Diskusi Publik Gemilang Tutup Pameran Sastra dan Panggung Karya KPM Lampung

Bandarlampung (LW): Pameran Sastra dan Panggung Karya yang digelar KPML, di Taman Budaya Lampung (TBL), Jalan Cut Nyak Dien, Bandar Lampung, resmi ditutup pada Minggu, 29 September 2024.

Pameran yang dihelat sejak 26 September lalu diikuti puluhan karya, seperti puisi, lukisan, maupun quote-quote yang dicetak dan ditempel di dinding-dinding Gedung Pameran, TBL.

“Semua yang dipamerkan ini karya mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam KPML,” jelas Anggi Farhan, panitia acara.

Pameran karya sastra tersebut ditutup dengan diskusi yang digelar Gemilang, dan menghadirkan langsung CEO Gemilang, Gilang Ramadhan.

“Sebagai organisasi kepemudaan, Gemilang bakal mensupport segala bentuk kegiatan anak muda yang bernilai positif,” kata Gilang Ramadhan, Minggu, 29 September 2024.

Lebih lanjut, Gilang menjelaskan, seni kreatif saat ini, khususnya sastra butuh panggung-panggung yang bisa menyesuaikan dengan kondisi zaman. “Era digital dan medsos, mendukung lahirnya karya-karya sastra, sayangnya belum tertata metoda yang ideal agar lahir karya sastra berkualitas sekaligus diterima pasar, ini yang mesti disiapkan,” jelas dia.

Hadir pada acara itu sebagai pembicara sastrawan Lampung, Isbedy Stiawan ZS dan musisi Lampung yang juga salah satu pendiri Gemilang, Tommy Yordan.

Secara gamblang, Tommy menjelaskan kerja-kerja berkesenian butuh ide kreatif agar mendapat manfaat dan karya-karyanya diterima masyarakat luas.

“Ke depan dengan berorganisasi yang sifatnya saling mensuport dan melengkapi, Lampung yang banyak talenta berbakat di bidang seni budaya, semoga dapat menjadi seniman-seniman papan atas,” kata Tommy.

Di sisi lain, sastrawan Isbedy Stiawan ZS. Pada kesempatan itu, Paus Sastra Lampung itu mengatakan bahwa kesenian dapat memberi kekuatan untuk menerima perubahan-perubahan dalam hidup ini.

Isbedy juga mengajak para pemuda agar mencintai seni budaya. “Kalau kita tak bisa menghindar dari teknologi yang datang, maka kokohkan diri dengan seni budaya sebagai filter,” ucapnya.

Ruang Diskusi KPML bersama Gemilang dihadiri sekitar 150 peserta. Gemilang menyiapkan doorprize kepada penanya dan peserta yang telah memfollow IG Gemilang berupa uang, tumbler, dan kaos.

Anggi Farhan, moderator yang juga pendiri KPML mengaku puas dengan acara diskusi kepemudaan. Ia menilai antusias pengunjung yang ramai membuktikan Gemilang dan KPML sudah dikenal oleh generasi muda Lampung. “Ke depan perlu ada kolaborasi yang lebih luas,” kata dia.

Hal sama diakui dengan Pengarah KPML, Fitri Angraini. “Ini kerja sama yang oke. Harus sinambung, ada kolaborasi lagi yang lebih baik lagi,” pesan dia.

Empat hari Pameran Sastra digelar, tercatat 500 pengunjung. Rata-rata perhari adalah 150 orang. Masukan netizen agar pelaksanaan dapat ditambah. Pihak Taman Budaya Lampung juga berharap begitu.

“Tapi, kami belum bisa memenuhi harapan itu. Masalah anggaran jadi pertimbangan, mungkin ke depan bisa digelar lagi yang lebih semarak,” jelas Anggi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *