Bandarlampung (LW): Komunitas Ngajak Anak Belajar (NGAJAR) bersama Pencerita Sehat, Bahagia, Sejahtera (PSBS) menggelar pelatihan mendongeng di Maha Rindu Kopi, Jalur 2 Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Sabtu (07/11).
NGAJAR adalah kumpulan pegiat literasi di Provinsi Lampung yang siap mengamalkan 6 literasi dasar, antaranya literasi baca tulis, numerasi, finansial, digital, sains, budaya dan kewargaan.
Sementara PSBS adalah sebuah wadah para pencerita yang berpusat di DKI Jakarta. PSBS dalam aktifitasnya, selain menjadi wadah komunitas pencerita juga sebagai wadah komunitas untuk memajukan peluang usaha yang digeluti dan mempromosikan potensi pariwisata.
Yoga Pratama, Founder NGAJAR mengatakan, dongeng adalah salah satu sarana yang menjadi program untuk mendistribusikan kampanye literasi.
Maka dari itu, ketika diajak kolaborasi untuk menyelenggarakan di Provinsi Lampung, NGAJAR sangat siap.
“Hari ini kita hadir untuk menyerap semua informasi yang disampaikan narasumber. Kita belajar dari bagaimana cara sederhana mendongeng, hingga bagaimana membuat media mendongeng yang menarik,” kata Yoga.
Inilah yang nantinya, kata Yoga, akan menjadi cara-cara yang bisa dilakukan kita dalam melakukan komunikasi, bercerita, atau menyampaikan pesan ke masyarakat lewat media-media kreatif.
Yoga menjelaskan, nantinya pasca pelatihan mendongeng yang diselenggarakan selama dua hari, selain di Maha Rindu (Hari Ini, Red) juga akan diselenggarakan Minggu, 08/11/2020 di Aula Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung.
Harapannya, pasca kegiatan, volunteer ngajar bisa berkontribusi lebih pada dunia literasi, termasuk dengan sarana mendongeng.
“Lewat dongeng ini kita bisa melakukan banyak pesan, dari pesan dakwah, pesan edukasi pada anak-anak, sampai pada pesan bagaimana seseorang dan kelompok meningkatkan usahanya,” tukasnya.
Sementara, Kak Rizky dari tim dongeng PSBS menceritakan pengalamannya mendongeng. Ia mengatakan dongeng adalah literasi yang diucapkan. Ia juga menjelaskan tentang upaya suasana menarik ketika mendongeng dihadapan anak-anak.
“Akan beda, bagaimana penyampaikan pesan dengan dongeng dan dengan penyampaian informasi pada umumnya, baik dari mimik, intonasi, maupun gaya bercerita,” paparnya.
Demikian juga yang disampaikan Opa Oni. Opa Oni nantinya akan menjelaskan tentang pembuatan media dongeng dari kaos kaki.
“Kita akan membuat media dongeng yang menarik dengan cara yang paling sederhana untuk dilakukan,” tukasnya. (LW)