Berita Lampung Terkini

Tangkal Radikalisme, Ferdy Ferdian Aziz Ajak Masyarakat Trimurjo Implementasikan Nilai Pancasila

Lampung Tengah (LW): Ideologi Pancasila saat ini sudah banyak gangguan dan tantangan dari luar maupun dari dalam negeri sendiri, salah satunya paham radikalisme.

Tak hanya itu, nilai-nilai dalam Pancasila perlahan mulai terkikis bagi anak muda di tengah arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Lampung Fraksi Golkar Ferdy Ferdian Aziz di hadapan para pemuda dan masyarakat Depokrejo, Trimurjo, Lampung Tengah (10/9) saat menggelar Sosialisasi Pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

Menurut Anggota Komisi V DPRD Lampung ini, salah satu tujuan digelarnya sosialisasi ini yakni menumbuh kembangkan semangat Pancasila di tengah masyarakat.

“Dengan sosialisasi ini, kita ingin mendorong masyarakat khususnya anak muda dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan tentunya penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” jelas Ferdy.

Ferdy mengatakan bahwa merawat Pancasila merupakan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kita harus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, artinya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus saling menghargai, menghormati, toleransi, dan jangan mudah terprovokasi. Sebab, kita hidup di negara yang majemuk dengan berbagai jenis suku, ras, budaya maupun agama,” jelas Ferdy.

Legislator muda Partai Golkar ini juga mengingatkan kepada masyarakat untuk membentengi diri dari hal-hal yang merusak Pancasila di tengah masyarakat, seperti halnya Paham Radikalisme. Sebab menurutnya, radikalisme bisa menyusup ke tengah masyarakat karena ideologi yang mulai terkikis.

Selain itu, menurutnya, usia remaja merupakan fase yang paling rawan dalam membentuk pola berpikir. Menurut dia, masa tersebut merupakan saat pikiran seorang individu sedang mencari jati diri.

“Remaja itu fase yang paling rawan, doktrin-doktrin yang sifatnya baik dan buruk sangat mudah tertanam di dalam pikiran. Maka dari itu, kita perlu membentengi diri kita dengan ideologi pancasila,” pungkasnya. (LW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *