Bandarlampung (LW): Anggota DPR RI Dapil Lampung Taufik Basari mengaku sangat prihatin dengan kasus pencabulan murid oleh guru yang terjadi di Lampung bulan lalu.
Menurut Taufik, untuk mengatasi masalah ini, dirinya akan mendorong beberapa langkah penting yakni dengan memperketat seleksi guru dengan pemeriksaan latar belakang yang lebih mendalam untuk memastikan bahwa mereka yang memiliki riwayat buruk tidak bisa mengajar.
“Kami juga akan mengadakan pelatihan etika dan profesionalisme bagi guru untuk
memastikan mereka tahu batasan yang harus dijaga dengan siswa,” ucap Taufik, saat melaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Wayhalim (27/5).
Taufik juga menegaskan, dirinya akan bekerja sama dengan dinas pendidikan dan penegak hukum untuk meningkatkan pengawasan di sekolah dan menyediakan saluran pelaporan yang aman dan anonim bagi siswa. “Kami akan menggalakkan kampanye kesadaran bagi siswa dan orang tua tentang pentingnya melaporkan tindakan yang mencurigakan dan memberikan dukungan penuh kepada korban. Dengan langkah-langkah ini, saya yakin kita bisa menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Selain itu, terkait kasus kriminalitas di Kecamatan Batanghari dan Sekampung Udik Lampung Timur, Taufik bakal mendorong pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah-wilayah
rawan. Selain itu, pemasangan CCTV di titik-titik strategis dan peningkatan penerangan jalan akan menjadi prioritas untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan.
“Kami juga akan mengembangkan program-program sosial dan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena kesejahteraan yang lebih baik dapat menurunkan angka kriminalitas. Edukasi
dan kampanye kesadaran tentang pentingnya keamanan juga akan digalakkan, serta kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif,” jelas Taufik.
Dengan langkah-langkah tersebut, dirinya yakin frekuensi permasalahan kriminalitas di wilayah-wilayah rawan tersebut bisa mengalami penurunan. (*)
