Konflik Agraria Jadi Sorotan, Bustami Zainudin Berharap Kapolri Baru Mampu Menjadi Sahabat Rakyat

Bandarlampung (LW): Anggota Komite II DPR RI Bustami Zainudin berharap hadirnya calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo membawa angin segar dalam tubuh institusi Polri dan menjadi sahabat rakyat sehingga citra Kepolisian tidak menakutkan saat berada di tengah masyarakat.

Bustami berharap Komjen Pol Listyo ketika menjabat Kapolri dapat meyakinkan masyarakat bahwa Polri mampu bekerja secara profesional dan selalu dekat dengan masyarakat. Mampu melindungi dan memberikan perasaan aman bagi semua pihak.

Ia pun berpesan penegakan hukum yang dilakukan Polri harus tegas namun humanis sehingga tidak boleh lagi ada adigium hukum tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas.

“Pekerjaan rumah sudah menunggu. Seperti persoalan tanah di Lampung. Dari problem tanah agraria, tanah adat hingga konsesus yang mengedepankan rakyat sebagai mitra dalam pengelolaan lahan hutan juga harus diimplemntasikan, Polri harus hadir pada posisi ini,” terang Bustami dalam keterangan resminya, Rabu (20/1).

Penegakan hukum terkait dengan lahan juga harus tegas namun humanis. Jangan sampai menimbulkan korban jiwa atas konflik agraria yang lima tahun belakangan terjadi di Lampung. “Hadirkanlah wajah Polri yang memberikan masyarakat penegakan hukum yang berbasis keadilan, menghormati HAM dan mengawal demokrasi,” pinta Bustami.

Masih berkaitan dengan konflik agraria, Presiden telah menyerahkan surat keputusan hak lahan secara simbolis, sebagian mengikuti lewat daring. Rinciannya, hutan sosial seluas 3.442.460,20 hektar bagi 651.568 keluarga, hutan adat 37.526 hektar, dan TORA 72.074,81 hektare.

“Penyerahan SK ini tentunya bagian dari kebijakan redistribusi aset dan reforma agraria yang berjalan lima tahun terakhir. Tujuannya, mengurangi ketimpangan ekonomi dan jadi satu jawaban bagi banyak sengketa agraria. Pada posisi inilah, Polri harus mengawal kebijakan yang ada,” terang Bustami.

Kebijakan ini pun menjadi salah satu jawaban atas sengketa-sengketa agraria di Lampung termasuk daerah lainnya. Baik itu antara masyarakat dengan perusahaan atau antar masyarakat dengan pemerintah. “Jika konflik dibiarkan, maka petani tidak bisa menggarap. Efeknya pada pendapatan. Perusahan lahannya tak berfungsi, sementara negara tidak mendapatkan pemasukan dari aset itu. Ini gambaran kecilnya,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, sambung Bustami, Listyo Sigit harus dapat menjadikan Polri menjadi sahabat rakyat dan selalu dekat dengan rakyat bukan menjadi hal yang menakutkan jika berada di tengah rakyat. Dengan segudang pengalaman dan telah menempati tempat-tempat strategis di tubuh Polri, tentunya akan lebih mudah menjalankan tugas.

“Sejauh ini saya optimistis Listyo Sigit Prabowo memiliki kredibilitas dan kapabilitas yang tidak diragukan lagi untuk meneruskan tongkat komando dari Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada akhir bulan Januari 2021,” imbuh mantan Bupati Way Kanan dua periode ini. (LW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *