Lampungway.com – Pada Cerita Sebelumnya, Sihir hitam Nandini lenyap saat Akash membacakan mantra penangkal. Lilin Nandini padam karena tertiup angin, ia terluka saat berusaha menutup jendela. Damini mengatakan, Seseorang pasti sedang mengirim sihir hitam kepada Meethi. Manthan Mai bilang, orang yang melakukan sihir hitam pada Meethi akan terluka jika sihir hitamnya gagal. Akash langsung Mencurigai Nandini sebagai dalang dari semua ini, Dengan segera mereka langsung bergegas ke kamar Nandini. Langsung saja Simak Sinopsis Uttaran Hari ini, Sabtu 10 September 2016 : Episode 406.
Navigasi Episode :
1. Uttaran Hari Rabu 7 September 2016 ( Episode 403 ) Part.1
2. Uttaran Hari Rabu 7 September 2016 ( Episode 403 ) Part.2
3. Uttaran Hari Kamis 8 September 2016 ( Episode 404 )
4. Uttaran Hari Jumat 9 September 2016 ( Episode 405 )
5. Uttaran Hari Sabtu 10 September 2016 ( Episode 406 )
6. Uttaran Hari Minggu 11 September 2016 ( Episode 407 )
SINOPSIS UTTARAN HARI SABTU 10 SEPTEMBER 2016
Nandini sedang membersihkan noda darah dilantai saat Akash dan Damini masuk kedalam kamarnya.
Akash : Darah?
Nandini membelakangi mereka & menatap kearah Rani.
Rani : Bukan. Itu cat air warna merah. Aku sedang menggambar lalu cat airnya tumpah, Chameli sedang membersihkannya.
Nandini menyeka noda darah dilantai dengan tangannya, dia kemudian mengoleskan noda darah tersebut kedahinya yang terluka dengan gerakan yang sangat cepat. Damini melihat dahi Nandini.
Damini : Dahi mu terluka?
Rani : Tdk, dahinya tidak terluka.
Rani kembali menjelaskan bahwa itu karena tangan Nandini penuh noda cat air berwarna merah.
Damini pun meninggalkan kamar Nandini karena kecurigaan mereka belum terbukti.
Akash berjalan keluar.
Nandini : Akash, bagaimana keadaan Meethi?
Akash menatap kearah Rani.
Akash : Rani, kondisi ibu Meethi mu sedang tidak baik. Seseorang sedang berusaha menyakitinya. Kalau kau melihat hal yang aneh atau mencurigakan dari seseorang, segera beritahu ayah.
Rani : Baiklah.
Nandini menutup pintu.
Nandini : Rani, terimakasih sudah membantuku, anak baik. Kau berbohong demi ibumu.
Rani : Ibu Meethi melarangku berbohong, tapi entah kenapa aku berbohong saat melihatmu. Bagaimana kau bisa terluka?
Nandini : Aku terluka saat memotong buah utk ibu Meethi mu.
Rani : Kau harusnya bilang kalau kau terluka, tidak ada yang perlu disembunyikan. Nenek akan membawamu ke rumah sakit atau memanggil dokter kemari.
Nandini : Tdk perlu memanggil dokter. Skrg aku mau membersihkan kamar.
Akash : Darah?
Nandini membelakangi mereka & menatap kearah Rani.
Rani : Bukan. Itu cat air warna merah. Aku sedang menggambar lalu cat airnya tumpah, Chameli sedang membersihkannya.
Nandini menyeka noda darah dilantai dengan tangannya, dia kemudian mengoleskan noda darah tersebut kedahinya yang terluka dengan gerakan yang sangat cepat. Damini melihat dahi Nandini.
Damini : Dahi mu terluka?
Rani : Tdk, dahinya tidak terluka.
Rani kembali menjelaskan bahwa itu karena tangan Nandini penuh noda cat air berwarna merah.
Damini pun meninggalkan kamar Nandini karena kecurigaan mereka belum terbukti.
Akash berjalan keluar.
Nandini : Akash, bagaimana keadaan Meethi?
Akash menatap kearah Rani.
Akash : Rani, kondisi ibu Meethi mu sedang tidak baik. Seseorang sedang berusaha menyakitinya. Kalau kau melihat hal yang aneh atau mencurigakan dari seseorang, segera beritahu ayah.
Rani : Baiklah.
Nandini menutup pintu.
Nandini : Rani, terimakasih sudah membantuku, anak baik. Kau berbohong demi ibumu.
Rani : Ibu Meethi melarangku berbohong, tapi entah kenapa aku berbohong saat melihatmu. Bagaimana kau bisa terluka?
Nandini : Aku terluka saat memotong buah utk ibu Meethi mu.
Rani : Kau harusnya bilang kalau kau terluka, tidak ada yang perlu disembunyikan. Nenek akan membawamu ke rumah sakit atau memanggil dokter kemari.
Nandini : Tdk perlu memanggil dokter. Skrg aku mau membersihkan kamar.
1/4