Sinopsis Uttaran Hari Ini, Jumat 29 April 2016 : Episode 222

Ichcha beranjak dari meja makan membawa kembali buah2an yang dia bawakan untuk Meethi. Mukhta tiba2 memanggil Ichcha,”Ibu..”,
Ichcha berbalik dan menyodorkan piring berisi buah2an tersebut kepada Mukhta tepat didepan wajah Meethi. Meethi seperti tidak mau kalah, ia memanggil nenek ketika nenek ingin meninggalkan meja makan. Meethi berkata, “Nenek, aku mau paratha nya!”,
“Ya nak? Makanlah paratha yang lezat ini, siapa juga yang mau sarapan dengan buah”, nenek menyodorkan piring parathanya kepada Meethi. Tangan nenek&Meethi menyilangi tangan Ichcha&Mukhta. Nenek merasa bangga Meethi memakan paratha buatannya. Meethi memuji paratha buatan nenek,
“Paratha buatan nenek sangat lezat!Buatkan untukku setiap hari. Terimakasih nek!”, Meethi melirik ke arah Ichcha.
Saat Waktu sudah berlalu, dan hanya tinggal Ichcha dan Damini saja.
Ichcha menceritakan kepada Damini bahwa dia telah bertemu dengan Yuvraj,”Ibu tau apa yang dia katakan? Dia bilang, dia telah menunggu saat2 bertemu dengan ibunya dan ingin mengatakan kepada ibunya betapa ia membenci ibunya. Ibu (Gunvanti) telah mengatakan kebohongan tentang diriku kepada putraku. Veer kehilangan ingatannya karena diriku. Yuvi berfikir aku lah orang yang bertanggungjawab atas kondisinya sekarang”.
Damini teringat ketika dia kembali ke rumah keluarga Bundela membawa Meethi yang masih bayi, Gunvanti sedang menggendong Yuvi dan menjelek2an Ichcha. Bahkan sejak Yuvi masih bayi. Damini berkata, “Ya, ibu tau itu”,
“Ini sangat aneh bu,seharusnya tidak butuh waktu lama untuk membuktikan bahwa kebenarannya adalah kebohongan dan kebohongannya adalah kebenaran”,”Tapi pada akhirnya kebenaran pasti menang!”,”Yuvraj sudah mengenalku sebagai ibu guru, bagaimana jika dia mengatakan yang sebenarnya kepada Veer?”,
“Tidak Ichchky, Gunvanti tidak akan membiarkan Yuvraj memberitahu ayahnya. Dia (Gunvanti) sangat takut jika Veer mengetahui yang sebenarnya, Veer akan membawamu kembali pulang dan Gunvanti tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi”.
Ichcha berkata, “Apa sekarang aku harus bahagia karena putraku tidak akan memberitahu yang sebenarnya kepada ayahnya? Atau aku harus menangis karena putraku akan membenciku seumur hidup? Aku ingin semua orang bahagia, itulah mengapa aku tidak bisa memberitahu siapa diriku kepada Veer. Aku juga tidak bisa mengatakan kepada Meethi bahwa mereka adalah keluarganya,ayahnya.. Mengapa ini terjadi padaku bu? Mengapa ini selalu terjadi padaku? Mengapa anak2ku sangat membenciku?”.
Mukhta berdiri di dekat pintu kamar, ia mendengarkan pembicaraan mereka. Mukhta berfikir, “Aku lah yang bertanggungjawab atas kebencian Meethi padamu. Aku juga yang bertanggungjawab membuatmu terpaksa menyerang Yuvi. Aku lah yang menciptakan jarak antara dirimu dan anak2mu. Aku lah yang bertanggungjawab!”.
Mukhta menangis meninggalkan tempat itu. Mukhta berjalan ke arah patung dewa di dalam rumah, ia bersumpah dihadapan dewa,”Ibu.. Aku akan mengembalikan hak mu!”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *