Berita Lampung Terkini
Mesuji  

Budhi Condrowati Ajak Pemuda Mesuji Amalkan Nilai Pancasila


Mesuji (LW): Pancasila mengajarkan masyarakat Indonesia untuk hidup rukun, gotong royong dan toleransi, baik antar umat beragama, suku, ras dan budaya. Pancasila bisa membuat perbedaan menjadi satu kesatuan, bukan perpecahan.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Lampung Budhi Condrowati saat menggelar sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan di Hotel Adzan Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Sabtu, 14 Mei 2022.

“Sosialisasi ini dapat mengingatkan kembali kepada pemuda-pemudi tentang sejarah bangsa Indonesia,” kata Sekretaris fraksi PDI Perjuangan DPRD Lampung ini.

Dalam acara yang dihadiri Desta Ardiyanto,S.Pi.,M.Ling (Tokoh Pemuda/DPP KNPI) dan Demi Yusapila (Anggota DPRD Kab. Mesuji) selalu narasumber, Ketua DPC PDI Perjuangan Mesuji ini berharap generasi muda yang menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dapat mengamalkan empat pilar kebangsaan.

“Dengan mengamalkan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Keutuhan NKRI, serta Bhineka Tunggal Ika dapat menjadi pedoman generasi muda. Karena kemerdekaan itu kita raih dengan perjuangan,” tambahnya.

Budhi Condrowati juga mengajak pemuda-pemudi setempat dapat ikut mengkampanyekan sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan kepada keluarga, kerabat, dan masyarakat luas.

“Kita juga mengajak dalam kegiatan ini pemuda-pemudi dapat belajar untuk berkampanye mensosialisasikan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan ini supaya dapat menyebarkan informasi lebih luas lagi kepada masyarakat,” jelasnya.

Anggota Komisi V DPRD Lampung ini mengatakan, cara pandang kita terhadap Pancasila sudah mulai luntur. Padahal menurut dia, segala aturan di Indonesia harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Kita harus melaksanakan dan mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Ini merupakan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab, Pancasila merupakan sumber tertinggi dari segala sumber di Indonesia,” jelasnya.

Menurutnya, di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, musuh dan gangguan bangsa saat ini yakni intoleransi, ujaran kebencian, hoax dan paham radikalisme. “Kita harus menghayati Pancasila, bukan hanya paham limanya saja tapi isinya.
Artinya, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus saling menghargai, menghormati, toleransi, dan jangan mudah terprovokasi,” pungkasnya. (LW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *