Lampungway.com. Waspada Infeksi Corona Meluas di 11 Negara. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) atau WHO telah mencatat bahwa jumlah kasus infeksi virus Corona tipe baru (2019-nCov) bertambah menjadi 2.798 kasus dan wabah virus meluas di 11 negara.
Di Tiongkok, termasuk Hongkong, Makau, dan Taipei, menurut WHO ada 2.741 kasus positif infeksi virus Corona baru dan 5.794 kasus dugaan infeksi virus Corona baru serta 461 yang sakit parah dan 80 orang yang meninggal dunia akibat infeksi virus tersebut.
Sementara di luar Tiongkok ada 37 kasus infeksi virus Corona baru yang tersebar di 11 negara yakni Jepang (4), Korea Selatan (4), Vietnam (2), Singapura (4), Australia (4), Malaysia (4), Thailand (5), Nepal (1), Amerika Serikat (5), Kanada (1), dan Prancis (3).
Kasus yang terdeteksi di luar Tiongkok terjadi pada warga berusia dua sampai 74 tahun (median usia 45 tahun) dan 71 persen terjadi pada laki-laki.
Selain itu, dari 37 kasus yang terjadi di luar Tiongkok, 36 di antaranya terjadi pada orang yang punya riwayat perjalanan ke Tiongkok, 34 di antaranya punya riwayat perjalanan ke Wuhan.
WHO menyatakan bahwa perkiraan masa inkubasi virus 2019-nCov dua sampai 10 hari dan mengingatkan bahwa penularan antar manusia bisa terjadi meskipun orang yang sudah terinfeksi belum menunjukkan gejala sakit.
Upaya untuk menghindari infeksi virus tersebut, menurut badan kesehatan dunia, bisa dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit infeksi saluran pernapasan akut, cuci tangan menggunakan sabun khususnya setelah bertemu langsung dengan orang yang sedang sakit, menghindari kontak dengan hewan ternak atau hewan liar tanpa alat pelindung diri, dan menerapkan etika batuk.
Selain itu WHO menganjurkan fasilitas kesehatan menerapkan standar pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi, khususnya di bagian gawat darurat.
Indonesia Waspada Virus Corona
Wabah mematikan dari Wuhan, Tiongkok, yang dibawa virus Corona atau novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) telah menewaskan 56 warga dan lebih dari 2.000 orang terinfeksi.
Hanya dalam hitungan hari, jumlah negara yang mengonfirmasi terinfeksi virus Corona bertambah. Hingga kemarin, Tiongkok, Jepang, Kanada, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Nepal, Prancis, dan Australia mengonfirmasi kasus tersebut.
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengaku negerinya dalam situasi genting ketika jumlah kematian akibat wabah virus Corona me lonjak dalam waktu singkat.
Di Indonesia, 1 warga di Jambi, 3 di Denpasar, dan 1 orang di Bandung masih dinyatakan terduga (suspect) terpapar virus Corona. Kendati demikian, aparat dinas kesehatan di sejumlah daerah tetap dalam kewaspadaan tinggi agar tidak kecolongan.
RSUD Al Ihsan milik Pemprov Jabar membuka pos antisipasi penyebaran virus Corona. Menurut Wakil Direktur Pelayanan Al Ihsan, Hadri Pramono, pos dibuka selama 7 x 24 jam lengkap dengan dokter dan perawat.
“Pasien demam, batuk, pilek, dan disertai sulit bernapas, terlebih pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, kami kategorikan terduga lalu diisolasi. Dengan antisipasi ini kami harap masyarakat menjadi tenang,” kata Hadri, kemarin.
Dinas Kesehatan Bali selain memperbanyak pemasangan thermal scanner juga membuat ruangan khusus isolasi di bandara dan pelabuhan laut. Menurut Wagub Bali Tjokorda Oka, langkah itu merupakan antisipasi menghadapi turis khususnya dari Tiongkok yang terdeteksi membawa virus Corona.
“Jika ditemukan hal lebih serius, segera dibawa ke RS Sanglah untuk penanganan yang saksama. Kami fokus jangan sampai ada penumpang yang terlewat dari deteksi,” ujar Oka.
Sejumlah rumah sakit di Pekanbaru, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Palangka Raya, dan Kupang juga menambah ruang isolasi dan menyiagakan paramedis 24 jam penuh.
Kementerian Perhubungan memastikan jalur penerbangan dari dan menuju Wuhan ditutup sementara. Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya mengupayakan agar wabah virus Corona tidak meruyak di Tanah Air.
Kondisi baik
Hingga kemarin, mahasiswa Indonesia di Wuhan dalam kondisi sehat dan tidak kekurangan makanan. Menurut mahasiswa di Central China Normal University, Syaifuddin Zuhri, pihak kampus menjaga suplai makanan dan kesehatan mereka.
Ketua PPI Wuhan, Nur Musyafak, mengatakan rencana KBRI mengevakuasi WNI belum final. “Kami masih menunggu kabar dari KBRI. Mahasiswa yang berjumlah 98 orang sehat.” (Bayu Anggoro)
Plt Juru Bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, mengatakan pemerintah mempertimbangkan situasi di lapangan untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan. “Secara umum dari pantauan KBRI kondisi mereka baik.”
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto, mengatakan pemerintah belum akan menerbitkan travel warning karena WHO belum menyatakan kondisi darurat global terkait virus Corona
Lampung Gerak Cepat Hadapi Ancaman Virus Corona
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bergerak cepat menghadapi wabah virus Corona di Lampung dengan menerapkan tiga langkah antisipatif. Hal itu diungkapkan Gubernur saat melakukan peninjauan kesiapan di Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan, Senin, 27 Januari 2020.
Tiga langkah antisipasi itu yakni pertama penumpang yang berasal dari Bandara Radin inten II, kemudian penumpang di Pelabuhan Bakauheni, dan juga kesiapan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek.
“Saya tidak ingin cerita dan hanya laporan, tapi saya ingin membuktikan kerja nyata. Semua Provinsi mendapat perhatian, khususnya Lampung yang sangat dekat dengan Jakarta dan memiliki masyarakat yang beragam. Sehingga mendapat perhatian khusus dari Mendagri,” tegas Gubernur Arinal.
Terkait warga Indonesia yang berada di Wuhan, China, ujar Gubernur Arinal, pihaknya belum mendapatkan informasi yang pasti. Selain itu, pengendalian di Wuhan juga telah dilakukan secara intensif.
Untuk di Bandara Raden Intan II sendiri, telah dipasang alat thermal scanner di pintu kedatangan. Alat tersebut nantinya akan mendeteksi mereka yang memiliki suhu tinggi diatas 38 derajat celcius.
“Bagi mereka yang terdeteksi maka akan diambil tindak lanjut, baik itu pemeriksaan kesehatan maupun pemeriksaan rute penerbangannya. Selain alat thermal scanner, juga telah disediakan tempat karantina,” katanya.
Seperti diketahui, novel coronavirus atau 2019-nCoV merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan. Novel coronavirus merupakan satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS.
Gejala Virus Corona
Gejala virus corona atau 2019-nCoV akan menyerang pernapasan. Pasien yang positif terinfeksi virus corona memiliki gejala demam, batuk pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, dan letih lesu.
Gejala virus Corona akan muncul dalam dua hingga 14 hari setelah pasien terpapar virus Corona. Kesimpulan ini didasarkan pada masa inkubasi virus MERS. Hingga saat ini, belum ada pengobatan atau vaksin yang direkomendasikan untuk mengatasi virus Corona.
Orang yang terinfeksi 2019-nCoV harus menerima perawatan intensif untuk membantu meringankan gejala virus Corona. Jika gejala semakin parah, maka penderita harus segera mengunjungi layanan medis.
Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi 2019-nCoV (corona virus) atau virus Corona. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menghindari terkena virus ini. Ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan setiap hari untuk menghindari penyakit akibat virus Corona.