Taufik Basari Sebut Perkembangan Digitalisasi Pengaruhi Partisipasi Masyarakat

Lampung Selatan (LW): Media sosial dan teknologi yang sudah berkembang dari masa ke masa dinilai mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi di Provinsi Lampung.

Hal ini disampaikan Ketua Fraksi NasDem MPR RI Taufik Basari saat melaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pekon Banjarmasin, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan (21/12).

Sebagai contoh kegiatan yang menggunakan teknologi dan media sosial yang dapat ditemukan dan dinilai dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses demokrasi di Lampung, kata Taufik, bisa kita lihat dari beberapa kegiatan. Pertama adalah mudahnya akses kepada informasi dan pendidikan politik. Dimana masyarakat Lampung dapat mengecek website-website resmi pemerintah kota serta media sosial resmi pemerintah yang menyediakan informasi terkini, kebijakan, dan proyek-proyek pemerintah, membantu masyarakat untuk memahami isu-isu terkini, dan menyebarkan informasi yang mendidik masyarakat tentang hak dan kewajiban politik mereka.

Berikutnya adanya platform konsultasi publik seperti survei online dan forum diskusi online, yang membantu masyarakat dalam memberikan masukan mereka tentang kebijakan dan proyek kota. Tidak hanya itu, dengan kecanggihan media massa kita bisa tau kampanye-kampanye politik dan pemilu yang beredar, dimana bisa melakukan pemantauan pemilu secara online dan melihat kampanye di media sosial secara lebih sederhana.

“Jadi masyarakat dapat melihat lebih dalam program-program calon-calon politik. Terakhir adanya pendidikan dan kesadaran politik, dimana memudahkannya kelas online dan webinar,” kata Taufik.

Media lokal, lanjut dia, memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan informasi terkait dengan proses pengambilan keputusan dan pemilihan umum di suatu daerah, termasuk di kota Lampung.

Terdapat beberapa peran utama media lokal dalam konteks ini. Pertama adalah pelaporan berita lokal yang menyajikan informasi lokal terkait isu-isu lokal yang memuat kebijakan pemerintah, perkembangan ekonomi dan masalah sosial di Lampung, serta pemberian suara untuk kelompok lokal, memastikan representasi yang adil dan akurat dari berbagai pandangan dan kepentingan.

Berikutnya adanya pendekatan yang dekat dengan masyarakat dimana biasanya dilakukan dengan wawancara dan laporan lapangan sehingga dapat memahami lebih baik kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Selain itu, adanya pendekatan interaktif yang mendorong partisipasi masyarakat dengan menyediakan saluran komunikasi dua arah, seperti surat pembaca, forum online atau sesi tanya jawab.

“Lewat media lokal ini masyarakat mendapat kemudahan untuk mengawasi pemilu, dimana Media lokal dapat melakukan peliputan yang mendalam selama periode pemilihan, termasuk wawancara dengan calon, pemantauan kampanye, dan laporan hasil pemilihan serta masyarakat dapat dimudahkan dalam Pemantauan Pelaksanaan Pemilu yang dimana Media lokal dapat berperan sebagai mata dan telinga masyarakat, memberikan pemantauan terhadap proses pemungutan suara, dan melaporkan setiap kejadian yang mungkin mempengaruhi integritas pemilu,” terangnya. (LW)