Veer Putus Asa “Selamat Tinggal Semuanya”
Setelah Veer Berulang kali mencari Icha dengan kegagalan. Kini Veer mencoba mencari keberadaanya dengan memasang Permintaan Maaf kepada Icha dikoran. Rasa bersalah yang besar menyelimuti Veer. Ia Berharap, dengan cara ini setidaknya permintaan maafnya didengar, walau ia merasa masih belum layak untuk Icha bisa kembali.
Namun apa daya, Usaha permintaan maafnya pun sama sekali tidak membuahkan hasil. Veer pulang dengan Frustasi. Wajah tanpa harapan nampak sepanjang ia berjalan. Icha tak dapat ditemukan.
“Aku sangat ingin melihatmu Ichcha tapi kau tidak mengizinkanku untuk bertemu denganmu dan tidak mau memaafkanku. Maka hukuman yang pantas untukku adalah aku harus pergi jauh dari tempat ini agar aku tidak bisa kembali lagi”.
Dan yang menjadi harapan terbesarnya adalah Veer hanya ingin melihat keberadaan Icha untuk terakhir kalinya. Tak ada lagi sesuatu didunia ini yang bisa menarik perhatiannya. Tak ada sesuatu keinginan apapun dalam hatinya kecuali menghukum diri atas kesalahannya yang tak mendengarkan perkataan sang istri, Justru Veer memarahi istrinya karena itu.
Keesokan harinya Veer menelpon JogiTthakur untuk meminta berkat dan izin , Veer berkata “Tuan thakur aku sudah mencoba menemui Ichcha dengan menulis berita permintaan maafku di koran namun Ichcha tidak datang , karena dia tidak akan pernah memaafkanku, Aku menelpon anda untuk berpamitan dan meminta berkat karena aku akan pergi ke Amerika”
Jogi kaget dan mengatakan “mengapa kau melakukan hal ini Veer? Tolong jangan lakukan ini Karena Ichcha sangat mencintaimu dan begitu juga dengan dirimu , kalian pasti akan bertemu kembali”
Veer menjawab “tidak Tuan thakur aku sudah tidak bisa melihat wajahnya lagi dan inilah hukuman untukku karena sudah tidak mempercayai Ichcha”
Jogi merasa sedih dan mengatakan “mengapa selalu orang orang baik seperti kalian yang terus menderita, Aku meminta maaf atas segala yang sudah putriku Tapasya lakukan pada kalian lalu apakah Tuan Umed sudah mengetahui keputusanmu ini?”
“Iya Ayah sudah mengetahuinya dan dia orang pertama yang aku beritahu tentang ini” Jogi akhirnya tak bisa mengatakan banyak hal lagi selain memberi berkat dan doa. “Veer semoga kau selalu bahagia dimanapun kau berada”
Mai menanyakan kepada Chanda “apakah Veer sudah makan?” Chanda menjawab “belum, Veer tidak makan apapun bibi”. Mai sediih dan tiba tiba Veer turun dengan tasnya , Veer mengatakan “Ibu ini waktunya aku akan pergi tolong berkati aku”
Mai tidak tega dan mengatakan” Jangan pergi Veer karena Ibu sudah tidak memiliki siapapun “, baba dan dadaji juga terlihat sedih, dadaji mengatakan “mengapa kau harus menghukum dirimu seperti ini Veer tolong jangan pergi ”
Namun Veer sudah mantap dengan keputusannya dan menyatukan kedua tangannya sambil berkata “Tolong jangan halangi aku kali ini dan aku membutuhkan berkat kalian”, Baba menyuruh Mai memberikan berkat pada anaknya , Mai dengan raut wajah sedih memberi berkatnya pada Veer , akhirnya Veer berpamitan dan semua keluarga memberi berkatnya
Baba mengatakan “Rumah ini selalu menunggumu nak”, sementara Dadaji mengatakan “seharusnya kita tidak meminta permohonan maaf dari Ichcha tapi aku yakin suatu saat Ichcha pasti akan bisa memaafkan Veer ”
Veer akhirnya berpelukan dan mengucapkan selamat tinggal sebelum pergi Veer berpesan kepada chanda untuk menjaga anggota keluarganya saat dia tidak ada.
Lanjut Halaman
Hal.2–Icha Menangis dapat Kabar “Veer akan Pergi, takkan Kembali”
Hal.3–“Jeritan Icha” saat Temui Veer di Bandara
Hal.4–Icha Menangis Tersedu dalam Pelukan Veer
———–
———–