Berita  

Inilah Jejak Perang Besar Napoleon Pada Masa Letusan Gunung Tambora

Lampungway.com. Inilah Jejak Perang Besar Pada Masa Letusan Gunung Tambora. Tulang rusuk Friedrich Brandt ditemukan di bawah lahan parkir di Waterloo. Bola putih diantara tulang rusuk adalah peluru senapan yang membunuhnya.

Tulang rusuk Friedrich Brandt yang ditemukan di bawah lahan parkir di Waterloo. Bola putih merupakan peluru senapan yang membunuhnya.
Tulang rusuk Friedrich Brandt yang ditemukan di bawah lahan parkir di Waterloo. Bola putih merupakan peluru senapan yang membunuhnya.

18 Juni 1815, atau Dua ratus tahun lalu, pertempuran besar berlangsung di Waterloo, wilayah yang terletak 15 km dari Brussels, Belgia. Dalam pertempuran tersebut, sekutu Perancis, Belanda, dan Inggris berjuang mengalahkan Napoleon Bonaparte.

Letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa mempengaruhi Eropa, kegelapan menyelimuti Eropa dan hal tersebut memicu tahun tanpa musim panas dan membuat Kekuatan Militer Napoleon Bonarpate menjadi lemah hingga akhirnya kalah. Prajurit hebat Napoleon pun tak berhasil mengalahkan rasa dingin tanpa sinar matahari, sementara itu meriamnya terperosok dalam lumpur. Pada 22 Juni 1815, kekuasaan Napoleon berakhir.

Arkeolog berusaha mencari tulang belulang jejak pertempuran legendaris itu. Namun, baru akhir-akhir ini mereka berhasil menemukan kerangka prajurit yang terlibat dalam pertempuran berikut identitasnya.

Arkeolog menemukan kerangka di Bukit Singa, Waterloo, pada tahun 2012. “Tidak ada kerangka lengkap yang ditemukan di Waterloo dalam 200 tahun ini,” kata Doninique Busket, seorang arkeolog, menguraikan keistimewaan temuan.

Identitas kerangka berhasil diungkap berdasarkan beberapa petunjuk. Kerangka sendiri membantu arkeolog mengungkap usia sang prajurit. Diduga, parjurit itu tewas dalam medan perang pada usia antara 20 dan 29 tahun.

Arkeolog menemukan sejumlah barang bersama kerangka, seperti sebutir peluru senapan, koin Jerman, serta balok kayu kecil yang bertuliskan “CB”. Peluru mengungkap bahwa sang prajurit mati seketika sehingga kerangkanya ditemukan tepat di medan perang.

Lewat pengamatan saksama pada Februari 2015 lalu, arkeolog mengungkap bahwa huruf “CB” pada balok kayu kecil yang ditemukan sebenarnya adalah “FCB”. Huruf “F” memudar seiring waktu.

Mengecek data prajurit yang berperang, arkeolog menemukan tiga nama yang mungkin punya inisial FCB. Dari tiga nama, ternyata hanya dua orang yang tewas di medan perang. Dengan mengecek data pembayaran upah, arkeolog akhirnya bisa menguak identitas kerangka.

Seperti dilansir dari The Independent, Senin (6/4/2015), nama prajurit yang kerangkanya ditemukan di lahan parkir itu adalah Friedrich Brandt. Dia adalah anggota pasukan Jerman yang berasal dari Hannover.

“Tidak ada yang bisa 100 persen yakin bahwa kerangka yang ditemukan adalah Friedrich Brandt. Namun, dari data yang kami miliki, kemungkinan besar, itu adalah dia,” kata Gareth Glover, pakar sejarah militer dari Cardi University yang terlibat dalam riset.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *