Lampungway.com. Apa Kabar Smart City Bandar Lampung Gagasan Revolusioner Hartarto Lojaya. Smart City? Lagi hangat diperbincangkan. Muncul dibanyak kota di Indonesia.
Saya jadi teringat konsep gagasan Smart City Bandar Lampung gagasan Revolusioner Hartarto Lojaya.
Ide yang menurut saya di 2016 muncul itu menarik untuk kalangan blogger seperti saya.
Kota yang cerdas? Kota yang ramah akan segala hal dengan sinergisitas intergrasi teknologi informasi, komunikasi dan digitalisasi internet.
Lalu bagaimana kabar Smart City Bandar Lampung gagasan Hartarto Lojaya ini? Apakah masih layak jika program tersebut diwujudkan?
Tentu ini sangat menarik untuk saya beropini, menelaah lebih dalam sebuah program-program yang menarik dalam pembangunan.
Berbicara tentang Smart City dan khususnya konsep yang akan dibangun di Bandar Lampung, sebenarnya apa yang dipaparkan Hartarto Lojaya di waktu lalu masih relevan untuk saat ini.
Konsep yang menurut saya menjadi kebutuhan dari generasi ke generasi. Wajar saja, jika hal ini kembali saya ingat.
Ya, sebelum terlambat. Apalagi berbagai kota besar sudah memulai Smart City. Lalu kapan Bandar Lampung akan memulainya?
Karena konsep ini sebenarnya bisa menjadi jawaban dari berbagai macam persoalan. Apalagi wilayah Bandar Lampung adalah wilayah yang kompleks.
Ibu Kota Provinsi dan wilayahnya sangat lengkap. Ada pelabuhan, ada kawasan teluk, ada Terminal besar, tak jauh dari Bandara.
Pintu keluar masuk Tol juga ada untuk akses Tol Lintas Sumatera. Lalu lalang wisatawan pun bergelimang.
Tentu ini menarik jika konsep dibangun dengan dasar yang kuat bukan sekedar menjawab kebutuhan saat ini, tetapi masa yang akan datang.
Bagaimana pola investasi yang dibangun juga berdasarkan kebutuhan masa depan. Tantangan anak zaman sekarang dengan masa depan bisa saja berbeda.
Tapi jika pondasi Smart City ini dibangun. Maka bukan tidak mungkin proses pembangunan ke depan akan lebih mudah.
Hartarto Lojaya
Itulah yang menjadi bahan pemikiran saya saat ini ketika kembali melihat banyaknya kota dengan program Smart City-nya.
Lalu, teringat juga Smart City Bandar Lampung yang pernah digagas Hartarto Lojaya di waktu yang lalu yang saya nilai masih relevan untuk dikerjakan saat ini.
Ada beberapa konsep yang ditawarkan yang cukup bahkan sangat menarik. Seperti poin-poin yang saya pahami:
Dari sebagian kecilnya adalah sebagai berikut, yakni dari elektronik money di pasar tradisional, tak hanya di Mall maupun transaksi pembelian online.
Lalu soal perpajakan juga demikian untuk dimudahkan dengan dikoneksikan dengan vendor vendor berbagai cash less atau transaksi non tunai.
Dari sisi bencana alam. Bandar Lampung juga memilik kawasan yang rawan banjir. Maka penanganannya bisa saja berbasis aplikasi untuk system drainase.
Ini gunanya sebagai informasi peta bencana dan lainnya. Demikian juga persoalan lampu penerangan yang bisa dikontrol dari jarak jauh, yakni dengan sistem remot.
Ini baru satu dari antaranya. Berikut beberapa konsep yang menarik untuk kita ketahui tentang Smart City Bandar Lampung yang pernah dicetuskan Hartarto Lojaya.
- Smart Governance
Ide membangun Smart City memang harus dimulai dari Smart Governance, yakni pemerintahan yang cerdas.
Ini penting. Ini pondasi. Pemerintahan yang cerdas adalah yang melibatkan semua unsur penting yang ada di sebuah wilayah.
Seperti masyarakat sipil, profesional, akademisi dan lainnya. Ini penting untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Pembangunan kota cerdas dapat terwujud jika pejabat tidak korup. Maka dari itu, rekrutmen para pejabat publik harus terbuka.
Caranya sistem lelang terbuka dan transparan dengan melibat banyak unsur, dari sipil, profesional dan akademisi.
Nah konsep Hartarto Lojaya ini menarik terkait Smart Governance ini. Karena lelang bukan untuk jabatan tinggi saja seperti kepala dinas tetapi dari lurah dan jabatan lainnya.
Jadi yang diharapkan Hartarto atas programnya adalah pejabat yang dipilih berdasarkan kompetensi bukan karena kekerabatan, dan tidak ada transaksi ekonomi maupun politik.
Dengan demikian yang diharapkan kota cerdas dapat terwujud, program smart city full bisa dilakukan tanpa ada hambatan persoalan korupsi.
Apalagi semua pekerjaan diawasi dengan teknologi. Tentunya laporan yang diterima pun bukan asal bapak senang.
- Smart People
Saya juga sangat senang dengan program ini. Smart People. Bagaimana memanusiakan manusia. Mencerdaskan masyarakat dengan meningkatkan kualitas SDM.
Karena poin penting selain pemerintahan yang cerdas adalah bagaimana Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Ini tentu berkaitan dan mutlak harus dimiliki dalam mengelola dan mewujudkan Smart City.
Maka Hartarto berkeyakinan jika pemerintah hadir maka ini bukanlah hal yang sulit.
Dengan program-program yang tepat, maka sasaran yang dapat ditingkatkan bukan hanya sekedar persoalan Index Pembangunan Manusia (IPM) dengan layanan pendidikan dasar gratis dan berobat gratis saja.
Tetapi juga harus diseimbangkan dengan peningkatkan pelayanannya. Contohnya saja bagaimana guru dan tenaga medis bisa sejahtera dengan insentif berprestasi.
Sehingga ketika menanggung beban layanan yang bertambah akibat kebijakan serba gratis, namun bisa tetap optimal memberi pelayanan.
Caranya bagaimana? Bisa bentuknya pendidikan beasiswa ke jenjang lebih tinggi, S1, S2 dan S3. Serta pelatihan peningkatan kompetensi.
Peningkatan sarana dan prasarana juga menjadi pemikiran Hartarto Lojaya. Sehingga, dari hulu ke hilirnya dapat maksimal.
Namun lebih dari itu, cita-cita Hartarto Lojaya terhadap Smart City Bandar Lampung itu juga terletak pada kualitas SDM yang baik.
- Smart Economy
Smart Economy? Ini juga ide gagasan Hartarto Lojaya dalam Smart City Bandar Lampung. Saya sepakat juga akan hal ini.
Kenapa demikian? Bandar Lampung ada banyak potensi yang bisa dikelola, dari pasar tradisional, hingga pariwisata.
Bentang alam di Bandar Lampung menarik. Teluk yang ada dapat dimaksimalkan menjadi wisata bahari.
Pasar dapat dioptimalkan dengan teknologi, sehingga meski pasar tradisional bisa tampil lebih modern, dan membuat pembelinya nyaman.
Nah potensi, perdagangan, jasa, pariwisata dan ekonomi kreatif inilah yang masuk dalam pemikiran Hartarto.
Bagaimana dengan tugas pemerintah, Hartarto mengatakan, pemerintah adalah fasilitator. Jadi, petugas yang menyediakan fasilitas tersebut.
Bisa saja dengan kreatifnya adalah menggandeng investor untuk masuk. Maka yang dilakukan pertama bisa saja dengan memulai perbaikan dan pengembangan atau revitalisasi pasar tradisional.
Pasar juga tak asal dilepas untuk berjualan. Tetapi harus dibantu. Pemerintahan yang dikonsepkannya adalah bagaimana membantu pembinaan dan promosi pasar.
Sehingga, penjual terbantu, pembeli dimudahkan, dan investasi hilir mudik masuk untuk peningkatan pengembangan kota.
Demikian juga Bandar Lampung bisa menjadi kota bahari yang cantik dengan segala kemudahan dan teknologi yang ditawarkan.
Perikanan dan nelayan bisa sama sama untung dengan regulasi yang memudahkan dan dengan aplikasi yang disediakan.
Kata Hartarto, sudah selayaknya nelayan dibekali alat navigasi canggih dalam mencari ikan. Sehingga pendapatannya bertambah.
- Smart Living
Smart Living? Barang tentu ini juga berkaitan secara keseluruhan dari ide Smart City dimanapun.
Smart Living ini yang diharapkan dari konsep penjabaran Smart City Bandar Lampung milik Hartarto Lojaya adalah kota yang nyaman, aman dan ramah berkelanjutan untuk dihuni.
Tentu ini sangat baik. Apalagi program yang dijalankan berbasis dengan teknologi informasi yang ramah untuk semua kalangan.
Contohnya saja, bagaimana membangun kota layak anak. Konsep Hartarto ini menarik, yakni memperbanyak pusat bermain, taman kota yang nyaman untuk anak bermain.
Untuk anak muda, kota ini menjadi rumah yang membuatnya tak mau pergi meninggalkan, karena di kota ini mereka banyak inspirasi dan kreatifitas.
Sehingga dapat memacunya untuk meningkatkan ekonomi kreatif, pusat pembelajaran yang lengkap, sehingga peningkatan kualitas hidup terjamin.
Bagi kalangan orang tua, kota ini tentu menjadi kota yang nyaman dan aman untuk mendidik anak dan mencari nafkah yang halal untuk keluarganya.
Terakhir untuk para orang tua lanjut usia, tentu bagaimana konsep tempat hidup layak, nyaman, tentram menikmati masa tua juga harus tersedia.
- Smart Mobility
Smart Mobility? Saya jadi ingat bagaimana transportasi masal dan infrastruktur harus baik berjalan untuk memajukan kota.
Transportasi dan akses jalur infrastruktur yang maju adalah ia yang nyaman dan aman untuk digunakan dan dilintasi.
Serta tentunya yang Hartarto sampaikan adalah tidak mematikan ekonomi rakyat. Jadi membangun dengan cerdas.
Pemerataan juga menjadi bagian penting Hartarto dalam Smart City ini. Tidak terpusat di satu tempat.
Dari sisi transportasi umum, bagaimana kembali memanjakan masyarakat agar mau untuk menjadi pilihan perjalanannya.
Jalur jalur khusus bagi pejalan kaki dan sepeda menurutnya harus tersedia. Ini bagian penting untuk kota yang sehat, tak hanya kota yang cerdas.
Maka dari itu sinergisitas pemerintah, kampus dan sekolah menjadi hal yang penting.
Apalagi konsep yang dimilikinya tersebut adalah konsep belanja dan pusat pejalan kaki menjadi sentra kota untuk wisata kuliner dan wisata belanja.
- Smart Environment
Saya jadi semakin menarik membedah satu per satu daya ingat saya tentang program Hartarto Lojaya tentang Smart City Bandar Lampung ini.
Membangun menurutnya juga harus dimulai dari lingkungan. Lingkungan yang aman dan nyaman di setiap wilayah adalah ia yang memiliki tempat berkumpul.
Fasilitas sosial, fasilitas umum harus dipertegas kehadirannya. Tentunya jaminan lingkungan yang bersih dari sampah juga menjadi dasar untuk ia memabngun Smart City.
Ini juga agar kota tidak polusi. Sehingga, kota yang sudah penuh gedung dan ruko ini, harus diimbangi dengan hadirnya taman – taman.
Untuk wilayah pemukiman, juga ada program bedah kampung untuk bisa menjadi kawasan hijau dan ada fasilitas kebersihan.
Sehingga, semua masyarakat aman, nyaman dan terjamin kesehatan dasarnya untuk mendapatkan udara dan lingkungan segar.
Konsep tersebut memang sangat menarik. Sangat menarik. Saya tak habis menelaah akan hal ini.
Saya sampai berandai-andai, andai program Smart City Bandar Lampung yang pernah dicetuskan Hartarto Lojaya ini dapat dijalankan, tentu akan memudahkan segala hal yang menjadi problem ibu kota.
Responses (2)