Inovasi Teknologi Peternakan Terbarukan. Ada banyak teknologi tentang peternakan di era saat ini. Temuan dan penelitian terus dilakukan oleh para ahli.
Bahkan usaha dibidang peternakan pun terus mengupgarde sebagai alternatif cara yang digunakan dalam usaha ternaknya. Maka tak heran, zaman semakin maju, teknologi semakin canggih.
Bahkan Badan Litbang Pertanian saja penulis melihat ada sekitar 200 inovasi teknologi peternakan yang tercatat dan terdata di Kementerian Pertanian.
Di antaranya mengenai tentang Probiotik Bioplus, Probion, Probiotik Receptalum, Probiotik Rater, Bioavian Pakan Aditif Unggas, Biokompleks Zink, Cassapro, Ferlawit, Bioport untuk Pakan Transportasi, Jerami Padi yang difermentasi sebagai Pakan Ternak, Tongkol Jagung Fermentasi untuk Sapi Potong, Kambing Boerka, Ayam KUB, dll.
Tentunya ada banyaknya inovasi teknologi peternakan juga akan memudahkan para peternak untuk menjalankan budidayanya.
Selain itu juga tentunya ini sangat menambah wawasan informasi masyarakat luas yang mau terjun ke dunia peternakan.
Misal, teknologi peternakan dan segala macam inovasinya ini akan memudahkan dan menambah tingkat pengetahuan peternak sapi, baik dari sisi cara beternak sapi bagi pemula maupun yang sudah ahli dibidangnya untuk terus meningkatkan kapasitas diri.
Begitu juga dengan budidaya ternak kambing, cara budidaya ternak ayam petelur, ayam potong atau ayam pedaging, ayam kampung, ayam broiler, ayam bangkok, hingga ke kelinci, dan jenis hewan ternak lainnya.
Inovasi Teknologi Peternakan inilah yang harus kita pahami. Kira-kira apa saja jenis teknologi peternakan yang ada di Indonesia. Berikut beberapa rangkuman daftarnya.
Inovasi Teknologi Peternakan Untuk Swasembada
Misal, pertama ini penulis akan bahas tentang inovasi teknologi peternakan untuk swasembada. Jadi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian sebenarnya telah melakukan berbagai macam inovasi.
Dalam hal ini berkaitan tentang inovasi teknologi peternakan dalam upaya mendukung sapi indukan wajib bunting. Tentunya inovasi teknologi ini dalam rangka pencapaian swasembada daging di Indonesia.
Inovasi teknologi peternakan dan veteriner yang diterapkan dalam mendukung swasembada daging ini adalah dengan pemberian pakan tambahan atau aditif yakni Bioplus untuk pedet/anak sapi dan minoxvit untuk pejantan dan induk.
Selain itu ada beberapa inovasi teknologi peternakan lainnya yang diterapkan, di antaranya adalah:
- Hormon untuk sinkronisasi birahi (estrunak)
- Vaksin untuk pencegahan diare anak sapi yakni vaksin ETEC + VTEC
- Kit deteksi penyakit surra dan beberapa penyakit strategis lainnya (Surelisa Kit-Te dan Felisavet)
- Kit kebuntingan dini (Imunodotbloting) dan hijauan pakan ternak berkualitas (Indigofera sp).
Dengan adanya inovasi teknologi peternakan tersebut, maka diharapkan permasalahan produksi dan reproduksi sapi dapat diatasi.
Ketika ini semua bisa di atasi, maka yang diharapkan adalah terjadinya peningkatan produktivitas dan produksi sapi dan kerbau yang ada di Indonesia. Sehingga juga dapat memberikan hasil yang positif terhadap ekonomi petani ataupun peternak.
Beternak Tanpa Bergantung Rumput
Selanjutnya, inovasi teknologi peternakan yang bisa dilakukan adalah beternak tapi tidak bergantung dengan rumput.
Nah inovasi beternak tanpa bergantung rumput ini penulis kutip dari Pusat Studi Hewan Tropika/Center for Tropical Animal Studies (CENTRAS) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB).
Lembaga tersebut telah menemukan teknologi tepat guna usaha ternak tanpa harus mencari rumput. Teknologi tersebut diberi nama Hi-Fer+.
Jadi tekonologi peternakan tersebut adalah teknologi yang dapat membantu usaha ternak tanpa harus mencari rumput dengan cara ngarit.
Diketahui, “Hi-fer+” sendiri adalah teknologi tepat guna tentang cara produksi, pemanenan, pengolahan, penyimpanan, dan kiat mudah dalam transportasi dalam bentuk produk kemasan komersial.
Teknologi “Hi-fer+” merupakan solusi yang diberikan IPB terhadap dinamika dan kemajuan bidang peternakan. Dengan teknologi itu, ke depan diharapkan peternak mampu beternak tanpa harus mencari rumput.
Dan masih ada banyak jenis inovasi teknologi peternakan yang bisa disebutkan. Semoga informasi yang sedikit ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Salam.