Lampungway.com – Inilah Sinopsis Veera Episode 185. Cerita ini merupakan Lanjuatan dari Inilah Sinopsis Veera Episode 184 Sebelumnya.Ratan telah kehilangan rasa percaya dirinya dan menangis sedih sambil mengutarakan semua keluh kesahnya ke Nihal, saat itu mereka berdua berdiri bersandar di bibir sumur “Ranvi adalah satu satunya alasanku untuk hidup, dialah yg telah mendukung aku dalam kehidupanku ini tapi begitu dia mengatakan kalau dia tdk membutuhkan aku lagi, aku merasa tdk berdaya dan tdk diinginkan”
Nihal berusaha menghibur Ratan dan berkata “Ranvi hanya marah sja dan ketika seseorang sedang marah, biasanya mereka tdk sadar apa yg mereka ucapkan” hibur Nihal “Ratan, kmu ini adalah seorang perempuan yg kuat, pemberani dan mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan ini dan kmu tdk boleh menyerah” ujar Nihal
“Saat ini aku sudah lelah dan aku tdk bisa melawan kembali takdirku ini” Nihal kemudian meletakkan tangannya di atas kepala Ratan “Aku berjanji padamu, aku akan selalu bersama dirimu, selalu akan mendukung kmu, dan aku juga akan mengurusi anak anak, rumah, ladang dan aku juga akan menjaga kmu tapi kmu juga harus berjanji padaku untuk tdk pernah melakukan hal semacam ini lagi” Ratan akhirnya menuruti permintaan Nihal, Ratan pun berjanji, kemudian mereka pulang ke rumah
Sementara itu di rumah, Bibi Moti merasa heran dan bertanya tanya dimana Ratan berada, sedangkan pintu depan terbuka, tiba tiba Ratan dan Nihal memasuki rumah, Bibi Moti segera berlari ke arahnya “Ratan, kmu pergi kemana ? Apakah kmu baik baik sja ?” tanya Bibi Moti cemas,
Nihal berusaha untuk menutupinya “Beberapa binatang mendatangi ladang ketika Ratan hendak mencegah kepergianku dan mengatakan padaku kalau aku tdk pernah bisa menyembunyikan semuanya dari anda nyonya” Bibi Moti tertegun menatap ke arah Nihal “Aku tadi pergi untuk menyudahi hidupku, kak”
Bibi Moti merasa kesal dan langsung menampar Ratan dgn keras sebanyak tiga kali tapi kemudian Bibi Moti merasa malu sambil memeluknya setelah membentak Ratan “Hari ini Ratan telah mengalahkan aku” ujar Bibi Moti “Tidak satupun diantara kita yg kalah, nyonya ,,, tapi kelemahan Ratan lah yg kalah” sela Nihal “Ratan, jangan lakukan hal seperti itu lagi dan jangan pernah menyerah !” ujar Bibi Moti sambil memeluk Ratan kembali dan melotot ke arah Nihal dgn perasaan marah, Nihal hanya bisa berdiri disana dgn perasaan yg tdk menentu dan penuh penyesalan
Keesokan harinya, Ranvi sedang menjahit rok Veera yg robek “Kakak, kenapa kakak melakukan hal itu ?” tanya Veera heran “Mulai dari sekarang aku akan melakukan semuanya untuk kmu, Veera” ujar Ranvi “Biarkan sja ibu yg mengerjakannya, kakak” pinta Veera,
tiba tiba tangan Ranvi terluka kena jarum “Apa aku bilang, kakak tdk usah melakukan hal ini karena aku suka rok itu robek seperti itu, kakak” ujar Veera sambil mengambil roknya dari tangan Ranvi dan berlari meninggalkan Ranvi, di lain sisi, Ratan sedang pergi ke kuil Mazaar untuk berdoa “Aku sangat berharap Ranvi bisa menyadari penderitaannya dan tdk meninggalkan aku, Tuhan” doa Ratan
Nihal mengantar Ranvi dan Veera ke sekolah, tiba tiba Veera bertanya “Kakak, apakah ibu tdk mau menjadi ibuku karena aku ini masih kecil ? Atau karena aku ini terlalu nakal ? Aku janji, kakak ,,, aku tdk akan nakal lagi dan tdk akan pernah tertawa lagi, kakak ,,, jika kakak bilang pd ibu untuk memaafkan aku” ujar Veera polos “Veera, kmu seharusnya jangan pernah berhenti untuk tertawa dan teruslah tertawa” Nihal memperhatikan adik kakak ini dgn perasaan sedih “Jika kmu berhenti tertawa maka aku juga akan berhenti tertawa” kemudian Ranvi menggelitik perut Veera untuk menghibur Veera agar tdk bersedih, mereka berdua kemudian tertawa bersama sama dgn perasaan senang sementara Nihal masih kelihatan sedih sambil menatap ke arah mereka berdua
Ratan sedang berada di kuil ketika seorang tua datang menghampirinya dan bertanya “Ada masalah apa ?” tanya orang tua itu “Mengapa begitu banyak penderitaan yg harus aku alami ?” tanya Ratan sedih “Di dunia ini selalu ada dua hal yg kita alami yaitu penderitaan dan kebahagiaan tapi kadang kita tdk pernah menyadari kalau kebahagiaan itu sama beratnya dgn penderitaan, kmu harus selalu kuat dan melawan semuanya dgn tetap merasa bahagia, lupakan sja semua masa silam yg kelabu dan ingatlah selalu masa masa yg membahagiaakan” Ratan teringat pd kenangan indahnya bersama Ranvi dan tersenyum senang
Veera dan Ranvi dalam perjalanan menuju ke sekolah bersama Nihal, dijalan mereka melihat seorang wanita sedang mengikat rambut anak perempuannya, Ranvi bergegas berusaha untuk mengalihkan perhatian Veera sehingga Veera tdk bisa melihatnya karena Ranvi tdk ingin Veera berharap banyak pd Ratan nantinya, Nihal yg bersama mereka menyadari akan hal ini tapi ternyata Veera sudah melihatnya dan Veera merasa sedih,
Ranvi segera menggandeng Veera menuju ke sekolah, kemudian mereka bertemu dgn ibu guru Ranvi “Ranvi, tolong katakan pd teman temanmu kalau ibu tdk bisa datang pd jam pelajaran pertama karena anak ibu sakit, ibu akan membawanya ke dokter dulu” ujar bu guru sambil menggendong anaknya dalam pelukkannya, Veera yg melihat hal ini semakin merasa sedih,
saat itu Nihal meminta ijin pd gurunya Ranvi “Bu guru apakah boleh sy mengajak Ranvi bersama sy ? Saya akan mengembalikannya sebelum anda datang” pinta Nihal “Iya, silahkan tuan Nihal” ujar bu guru kemudian berlalu meninggalkan mereka “Paman Nihal, memangnya paman mau membawa kakakku kemana ?” tanya Veera penasaran. Sinopsis Veera Episode 185 pun Berakhir sampai disini. Ayo simak kelanjutan Ceritanya di Sinopsis Veera Episode 186 Hanya di Lampungway.com.
Nihal berusaha menghibur Ratan dan berkata “Ranvi hanya marah sja dan ketika seseorang sedang marah, biasanya mereka tdk sadar apa yg mereka ucapkan” hibur Nihal “Ratan, kmu ini adalah seorang perempuan yg kuat, pemberani dan mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan ini dan kmu tdk boleh menyerah” ujar Nihal
“Saat ini aku sudah lelah dan aku tdk bisa melawan kembali takdirku ini” Nihal kemudian meletakkan tangannya di atas kepala Ratan “Aku berjanji padamu, aku akan selalu bersama dirimu, selalu akan mendukung kmu, dan aku juga akan mengurusi anak anak, rumah, ladang dan aku juga akan menjaga kmu tapi kmu juga harus berjanji padaku untuk tdk pernah melakukan hal semacam ini lagi” Ratan akhirnya menuruti permintaan Nihal, Ratan pun berjanji, kemudian mereka pulang ke rumah
Sementara itu di rumah, Bibi Moti merasa heran dan bertanya tanya dimana Ratan berada, sedangkan pintu depan terbuka, tiba tiba Ratan dan Nihal memasuki rumah, Bibi Moti segera berlari ke arahnya “Ratan, kmu pergi kemana ? Apakah kmu baik baik sja ?” tanya Bibi Moti cemas,
Nihal berusaha untuk menutupinya “Beberapa binatang mendatangi ladang ketika Ratan hendak mencegah kepergianku dan mengatakan padaku kalau aku tdk pernah bisa menyembunyikan semuanya dari anda nyonya” Bibi Moti tertegun menatap ke arah Nihal “Aku tadi pergi untuk menyudahi hidupku, kak”
Bibi Moti merasa kesal dan langsung menampar Ratan dgn keras sebanyak tiga kali tapi kemudian Bibi Moti merasa malu sambil memeluknya setelah membentak Ratan “Hari ini Ratan telah mengalahkan aku” ujar Bibi Moti “Tidak satupun diantara kita yg kalah, nyonya ,,, tapi kelemahan Ratan lah yg kalah” sela Nihal “Ratan, jangan lakukan hal seperti itu lagi dan jangan pernah menyerah !” ujar Bibi Moti sambil memeluk Ratan kembali dan melotot ke arah Nihal dgn perasaan marah, Nihal hanya bisa berdiri disana dgn perasaan yg tdk menentu dan penuh penyesalan
Keesokan harinya, Ranvi sedang menjahit rok Veera yg robek “Kakak, kenapa kakak melakukan hal itu ?” tanya Veera heran “Mulai dari sekarang aku akan melakukan semuanya untuk kmu, Veera” ujar Ranvi “Biarkan sja ibu yg mengerjakannya, kakak” pinta Veera,
tiba tiba tangan Ranvi terluka kena jarum “Apa aku bilang, kakak tdk usah melakukan hal ini karena aku suka rok itu robek seperti itu, kakak” ujar Veera sambil mengambil roknya dari tangan Ranvi dan berlari meninggalkan Ranvi, di lain sisi, Ratan sedang pergi ke kuil Mazaar untuk berdoa “Aku sangat berharap Ranvi bisa menyadari penderitaannya dan tdk meninggalkan aku, Tuhan” doa Ratan
Nihal mengantar Ranvi dan Veera ke sekolah, tiba tiba Veera bertanya “Kakak, apakah ibu tdk mau menjadi ibuku karena aku ini masih kecil ? Atau karena aku ini terlalu nakal ? Aku janji, kakak ,,, aku tdk akan nakal lagi dan tdk akan pernah tertawa lagi, kakak ,,, jika kakak bilang pd ibu untuk memaafkan aku” ujar Veera polos “Veera, kmu seharusnya jangan pernah berhenti untuk tertawa dan teruslah tertawa” Nihal memperhatikan adik kakak ini dgn perasaan sedih “Jika kmu berhenti tertawa maka aku juga akan berhenti tertawa” kemudian Ranvi menggelitik perut Veera untuk menghibur Veera agar tdk bersedih, mereka berdua kemudian tertawa bersama sama dgn perasaan senang sementara Nihal masih kelihatan sedih sambil menatap ke arah mereka berdua
Ratan sedang berada di kuil ketika seorang tua datang menghampirinya dan bertanya “Ada masalah apa ?” tanya orang tua itu “Mengapa begitu banyak penderitaan yg harus aku alami ?” tanya Ratan sedih “Di dunia ini selalu ada dua hal yg kita alami yaitu penderitaan dan kebahagiaan tapi kadang kita tdk pernah menyadari kalau kebahagiaan itu sama beratnya dgn penderitaan, kmu harus selalu kuat dan melawan semuanya dgn tetap merasa bahagia, lupakan sja semua masa silam yg kelabu dan ingatlah selalu masa masa yg membahagiaakan” Ratan teringat pd kenangan indahnya bersama Ranvi dan tersenyum senang
Veera dan Ranvi dalam perjalanan menuju ke sekolah bersama Nihal, dijalan mereka melihat seorang wanita sedang mengikat rambut anak perempuannya, Ranvi bergegas berusaha untuk mengalihkan perhatian Veera sehingga Veera tdk bisa melihatnya karena Ranvi tdk ingin Veera berharap banyak pd Ratan nantinya, Nihal yg bersama mereka menyadari akan hal ini tapi ternyata Veera sudah melihatnya dan Veera merasa sedih,
Ranvi segera menggandeng Veera menuju ke sekolah, kemudian mereka bertemu dgn ibu guru Ranvi “Ranvi, tolong katakan pd teman temanmu kalau ibu tdk bisa datang pd jam pelajaran pertama karena anak ibu sakit, ibu akan membawanya ke dokter dulu” ujar bu guru sambil menggendong anaknya dalam pelukkannya, Veera yg melihat hal ini semakin merasa sedih,
saat itu Nihal meminta ijin pd gurunya Ranvi “Bu guru apakah boleh sy mengajak Ranvi bersama sy ? Saya akan mengembalikannya sebelum anda datang” pinta Nihal “Iya, silahkan tuan Nihal” ujar bu guru kemudian berlalu meninggalkan mereka “Paman Nihal, memangnya paman mau membawa kakakku kemana ?” tanya Veera penasaran. Sinopsis Veera Episode 185 pun Berakhir sampai disini. Ayo simak kelanjutan Ceritanya di Sinopsis Veera Episode 186 Hanya di Lampungway.com.