Lampungway.com – Inilah Sinopsis Veera Episode 133. Cerita ini merupakan Lanjutan dari Inilah Sinopsis Veera Episode 132 Sebelumnya, Pagi itu Ranvi masih menelfon Nihal soal undangan ke pertemuan warga desa “Baiklah, nanti paman akan kesana, Ranvi” ujar Nihal, setelah selesai menelfon Ranvi sedikit penasaran dgn sikap ibunya yg dirasakannya agak menghindari Nihal “Ibu, apakah ibu sedang bertengkar dgn paman Nihal ?” tanya Ranvi penasaran
“Tidak, ibu tdk sedang bertengkar dgn paman Nihal, ibu hanya harus menyelesaikan banyak pekerjaan dirumah jadi ibu tdk bisa bicara dengannnya” Ratan mencoba menutupi perasaannya yg sebenarnya yg sedikit enggan bertemu dgn Nihal karena mimpinya semalam tentang Nihal, tak lama kemudian Veera datang dan mereka berdua berangkat ke sekolah
Sementara itu Nihal yg saat itu masih berjalan jalan di jalanan desa sedang merasa bimbang dan gelisah, Nihal bertanya tanya pd dirinya sendiri “Apakah keputusanku bekerja di ladang Ratan merupakan keputusan yg tepat atau tdk ? Karena aku tdk akan mungkin bisa untuk tdk menemuinya kalau aku bekerja dengannya tapi kalau aku pergi aku juga tdk mungkin akan bisa membantunya” bathin Nihal dalam hati,
Saat itu bibi Moti sedang dalam perjalanan menuju ke kuil untuk berdoa, dijalan bibi Moti melihat Nihal “Nihaaal !” bibi Moti segera menghampiri Nihal “Nihal, aku akan pergi ke kuil, kmu bisa mengatakan padaku apapun yg kmu inginkan, nanti akan aku sampaikan dalam doaku pd Tuhan” ujar bibi Moti “Tidak semua keinginan bisa terpenuhi dan kadang ada beberapa keinginan yg bahkan Tuhan sendiri tdk bisa memenuhinya” ujar Nihal sedih
“Nihal, apakah ada sesuatu yg kmu sembunyikan karena kmu kelihatan sangat sedih sekali, ada apa Nihal ? Jika kmu mau membagi apa yg sedang menjadi masalahmu saat ini pd seseorang, maka paling tdk hal itu akan membuat perasaanmu sedikit membaik, Nihal” hibur bibi Moti,
Nihal benar benar merasa khawatir dan ragu ragu mengangkat tasnya dimana terdapat kantung merah yg selalu dibawanya kemana mana, Nihal memegang kantung merah itu dan ragu ragu mengatakannya ke bibi Moti “Apakah bibi bisa mengerti aku ?”, “Aku rasa aku bisa mengerti kmu, ada apa ?”
ketika Nihal hendak mengatakan sesuatu sambil hendak mengambil kantung merah itu, tiba tiba Ranvi memanggil mereka, Nihal pun urung mengatakannya, saat itu Ranvi sedang menaiki sepeda bareng Veera yg membonceng dibelakang “Ranvi, sepeda siapa ini ?” tanya bibi Moti heran “Ini sepeda temanku, bibi” kemudian Veera menyela “Bibi, kakak tdk mengijinkan aku mengendarai sepeda ini”, “Kenapa Ranvi ?” tanya Nihal
“Aku hanya takut kalau nanti Veera jatuh dan terluka” ujar Ranvi, saat itu Veera mengajukan sebuah pertanyaan ke bibi Moti, bibi Moti langsung menghindar dgn mengatakan kalau dirinya terburu buru harus ke kuil
“Ranvi, kmu harus tahu kalau hal ini sangat penting untuk Veera untuk belajar naik sepeda meskipun nanti Veera jatuh dan terluka, itu tdk apa apa karena kalau tdk maka selamanya Veera tdk akan bisa belajar naik sepeda, kmu mengerti ?”, “Iya, paman Nihal, nanti aku akan mengajari Veera naik sepeda” Veera langsung mendekat kearah Nihal dan memeluknya erat,
Tepat pd saat itu Kartar melintas tak jauh dari mereka dan melihat saat Veera memeluk Nihal, dalam pikiran Kartar “Nihal sangat cerdas, dgn menggunakan anak anak Ratan maka dia pikir dia bisa mendapatkan Ratan dgn mudah, dia pikir aku ini tolol apa ? dia pikir aku tdk mengetahui maksudnya ini ? dgn mendekati anak anak Ratan maka dia bisa lebih dekat dgn Ratan ?” bathin Kartar geram dalam hati
Di pertemuan warga desa, Nihal datang dan meletakkan tasnya dipojok lalu ikut menghadiri pertemuan warga tersebut, Ratan sudah ada disana, keduanya saling memandang dgn perasaan canggung satu sama lain, kemudian Balwant berterima kasih pd Nihal karena telah mengundang temannya yg bernama Daljeet sehingga bisa membuka kedok Girdhari yg telah menipu mereka selama ini,
Bakhtawar dan Kartar yg juga ada disana merasa tdk suka dgn hal ini, sementara Nihal malah merasa tdk enak mendapatkan penghargaan seperti ini, Balwant sebagai kepala desa memutuskan untuk memberikan tanda penghormatan pd Nihal atas usahanya ini dgn memberikannya sebuah sorban berwarna oranye di kepalanya, semua orang terlihat senang terutama Bansuri,
ketika Balwant hendak menaruh sorban itu dikepala Nihal, tiba tiba Bansuri menyela “Kalian seharusnya mengikuti adat istiadat yg lama dimana seorang perempuan yg menaruh sorban dikepala seseorang yg diberi penghargaan sebagai rasa hormat pd orang tersebut” Balwant setuju dgn usulan istrinya ini “Kalau begitu nyonya Ratan lah yg berhak melakukan hal ini pd tuan Nihal”
Bansuri kaget karena dikira dirinyalah yg akan mengenakan sorban itu di kepala Nihal, maka mereka bertiga Bansuri, Kartar dan Bakhtawar semakin tdk suka dgn hal ini namun seluruh warga desa mendukung Ratan untuk melakukannya meskipun Ratan nampak ragu ragu dan canggung karena harus berhadapan dgn Nihal,
Akhirnya Ratan menyerah dgn permintaan seluruh warga desa, Ratan memakaikan sorban itu di kepala Nihal, namun Nihal juga canggung, akhirnya Nihal menundukkan kepalanya ketika Ratan bergerak maju mundur hendak mengenakan sorban itu, semua orang tersenyum senang dan bertepuk tangan setelah Ratan selesai mengenakan sorban di kepala Nihal, Ratan dan Nihal saling canggung satu sama lain.
Kemudian Balwant mengundang Bakhtawar dan juga memberinya hadiah karena berhasil menjadi juara kedua di pertandingan balap kuda kemarin di Shere Punjab, Balwant menyuruh istrinya, Bansuri untuk mengenakan sorban di kepala Bakhtawar, akhirnya Bansuri melakukannya dgn setengah hati karena sebenarnya maksud Bansuri, dirinyalah yg mengenakan di kepala Nihal
Sementara itu di sekolah, guru sedang mengajari anak anak tentang apa itu perbatasan, Ranvi segera menyela “Aku sudah pernah melihatnya, ada banyak prajurit disana” namun sang guru langsung menghentikan obrolan Ranvi dgn temannya dan berkata “Ranvi, kami semua sudah tahu apa yg terjadi padamu kemarin tapi kali ini seharusnya kmu tdk mengganggu kelas dgn ceritamu itu” ujar guru,
Namun Ranvi tetap menceritakan tentang pengalamannya di perbatasan itu pd dua anak laki laki yg duduk didepannya yg terlihat sangat terkesan dgn cerita Ranvi, akhirnya pak guru langsung memarahi mereka bertiga yg selalu ngobrol dikelas, Ranvi merasa sedih
Pada saat yg bersamaan Ratan pulang kerumah dan teringat akan mimpinya tentang Nihal, juga ketika dirinya mengenakan sorban di kepala Nihal, Ratan benar benar merasa bersalah pd Sampooran, Ratan segera membasuh mukanya berulang kali, kemudian di lihatnya kerudungnya masih berkibar di udara, Ratan segera mengatupkan tangannya di depan dada dan meminta maaf pd Sampooran atas apa yg telah dialaminya.. Sinopsis Veera Episode 133 pun berakhir sampai disini, Ayo baca Inilah Sinopsis Veera Episode 134 berikutnya hanya di Lampungway.com
“Tidak, ibu tdk sedang bertengkar dgn paman Nihal, ibu hanya harus menyelesaikan banyak pekerjaan dirumah jadi ibu tdk bisa bicara dengannnya” Ratan mencoba menutupi perasaannya yg sebenarnya yg sedikit enggan bertemu dgn Nihal karena mimpinya semalam tentang Nihal, tak lama kemudian Veera datang dan mereka berdua berangkat ke sekolah
Sementara itu Nihal yg saat itu masih berjalan jalan di jalanan desa sedang merasa bimbang dan gelisah, Nihal bertanya tanya pd dirinya sendiri “Apakah keputusanku bekerja di ladang Ratan merupakan keputusan yg tepat atau tdk ? Karena aku tdk akan mungkin bisa untuk tdk menemuinya kalau aku bekerja dengannya tapi kalau aku pergi aku juga tdk mungkin akan bisa membantunya” bathin Nihal dalam hati,
Saat itu bibi Moti sedang dalam perjalanan menuju ke kuil untuk berdoa, dijalan bibi Moti melihat Nihal “Nihaaal !” bibi Moti segera menghampiri Nihal “Nihal, aku akan pergi ke kuil, kmu bisa mengatakan padaku apapun yg kmu inginkan, nanti akan aku sampaikan dalam doaku pd Tuhan” ujar bibi Moti “Tidak semua keinginan bisa terpenuhi dan kadang ada beberapa keinginan yg bahkan Tuhan sendiri tdk bisa memenuhinya” ujar Nihal sedih
“Nihal, apakah ada sesuatu yg kmu sembunyikan karena kmu kelihatan sangat sedih sekali, ada apa Nihal ? Jika kmu mau membagi apa yg sedang menjadi masalahmu saat ini pd seseorang, maka paling tdk hal itu akan membuat perasaanmu sedikit membaik, Nihal” hibur bibi Moti,
Nihal benar benar merasa khawatir dan ragu ragu mengangkat tasnya dimana terdapat kantung merah yg selalu dibawanya kemana mana, Nihal memegang kantung merah itu dan ragu ragu mengatakannya ke bibi Moti “Apakah bibi bisa mengerti aku ?”, “Aku rasa aku bisa mengerti kmu, ada apa ?”
ketika Nihal hendak mengatakan sesuatu sambil hendak mengambil kantung merah itu, tiba tiba Ranvi memanggil mereka, Nihal pun urung mengatakannya, saat itu Ranvi sedang menaiki sepeda bareng Veera yg membonceng dibelakang “Ranvi, sepeda siapa ini ?” tanya bibi Moti heran “Ini sepeda temanku, bibi” kemudian Veera menyela “Bibi, kakak tdk mengijinkan aku mengendarai sepeda ini”, “Kenapa Ranvi ?” tanya Nihal
“Aku hanya takut kalau nanti Veera jatuh dan terluka” ujar Ranvi, saat itu Veera mengajukan sebuah pertanyaan ke bibi Moti, bibi Moti langsung menghindar dgn mengatakan kalau dirinya terburu buru harus ke kuil
“Ranvi, kmu harus tahu kalau hal ini sangat penting untuk Veera untuk belajar naik sepeda meskipun nanti Veera jatuh dan terluka, itu tdk apa apa karena kalau tdk maka selamanya Veera tdk akan bisa belajar naik sepeda, kmu mengerti ?”, “Iya, paman Nihal, nanti aku akan mengajari Veera naik sepeda” Veera langsung mendekat kearah Nihal dan memeluknya erat,
Tepat pd saat itu Kartar melintas tak jauh dari mereka dan melihat saat Veera memeluk Nihal, dalam pikiran Kartar “Nihal sangat cerdas, dgn menggunakan anak anak Ratan maka dia pikir dia bisa mendapatkan Ratan dgn mudah, dia pikir aku ini tolol apa ? dia pikir aku tdk mengetahui maksudnya ini ? dgn mendekati anak anak Ratan maka dia bisa lebih dekat dgn Ratan ?” bathin Kartar geram dalam hati
Di pertemuan warga desa, Nihal datang dan meletakkan tasnya dipojok lalu ikut menghadiri pertemuan warga tersebut, Ratan sudah ada disana, keduanya saling memandang dgn perasaan canggung satu sama lain, kemudian Balwant berterima kasih pd Nihal karena telah mengundang temannya yg bernama Daljeet sehingga bisa membuka kedok Girdhari yg telah menipu mereka selama ini,
Bakhtawar dan Kartar yg juga ada disana merasa tdk suka dgn hal ini, sementara Nihal malah merasa tdk enak mendapatkan penghargaan seperti ini, Balwant sebagai kepala desa memutuskan untuk memberikan tanda penghormatan pd Nihal atas usahanya ini dgn memberikannya sebuah sorban berwarna oranye di kepalanya, semua orang terlihat senang terutama Bansuri,
ketika Balwant hendak menaruh sorban itu dikepala Nihal, tiba tiba Bansuri menyela “Kalian seharusnya mengikuti adat istiadat yg lama dimana seorang perempuan yg menaruh sorban dikepala seseorang yg diberi penghargaan sebagai rasa hormat pd orang tersebut” Balwant setuju dgn usulan istrinya ini “Kalau begitu nyonya Ratan lah yg berhak melakukan hal ini pd tuan Nihal”
Bansuri kaget karena dikira dirinyalah yg akan mengenakan sorban itu di kepala Nihal, maka mereka bertiga Bansuri, Kartar dan Bakhtawar semakin tdk suka dgn hal ini namun seluruh warga desa mendukung Ratan untuk melakukannya meskipun Ratan nampak ragu ragu dan canggung karena harus berhadapan dgn Nihal,
Akhirnya Ratan menyerah dgn permintaan seluruh warga desa, Ratan memakaikan sorban itu di kepala Nihal, namun Nihal juga canggung, akhirnya Nihal menundukkan kepalanya ketika Ratan bergerak maju mundur hendak mengenakan sorban itu, semua orang tersenyum senang dan bertepuk tangan setelah Ratan selesai mengenakan sorban di kepala Nihal, Ratan dan Nihal saling canggung satu sama lain.
Kemudian Balwant mengundang Bakhtawar dan juga memberinya hadiah karena berhasil menjadi juara kedua di pertandingan balap kuda kemarin di Shere Punjab, Balwant menyuruh istrinya, Bansuri untuk mengenakan sorban di kepala Bakhtawar, akhirnya Bansuri melakukannya dgn setengah hati karena sebenarnya maksud Bansuri, dirinyalah yg mengenakan di kepala Nihal
Sementara itu di sekolah, guru sedang mengajari anak anak tentang apa itu perbatasan, Ranvi segera menyela “Aku sudah pernah melihatnya, ada banyak prajurit disana” namun sang guru langsung menghentikan obrolan Ranvi dgn temannya dan berkata “Ranvi, kami semua sudah tahu apa yg terjadi padamu kemarin tapi kali ini seharusnya kmu tdk mengganggu kelas dgn ceritamu itu” ujar guru,
Namun Ranvi tetap menceritakan tentang pengalamannya di perbatasan itu pd dua anak laki laki yg duduk didepannya yg terlihat sangat terkesan dgn cerita Ranvi, akhirnya pak guru langsung memarahi mereka bertiga yg selalu ngobrol dikelas, Ranvi merasa sedih
Pada saat yg bersamaan Ratan pulang kerumah dan teringat akan mimpinya tentang Nihal, juga ketika dirinya mengenakan sorban di kepala Nihal, Ratan benar benar merasa bersalah pd Sampooran, Ratan segera membasuh mukanya berulang kali, kemudian di lihatnya kerudungnya masih berkibar di udara, Ratan segera mengatupkan tangannya di depan dada dan meminta maaf pd Sampooran atas apa yg telah dialaminya.. Sinopsis Veera Episode 133 pun berakhir sampai disini, Ayo baca Inilah Sinopsis Veera Episode 134 berikutnya hanya di Lampungway.com