- Bandarlampung (LW): Minimnya ketersediaan air bersih menjadi persoalan utama yang dihadapi sebagian masyarakat Kota Bandar Lampung, paska musim kemarau lalu.
Hal ini juga menjadi topik utama saat puluhan warga Kelurahan Kaliawi, Tanjungkarang Pusat curhat ke Anggota DPRD Provinsi Lampung Andika Wibawa dalam agenda serap aspirasi atau reses perdana paska dilantik September lalu, di Kelurahan Kaliawi, Tanjungkarang Pusat, Rabu (13/11).
Minimnya ketersediaan air bersih di Kaliawi, membuat para warga rela membeli air jam-jam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami di sini sangat susah air pak. Jadi kami membeli air jam-jam, yakni air yang harus kami bayar per jam. Maka, kami berharap ada bantuan sumur bor,” kata seorang warga.
Menanggapi hal ini, Andika mengaku prihatin dan bakal memperjuangkan apa yang menjadi keluhan konstituennya tersebut. Terlebih, kata dia, daerah Kaliawi merupakan daerah yang berada di pusat Kota, maka sudah sepatutnya sejahtera.
“Kita prihatin di daerah yang berada di tengah kota ini masih kesusahan air. Maka saya akan memperjuangkan keluhan ini melalui hearing dan RDP bersama dinas-dinas terkait untuk mengusulkan penambahan sumur bor di Bandar Lampung,” kata politisi Gerindra ini.
Selain minimnya ketersediaan air bersih, para warga setempat juga mengeluhkan soal BPJS. “Banyak warga yang terdesak saat sakit, namun saat hendak berobat mereka terkendala dengan denda BPJS yang menumpuk, sehingga ini juga bakal kami sampaikan untuk dicarikan solusinya,” jelas Andika. (LW)