Tulangbawang Barat (LW): Calon Gubernur Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi, menyatakan komitmennya untuk menstabilkan harga jual singkong dan karet jika kembali terpilih sebagai Gubernur Lampung
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara silaturahmi bersama tokoh dan masyarakat Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Dalam kesempatan itu, Arinal menerima berbagai aspirasi dari warga yang sebagian besar merupakan petani singkong dan karet. Mereka berharap kestabilan harga kedua komoditas tersebut dapat terjaga demi kesejahteraan petani.
Salah satu tokoh masyarakat Tiyuh Penumangan Baru, Jumadi, menyampaikan harapan masyarakat setempat berkaitan dengan harga jual hasil pertanian singkong maupun karet.
“Kami masyarakat Tulang Bawang Barat, khususnya Penumangan, sangat berharap jika Bapak kembali terpilih menjadi Gubernur Lampung, harga singkong dan karet bisa lebih tinggi lagi. Sebab, mayoritas masyarakat di sini bergantung pada hasil pertanian singkong dan karet,” kata Jumadi saat menyampaikan aspirasinya Selasa (12/11).
Menanggapi aspirasi tersebut, Arinal yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Lampung periode 2019-2024 menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi dengan para pengusaha agar harga singkong dan karet lebih stabil dan menguntungkan bagi petani.
“Saya akan mengundang para pengusaha untuk berkoordinasi agar mereka dapat memberikan harga yang lebih baik. Misalnya, harga singkong saat ini Rp900, semoga ke depannya bisa lebih tinggi,” ujar Arinal Djunaidi.
Lebih lanjut, Arinal juga menyatakan niatnya untuk mendirikan pabrik pengolahan singkong dan karet di Lampung guna meningkatkan nilai tambah dari kedua komoditas tersebut.
“Saya ingin kita memiliki pabrik pengolahan sendiri, karena singkong bisa diolah menjadi berbagai produk, bukan hanya tapioka tapi juga bisa menjadi bahan kecantikan contohnya,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa tokoh masyarakat hingga warga Penumangan menyampaikan dukungan mereka kepada pasangan calon Arinal Djunaidi dan Sutono, atau yang dikenal dengan sebutan Ardjuno.
Dukungan tersebut diberikan atas rekam jejak Arinal yang dinilai baik, terutama dalam pembangunan infrastruktur yang cukup baik di tengah terpaan cobaan seperti Covid 19. Kemudian rekam jejak dalam program-program yang mendukung sektor pertanian. (*)