Lampung Selatan (LW): Hadir sebagai seorang santriwati, Calon Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela menjadi Pembina Upacara Hari Santri Nasional tahun 2024 di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Jatiagung, Lampung Selatan, pada Selasa, 22 Oktober 2024. Dalam arahannya sebagai Pembina Upacara, dr. Jihan menekankan pentingnya santri untuk lebih adaptif menghadapi kemajuan teknologi, karena santri saat ini akan berperan dalam pembangunan Indonesia Emas 2045.
“Pada kesempatan ini, izinkan saya mengucapkan selamat Hari Santri Nasional 2024. Hari Santri ini bukan sekadar perayaan atau euforia semata, tetapi merupakan wujud penghargaan kepada para santriwan dan santriwati yang telah mendahului kita,” katanya.
Menurutnya, dalam lima tahun ke depan, Indonesia akan dipimpin oleh Presiden H. Prabowo yang mencintai pondok pesantren.
“Ke depan, insyaallah kita akan dikawal oleh Bapak Presiden kita, Bapak Prabowo, yang sangat mencintai pesantren. Bagaimana nanti santriwan dan santriwati akan menjadi generasi emas yang menduduki posisi strategis di era bonus demografi nanti. Insyaallah, lima tahun ke depan Bapak Presiden H. Prabowo Subianto, dengan kader-kader terbaiknya, akan mengawal dan menjadikan santriwan dan santriwati berkualitas. Kita akan bersama-sama menjadikan Provinsi Lampung lebih maju lagi,” ujarnya.
Untuk menyambut tahun 2045, ia berharap santriwan dan santriwati semakin adaptif menghadapi perkembangan zaman.
“Sejak dulu, santri dilabeli sebagai orang yang lugu dan santun. Namun, santriwan dan santriwati hari ini harus sama adaptifnya dengan mahasiswa atau siswa di luar sana. Santriwan dan santriwati harus lebih kritis, inovatif, kreatif, dan berpikir secara konstruktif. Jadi, santriwan dan santriwati saat ini harus mampu menjawab tantangan global,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa santriwan dan santriwati, khususnya murid dari Abah Andi di pondok tersebut, harus menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan Islam yang santun, serta tidak terlibat dalam kegiatan yang memecah belah bangsa.
“Ilmu yang didapatkan di pondok harus diterapkan di media sosial dengan kaidah yang ada. Jangan sampai santriwan dan santriwati terbawa arus yang buruk,” tambah calon Wakil Gubernur nomor urut 2 ini. (*)