Lampung Utara (LW): Peringatan HUT Ke-2 Pendaki Nafas Tua (Penat) Lampung Raya di Green Bamboo, Desa Sribandung, Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara, sabtu – Minggu, tanggal 3 dan 4 Agustus 2024, berlangsung sederhana tapi meriah.
Puluhan orang hadir dalam acara tersebut. Bukan hanya berasal dari Lampung Utara saja, peserta juga berdatangan dari Bandarlampung, Lampung Selatan, bahkan ada yang dari Muara Dua, Sumatera Selatan.
Zainurah, S.Pd.I selaku Koordinator Daerah Penat Lampung Utara mengatakan, dalam peringatan hari jadi yang ke dua tahun ini, Penat merayakannya dengan berbagai acara, seperti tumpengan, pemotongan kue bakti sosial, diskusi serta api unggun.
“Acara puncaknya hari Minggu dengan potong tumpeng dan penyerahan sembako kepada warga masyarakat Desa Sribandung, dan panggung hiburan hingga sampai acara penutupan,” ujar Zainurah.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pengurus dan anggota Penat Lampung Raya yang telah menyempatkan diri untuk hadir.
“Peserta Penat Lampung Raya terjauh dari Muara Dua, Sumatera Selatan,” ujar Zainurah yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Swadaya Perempuan Mandiri (LSPM) Lampung Ini.
Eko Lucky, mewakili Kordinator Wilayah Penat Lampung, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pengurus dan anggota Penat Lampung Utara yang telah bersedia untuk menjadi tuan rumah dalam peringatan HUT Ke-2 Penat Lampung Raya tahun ini.
“Secara pribadi, saya tidak menyangka, jika pengurus dan anggota Penat Wilayah Lampung Utara membuat acara HUT Ke-2 Penat Lampung Raya dengan semeriah ini,” ujarnya.
Sesuai dengan semboyannya “Beda Jalur, Tetap Sedulur“ rasa kekeluargaan, kekompakan, dan semangat gotong-royong, begitu terlihat antar pengurus dan anggota. Mereka, saling membantu saat mendirikan tenda, dan begitu juga ketika usai acara penutupan, mereka saling bahu membahu untuk membongkar tenda.
Tak hanya itu, kaum ibu juga kompak memasak bersama-sama, untuk mempersiapkan menu sarapan pagi, makan siang dan makan malam.
Sungguh, suasana perkemahan di alam terbuka yang sangat menyenangkan. Menyatu dengan alam. Sementara, anak-anak bebas mandi dan bermain di sungai yang jernih, yang tidak akan pernah mereka rasakan di daerah perkotaan. Suasana ini, tentu akan menjadi cerita “masa kecil“ bagi anak-anak, ketika kelak mereka sudah dewasa.
Suasana semakin meriah, ketika dalam panggung hiburan, masing-masing peserta dari Bandarlampung, Lampung Selatan, Muara Dua dan Lampung Utara, diwajibkan untuk menyumbangkan lagu kesayangannya dengan iringan musik dari Amigos dan keyboard oleh Wanto.
“Acaranya sangat luar biasa, dikemas sederhana, tapi meriah,” ujar Wanto yang juga jadi ikutan semangat menekan tombol tuts keyboard nya.
Itulah sekilas gambaran anggota dan pengurus Penat Lampung Raya. Usia lanjut, bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk menaklukkan dalamnya jurang dan tinggi nya tebing pegunungan dalam pendakian, hingga sampai ke puncak.
Rasa kebersamaan dan saling bahu membahu, mereka tunjukkan bukan hanya pada saat sedang dalam pendakian. Akan tetapi, juga pada saat mereka tidak sedang dalam pendakian. (*)