Berita Lampung Terkini

Menikmati Bentang Alam Gunung Rajabasa Lampung Selatan

Lampungway.com. Menikmati Bentang Alam Gunung Rajabasa Lampung Selatan. Gunung Rajabasa adalah salah satu gunung untuk pendakian di Lampung Selatan.

Gunung Rajabasa merupakan salah satu gunung berapi dengan kerucut vulkanik yang terdapat di Selat Sunda di bagian tenggara dari Pulau Sumatera, yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Tinggi Gunung Rajabasa sekitar 1.281 meter diatas permukaan laut, dan memiliki kawah dengan lebar 500×700 meter dengan bagian daratan berawa, dan diselimuti dengan berbagai vegetasi liar meski aktivitas fumarol terjadi di bagian kaki dan lereng gunung, namun kenaikan aktivitas yang dilaporkan terjadi pada April 1863 dan Mei 1892 serta tidak diketahui kapan terjadi erupsi.

Jarak Gunung Rajabasa dari Kota Kalianda ke arah selatan sekitar 5 Km, terletak tidak jauh dari pantai sehingga gunung ini bisa terlihat dari laut pada penyeberangan Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni, sungguh indah jika terlihat dari kejauhan.

Dari puncak gunung ini memiliki panorama yang memukau, lautan, kawasan pesisir, kota kalianda dan bentang alam lainnya nampak indah dari puncaknya. Hutannya masih belantara dan lebat, sehingga tak heran jika para pendaki merasa tertantang untuk menaklukkan Gunung Rajabasa. Terlebih dari puncak gunung, para pendaki akan bisa menyaksikan kemegahan alam secara sempurna.

Gunung Rajabasa memiliki panorama yang berbeda dengan gunung-gunung di Lampung lainnya seperti Pesagi, Seminung dan Tanggamus. Letaknya sangat dekat dengan lautan, sehingga nampak kolaborasi view lautan biru dan bentang alam hijau dari daratan. Keduanya nampak sangat apik dari pucuk gunung ini.

1. Rute Pendakian Gunung Rajabasa

Jika dari Pulau Jawa, gunung ini akan menyambut anda di sebelah kiri jalan ketika sampai di Kota Kalianda. Banyak akses untuk menuju ke puncak gunung ini, namun umumnya para pendaki lebih memilih jalur Desa Sumur Kumbang yang berjarak lima kilometer dari Kalianda, ibu kota Lampung Selatan. Untuk menginjakan kaki di puncak dibutuhkan waktu pendakian lima sampai enam jam dengan melewati lima pos peristirahatan.

Pendakian dimulai dengan melewati perkebunan kakao masyarakat, kemudian barulah pendaki memasuki hutan khas tropika dengan pepohonan besar dan vegetasi yang rapat. Bahkan beberapa titik kondisinya gelap karena tertutup rerimbunan pohon.

Sampai sekitar 2 jam ditempuh hingga sampailah di Pos 1. Lokasi di Pos 1 tidak begitu luas dan hanya cukup untuk mendirikan beberapa tenda saja. Terdapat sumber mata air bersih disini, dan merupakan sumber mata air terakhir yang akan ditemui selama pendakian. Disarankan membawa bekal air yang cukup dari sini sebelum melanjutkan pendakian.

Pendakian selanjutnya menuju Pos 2. Dalam perjalanan menuju Pos 2 akan melewati perkebunan kopi dan cengkeh milik warga. Sampai di pertengahan jalan maka akan tiba di Gerbang Rimba yang merupakan batas ladang milik penduduk dengan hutan rimba. Di Pos 2 ini akan terlihat pemandangan garis pantai dengan jelas.

Dari Pos 2 dilanjutkan pendakian menuju Pos 3 dan Pos 4. Kedua pos ini ditandai dengan lahan yang luas dengan beberapa pohon besar yang tumbuh di sekelilingnya. Jalan yang dilalui akan semakin naik dan menanjak dengan vegetasi yang lebat dan rimbun.

Dari Pos 2 dilanjutkan pendakian menuju Pos 3 dan Pos 4. Kedua pos ini ditandai dengan lahan yang luas dengan beberapa pohon besar yang tumbuh di sekelilingnya. Jalan yang dilalui akan semakin naik dan menanjak dengan vegetasi yang lebat dan rimbun.

Dari Pos 4 menuju Pos 5, medan yang dilalui sedikit terbuka. Tidak terlalu lebat dan sudah dapat menikmati pemandangan alam sekitar yang indah. Di area ini akan menemukan sebuah kawah yang cukup besar dan membentuk sebuah cekungan.

Kawah ini tidak mengeluarkan asap serta ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang sama. Menurut cerita terdapat sebuah batu yang bernama Batu Pancukupan/Batu Cukup di daerah kawah ini. Konon ceritanya batu ini mampu menampung berapapun jumlah orang yang menaikinya sehingga disebut Batu Cukup. Di daerah Batu Cukup inilah dipercaya sebagai pusat mistis Gunung Rajabasa.

Yang perlu diperhatikan yakni beberapa ratus meter sebelum sampai, pendaki akan diajak ke rute menurun. Hal ini karena ada dua puncak gunung rajabasa. Jika sudah sampai di puncak pertama, dan anda bertemu dengan turunan maka lanjutkan saja. Puncak pertama tidak memiliki tanah lapang sebagaimana puncak gunung ada umumnya. Hanya ada pepohonan besar yang menutupi semua pandangan.

Jika sudah melalui jalan menurun, sekitar 300 meter lagi pendaki akan sampai. Post terakhir adalah salah satu tempat untuk menaruh barang dan mendirikan tenda. Disini lokasinya lebih aman dibandingkan di puncak gunungnya. Dari lokasi ini puncak Gunung Rajabasa berjarak sekitar 50 meter lagi.

Pos 5 terletak hanya beberapa meter dari puncak gunung. Dan di Pos 5 inilah biasanya para pendaki mendirikan tenda untuk menginap. Berjalan menuju puncak hanya diperlukan waktu beberapa menit saja. Pemandangan indah di puncak Gunung Rajabasa ini adalah menyaksikan panorama laut dan hijaunya hutan rimba yang terhampar luas di hadapan.

2. Puncak Gunung Rajabasa

Sampai di puncak, pendaki akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat menawan. Awan dan kabut tipis akan membawa seolah sedang berada diatas awan. Ada rerumputan hijau di puncak gunung yang bisa membuat nyaman pendaki untuk menikmati pemandangan.

Mendaki gunung ini memberikan sensasi tersendiri. Di arah utara, Gunung Krakatau tampak menjulang dengan kepulanawan panasnya dari kejauhan serta hamparan Selat Sunda yang bak permadani biru menghampar luas.

3. Batu Cukup Gunung Rajabasa dan Kawah Mati

Selain puncak Gunung Rajabasa, ada dua objek lain yang menjadi buruan para pendaki yakni kawah dan objek batu cukup. Batu cukup ini memiliki mitos yakni berapaun orang yang menaiki batu tersebut maka akan cukup. Untuk sampai di dua objek ini ada tantangan besar yakni trek menuju kawah merupakan turunan licin dan lembab.

Gunung rajabasa juga lekat dengan beberaa misteri, di lokasi ini juga ada salah satu makam. Asal usul Gunung Rajabasa sebagai jalur pendakian memang sudah lama sekali. Gunung ini juga menjadi salah satu penyangga siklus air dan penyiman plasma nutfah.

Selain keindahan, misteri, keunikan dan segala macam cerita yang ada pasti memberikan pengalaman yang menarik bagi pendaki yang mencapai puncaknya. Beberaa kearifan lokal di sekitar gunung ini juga menarik untuk diketahui.

Tips saat Mendaki Gunung Rajabasa

Saat melakukan pendakian, harus mengutamakan keamanan. Puncak memang tujuan, tapi keamanan haruslah yang nomor satu. Banyak kasus mengenaskan menimpa para pendaki hanya gara-gara memaksakan diri naik ke puncak. Jadi, perhatikan saat melakukan pendakian ya.

Demikianlah informasi terkait Menikmati Bentang Alam Gunung Rajabasa Lampung Selatan, semoga bisa menjadi referensi liburan anda yang suka dengan wisata alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *