Lampungway.com – Mulai Jumat, 14 November 2014 Xiaomi tersedia di Erafone. PT Erajaya Group resmi memasarkan Smartphone Cina, Xiaomi Redmi 1S. Dengan mengawali penjualanya, di gerai Erafone Megastore Mal Taman Anggrek dan AndroidNation di Mal Grand Indonesia, Jakarta.
Erajaya berperan sebagai importir, sedangkan PT Teletama Artha Mandiri (TAM) yang merupakan anak perusahaan Erajaya, sebagai distributor. Selanjutnya, produk dipasarkan di gerai Erafone.
Menurut Chief Executive Officer Retail Erajaya Group, Jeremy Sim, dalam menjual Redmi 1S, Erajaya bukan hanya ingin menjual produk. Perusahaan pun memastikan kualitas barang lewat garansi resmi TAM. Nantinya, jika terjadi kerusakan pada barang, konsumen dapat memperbaiki di pusat servis resmi.
Jeremy mengatakan, hingga Sabtu-Ahad mendatang, Redmi 1S siap dipasarkan di 30 gerai Erafone di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi, serta kota-kota besar di seluruh Indonesia. “Untuk kota-kota lainnya harapannya dalam waktu dekat,” katanya. Dia menambahkan, tahun depan produk ini diharapkan sudah tersedia di seluruh 507 gerai Erafone di Tanah Air.
Kehadiran Redmi 1S di toko retail sekaligus mengakhiri penjualannya di toko online Lazada. Selanjutnya, pembelian secara online dapat dilakukan lewat situs Erafone.
Harga yang dipasang di toko retail, yakni Rp 1,549,000,-, sedikit lebih mahal dibandingkan di situs Lazada (Rp 1,499,000). Perbedaan harga disebabkan kebutuhan sewa tempat dan operasional. Xiaomi menggandeng operator seluler Indosat dalam memasarkan Redmi 1S.
Penjualan lewat retail diklaim tidak bakal mengganggu strategi utama Xiaomi yang selama ini mengunggulkan pemasaran di dunia maya. Bisnis lewat retail kini menjadi strategi baru perusahaan. “Kami ingin membuktikan kalau Xiaomi memiliki distribusi yang baik,” ujar General Manager Xiaomi Asia Tenggara, Steve Vickers, di tempat yang sama.
Dia melanjutkan, hal tersebut untuk memfasilitasi masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap Internet. Dia mengatakan penjualan produk lewat retail juga dilakukan di Malaysia, Singapura, Filipina, dan negara-negara Eropa. Bedanya, di luar negeri, penjualan dilakukan lewat kemitraan dengan operator seluler.
