Pelajar SMA berusia 17 tahun, Kai Kloepler, menciptakan sebuah prototipe senjata api. Pistol tersebut memiliki sebuah fingerprint sensor yang terletak di grip (pegangan) sehingga hanya bisa digunakan oleh pemiliknya.
Untuk mencegah kemungkinan hacking, anak cerdas asal kota kecil di Colorado ini, membuat sidik jari pemilik senjata dapat disimpan di media penyimpanan berbasis Cloud. Sehingga pistol ini sangat ideal untuk digunakan bagi kalangan militer.
Smart Gun tersebut memindai sidik jari sang pemilik senjata kemudian mensinkronisasinya dengan sistem. Dengan begitu senjata ini tidak akan bisa digunakan oleh sembarang orang.
Menurut saran Kloepfer, untuk kepentingan militer atau kepolisian, beberapa sidik jari dapat disimpan dalam satu database sehingga pistol pintar dapat tetap digunakan oleh rekan lainnya.
Eksperimen yang dilakukan Kloepfer ini diprakarsai oleh ajang bernama SmartTech for Firearms Challenge. Pemuda ini kemudian keluar sebagai pemenang dan mendapatkan USD50 ribu.
Dengan biaya sekira USD3 ribu, Kloepfer berhasil menciptakan prototipe pistol dari bahan plastik. Sisa uang dari hasil ajang tersebut diharapkan dapat digunakan dengan baik oleh Kloepfer untuk pengembangan lebih lanjut prototipe Smart Gun-nya dengan membeli printer 3D.
(Baca Juga : Smart Guns, Senjata dengan Teknologi Modern (Video))