Lampungway.com. Bukit di Bandar Lampung Rusak Parah. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung telah mencatat setidaknya ada 33 bukit di Bandar Lampung.
Dari jumlah tersebut LSM peduli lingkungan ini mendapati beberapa bukit yang sudah rusak. Hal ini diungkapkan Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri, Jumat, 22 November 2019.
Dari jumlah bukit yang rusak hampir semuanya beralih pungsi menjadi pertambangan, pemukiman dan wisata. Selain bukit yang sudah rusak Walhi juga mencatat ada beberapa bukit yang baru mulai rusak.
“Secara keselurahan memang belum kami data mana saja bukti yang sudah mulai dirusak atau yang sudah rusak, tapi kami melihat dilapangan dari jumlah 33 bukit itu lebih dari 20 bukit yang kondisinya rusak sedang dan parah artinya bisa dikatakan 70% bukit di kota ini sudah rusak sedang dan parah,” katanya seperti yang dilansir dari Lampost.co
Beberapa bukti dan gunung yang sudah dilakukan investigasi dan dalam kondisinya rusak parah dan rusak saja seperti bukti kunyit, Gunung Mastur, gunung perahu, gunung kucing, gunung serampok, Gunung Banten, bukit balau, bukit sukadanaham, bukit suka menanti, bukit randu (menjadi bangunan), bukit camang timur, bukit camang barat.
” Data bukit rusak dan rusak parah itu baru sebagian kami catat, karena belum selesai kami investasi. Tapi dari hasil pengamatan kami dilapangan 70%. Kondisi bukti dibandar Lampung sudah mulai beralih fungsi,” kata Irfan.
Banyaknya bukit dan gunung yang dirusak tersebut sangat disayangkan tidak ada perhatian dari pemerintah, bahkan terkesan dibiarkan begitu saja sehingga setiap tahun bukit yang rusak selalu bertambah bahkan semakin parah.
“Kita bisa lihat sendiri bukit kunyit kondisinya semakin hari rusak parah padahal bukit dulunya sangat indah. Karena tidak ada ketegasan jadi seperti itu,” katanya.
Walhi Lampung menyoroti pemerintah, terkait komitmennya untuk menjaga lingkungan khususnya perbukitan dan gunung yang mulai rusak dan rawan longsor yang ada di Kota Bandar Lampung.
Irfan Tri Musri mengatakan bahwa dengan terjadinya musibah longsor yang baru terjadi belakangan ini merupakan warning atau peringatan keras bagi Pemkot Bandar Lampung agar lebih peduli kepada alam dan tidak sembarangan memberi izin untuk mengekplorasi alam.
“Itukan peringatan keras dari tuhan bagi Pemkot terkait pengelolaan bukit di Bandar Lampung,” katanya. Dia mengatakan kondisi bukit-bukit di Kota Bandar Lampung semakin hari semakin memprihatinkan.