada Yuvi seolah berkata, “misi sukses”, Yuvi melihatnya melalui spion mobil.
Diperjalanan menuju rumah Mukhta, Yuvi teringat dengan kejadian saat Kanha menampar Yuvi waktu Yuvi membawa Mukhta keluar sampai tengah malam dulu. Ekspresi wajah Yuvi jadi semakin menyeramkan.
Yuvi : Kau sangat berani karena mau diantar oleh org yang benar-benar asing.
Mukhta : Kau adalah bos ku, bukan org asing.
Yuvi : Kau baru bertemu denganku hari ini. Bahkan tidak terfikirkan olehmu bahwa pintu mobilnya bisa terkunci otomatis. Sepertinya kau benar-benar sudah terjebak.
Mukhta semakin ketakutan, ia tidak mengerti maksud kata-kata Yuvi.
Yuvi mengerem mendadak.
Mukhta : Ada apa pak?
Yuvi tersenyum & tertawa mengerikan.
Yuvi : Maafkan aku, bercandaku keterlaluan
Mukhta : Aku benar-benar merasa takut.
Yuvi : Jgn khawatir. Kau bisa mempercayaiku.
Mereka akhirnya sampai di depan rumah Mukhta.
Mukhta : Terimakasih pak.
Yuvi : Jgn panggil ‘pak’. Yuvaan saja.
Mukhta sudah mau turun dari mobil Yuvi, tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu.
Mukhta : Bagaimana kau tau aku tinggal disini? Aku belum mengatakannya padamu.
Yuvi terdiam sebentar & teringat saat dia datang ke rumah Mukhta sebagai Santa Claus.
Yuvi : Alamatmu tertulis di surat lamaran.
Mukhta mengucapkan terimakasih sekali lagi sebelum masuk ke rumahnya.
Didalam mobil Yuvi bicara sendiri, “Aku tidak ingat yang lain selain dirimu saat aku di penjara”.