Nenek buyut adalah satu2nya orang yang masih belum bisa menerima rencana pernikahan Mukhta dan Vishnu.
Nenek : Pernikahannya baru saja akan berakhir tapi sudah mulai bermesraan. Apa yang harus aku katakan kepada orang-orang kalau cicitku sudah kehilangan akal?
Tapasya memberi segelas air pada nenek buyut.
Tapasya : Minumlah. Kemarahan nenek akan segera mereda.
Nenek : lebih baik kemarahanku tidak usah mereda karena dirumah ini tidak ada orang yang peduli pada Mukhta selain nenek, kalian akan menikahkannya dengan orang yang hidupnya serba pas2an.
Tapasya : Itu karena Mukhta mencintainya dan ingin menikah dengannya, jadi lebih baik nenek jangan menghinanya.
Nenek : Kebenarannya adalah Vishnu adalah suami bekas Meethi.
Tapasya mulai emosi mendengar kata-kata nenek buyut.
Tapasya : Berapa kali lagi nenek akan mengucapkan kata itu? ! Karena kata itu kita jadi mendapat banyak masalah di masa lalu, dan sekarang juga?
Nenek : Nenek mengatakan yang sebenarnya. Meethi merasa tidak enak dan memberikan Vishnu kepada Mukhta. Perbedaannya hanya kali ini Damini tidak mengatakan kalau dia adalah suami bekas Meethi.
Tapasya : Hari ini aku akan menjelaskan pada nenek dengan caraku, bahkan Akash adalah suami bekas Meethi tapi nenek tidak ada masalah saat itu, kenapa? karena bagi nenek kekayaan Akash lebih penting. Walaupun nenek adalah bagian dari keluarga ini, tapi cara berfikir dan harga diri nenek sangat rendah.
Tapasya : Yang Meethi berikan pada Mukhta itu bukanlah suami bekas dan pada kenyataannya dia tidak pernah mengucapkan kata itu. Ichcha memberikan jantungnya untuk menyelamatkanku dan Meethi menyelamatkan Mukhta dari patah hati dengan memberikan Vishnu padanya.
Tapasya : Ini adalah hubungan dari hati ke hati tapi nenek tidak akan mengerti itu. Jika jantung yang ada didalam tubuhku ini adalah jantung bekas Ichcha maka ini adalah jantung bekas yang diberi dengan rasa hormat!!
Setelah Tapasya pergi, nenek bicara sendiri, “Tidak usah dengarkan aku hari ini. Tapi aku bisa melihat sosok Damini didalam diri Vishnu. Dia juga bangga pada kekurangannya (harta), tidak ada yang tau kapan itu akan berubah menjadi ego”.