Lampungway.com. Inilah 4 Peneliti Asam Urat Pertama di Indonesia. Meskipun Penyakit Asam urat itu telah ditemukan sejak 460 SM namun untuk di Indonesia, penelitian penyakit Asam Urat masih terbilang baru, yaitu dimulai sekitar tahun 1935.
penelitian asam urat di IndonesiaSiapa sajakah Peneliti Asam Urat di Indonesia, yang mendedikasikan dirinya untuk menguak tabir Asam Urat?
1. Dr. Van Den Horst
Dr. Van Den Horst adalah peneliti pertama tentang asam urat di Indonesia pada tahun 1935, dokter berkebangsaan Belanda ini menemukan 15 kasus Asam Urat di masyarakat kurang mampu di Jawa.
2. Dr. Jhon Darmawan
Hasil penelitian oleh dokter John Darmawan di Bandungan, Jawa Tengah pada tahun 1988 menunjukkan usia 15-45 tahun yang diteliti, 0,8% nya menderita asam urat.
3. Prof.Dr. E. Tehupedori
Pada awal tahun 1990 Prof.Dr. E. Tehupedori juga meneliti adanya kadar asam urat pada etnik tertentu di Ujungpandang, dan ditemukan 50% penderita Asam Urat datang berobat setelah 6-9 tahun setelah menderita penyakit asam urat parah.
4. Dr. Caecelia
dokter Caecelia meneliti asam urat di tanah kelahirannya, Sulawesi Utara, ternyata di temukan bahwa potensi asam urat sangat tinggi diderita oleh masyarakat pedesaan, bahkan ada klaim di masyarakat setempat bahwa asam urat ini merupakan penyakit keturunan.
Sehingga masyarakat tidak menghiraukan gejala dan penyakit asam urat ini, dana mereka akan berobat apabila sudah mengalami cacat akibat Gout Tophi Kronik. Hal yang mengejutkan dari penelitian dokter Caecilia adalah bahwa orang yang mengkonsumsi arak atau tuak setiap hari memiliki resiko terkena asam urat menjadi 50% lebih cepat ketimbang yang tidak mengkonsumsi.