Lampungway.com – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus Anjlok. Data dari The Richest menunjukkan ada 15 mata uang dengan nilai tukar yang paling rendah terhadap dolar AS. Dalam daftar tersebut ternyata mata uang Rupiah termasuk salah satu “Mata Uang Sampah”. Solusi paling jitu untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan Redenominasi atau pemangkasan angka nol dibelakang. Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya.
Menurut data The Richest, Indonesia menempati posisi empat sebagai negara dengan nilai mata uang terendah di dunia. Sampai saat ini USD1 setara dengan Rp12.467.
Adapun negara dengan mata uang sampah nomor satu di dunia adalah Iran dengan mata uangnya rial. Mengikuti rial, ada mata uang dong dari Vietnam dan mata uang dobra dari Sao Tome yang menempati posisi dua dan tiga di atas Indonesia.
Menurut Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin M Juhro, hal tersebut bisa diatasi dengan penerapan redenominasi. Saat ini RUU redenominasi tengah berada di DPR RI. Dewan pun sudah membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas mengenai RUU tersebut. Rencana redenominasi tersebut akan dilakukan dengan mencontoh Turki sebagai negara yang pernah sukses melakukan redenominasi mata uang Lira.
Apabila nanti RUU tersebut disetujui oleh DPR RI, maka setidaknya Indonesia membutuhkan waktu transisi minimal selama enam tahun. Usulan Bank Indonesia untuk melakukan redenominasi bertujuan menciptakan efisiensi mengingat jumlah transaksi rupiah hingga saat ini sudah sangat besar.