Lampungway.com – Seorang Politikus yang juga pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengajak masyarakat Rusia melakukan demonstrasi pada 15 Januari 2015 melalui laman facebooknya untuk mengkritisi Presiden Vladimir Putin. Dimana pada tanggal tersebut, Navalny akan mendengarkan tuntutan yang akan dijatuhkan. Kemungkinan, sang kritikus tersebut akan dihukum penjara hingga 10 tahun.
Hal tersebut yang membuat Otoritas Rusia meminta Facebook untuk melakukan pemblokiran terhadap laman yang mengajak para pengguna melakukan aksi unjuk rasa itu.
“Jaksa penuntut meminta agar akses internet terkait aksi demonstrasi itu dibatasi, dan permintaan sudah dipenuhi,” ungkap Juru bicara jaksa penuntut, seperti dikutip dari kantor berita RIA-Novosti.
Sebuah laman di Facebook yang bertajuk “Perkumpulan masyarakat untuk membahas tuntutan” telah mendapatkan konfirmasi kehadiran sekitar 12.000 anggota masyarakat. Saat ini, laman tersebut masih bisa dibuka dengan menggunakan IP dari luar Rusia serta masyarakat non-Rusia.
Alexei Navalny, yang merupakan pemimpin oposisi Rusia, adalah bloger yang selalu mengampanyekan anti-korupsi di Rusia dan melakukan kampanye online mengenai kegiatan-kegiatan untuk mengkritisi pemerintah Rusia.
Di lain pihak, pengamat Internet Rusia, Vadim Ampelonsky, menyatakan bahwa Facebook melakukan tindakan yang mengejutkan dengan memenuhi permintaan pemblokiran itu.
“Ini benar-benar mengejutkan dan membuat tidak nyaman. Seharusnya Facebook mengajukan ke pengadilan terlebih dulu ketimbang langsung memenuhinya,” ujar Ampelonsky.
