Bandarlampung (LW): Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandarlampung sejak Minggu malam hingga Senin pagi (21/04) kembali memicu banjir di sejumlah titik rawan. Salah satu kawasan yang terdampak parah adalah Kelurahan Panjang Utara dan Panjang Selatan, terutama di sepanjang Jalan Bahari yang terendam banjir setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa.
Menanggapi musibah ini, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung, Kostiana, turun langsung ke lokasi banjir untuk meninjau kondisi warga yang terdampak. Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyampaikan rasa prihatin dan solidaritas terhadap warga yang mengalami kerugian akibat banjir bandang yang menghantam pemukiman mereka.
“Hari ini saya meninjau saudara-saudara kita yang terdampak banjir di Jalan Bahari, Panjang Utara dan Panjang Selatan. Alhamdulillah, kita juga memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti nasi bungkus dan air mineral. Semoga ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat,” ujar Kostiana, Senin (21/04).
Dalam peninjauannya, Kostiana berinteraksi langsung dengan warga yang sedang membersihkan sisa-sisa lumpur dan genangan air di rumah mereka. Banyak warga mengeluhkan kerusakan barang-barang rumah tangga, dan beberapa mengaku harus mengungsi sementara karena rumah tidak bisa ditinggali.
Menurut Kostiana, banjir ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang turun secara terus-menerus sejak malam hari. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa selain faktor cuaca ekstrem, terdapat kendala teknis di lapangan yang turut memperburuk situasi, seperti robohnya pagar salah satu perusahaan di sekitar kawasan tersebut.
“Dari laporan warga, robohnya pagar perusahaan justru menjadi salah satu pemicu utama banjir kali ini. Runtuhnya pagar menghambat saluran air, sehingga luapan sungai tidak bisa tertahan dan masuk ke pemukiman warga. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Atas dasar itu, Kostiana meminta Pemerintah Kota Bandarlampung untuk lebih tegas dalam menertibkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar kawasan rawan banjir. Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap pembangunan fisik yang bisa berdampak langsung pada sistem drainase dan aliran air.
“Masyarakat berharap agar Pemkot lebih tegas dalam pengawasan dan penertiban. Jangan sampai aktivitas perusahaan justru menjadi penyebab banjir. Ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga,” tambahnya.
Kostiana juga mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah tersebut ikut serta dalam penanganan banjir, baik melalui program CSR maupun melalui koordinasi aktif dengan pemerintah setempat.
“Kami dari DPRD Provinsi Lampung mengajak seluruh elemen, termasuk perusahaan, untuk bersinergi dalam penanganan banjir. Bukan hanya menanggapi saat banjir terjadi, tapi juga dalam upaya pencegahan jangka panjang. Selain itu, perusahaan juga bisa memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sekitar yang terdampak,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa tokoh masyarakat dan aparat kelurahan turut mendampingi Kostiana dan menyampaikan aspirasi warga secara langsung. Salah satu permintaan mendesak adalah percepatan normalisasi drainase dan pembenahan tanggul sungai yang dianggap sudah tidak mampu lagi menampung debit air saat musim hujan tiba.
Kegiatan peninjauan dan penyaluran bantuan yang dilakukan Kostiana mendapat sambutan positif dari warga. Mereka berharap agar perhatian dari wakil rakyat seperti ini tidak berhenti di saat bencana saja, tetapi juga berlanjut dalam bentuk solusi nyata ke depan. (LW)