Sementara itu, Adham khan pergi ke hutan bersama dengan sekutunya dan sembunyi dibalik semak-semak. Adham khan bertanya : “apakah Jalal akan datang? Apakah sudah kau pastikan untuk menyuruh jalal kehutan?
Temannya menyahut :” Raja Jalal pasti akan datang“.
Jalal pergi kehutan, adham khan juga melihat Jalal datang. Adham tersenyum lalu menyiapkan pisau untuk menyerangnya. Ternyata Javeda diam-diam Juga membuntuti adham khan di hutan dan berlari mendekatinya untuk mencoba menghentikan Jalal. Adham Khan melempar pisaunya, bermaksud untuk mengenai Jalal tapi pisau malah mengenai Javeda, dan javeda jatuh ke tanah, ia terluka. Adham menyerang Jalal di atas kuda, belati mengenai Jalal dan dia jatuh ke tanah. Tapi ternyata itu adalah Atgah Khan yang menyamar menjadi Raja Jalal dengan menggunakan pakaian jalal. Atgah mencoba menatap wajah orang yang menyerangnya, tapi tidak berhasil.
Sementara itu di istana Prajurit datang menemui raja jalal dan memberitahu jika Atgah pergi ke hutan dengan menggunakan pakaian yang mulia raja dan menyamar sebagai yang mulia raja jalal. Sontak membuat jalal kaget dan berpikir apa yang atgah lakukan dengan menyamar menjadi dirinya, Jalal mengingat kembali saat Atgah menemuinya (FlashBack) :
Atgah berkata : “Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu di hutan yang mulia“,
Sepertinya Atgah berpikir ada yang tidak beres, dan dia berkata lagi jika dia yang akan pergi ke hutan untuk melihat ada apa dihutan. Atgah melarang jalal pergi : “aku yang akan pergi dan akan sangat berharga seandainya aku bisa mati untuk menyelamatkan nyawamu.
Jalal berkata : “Tapi aku tak bisa memaafkan diriku jika terjadi sesuatu padamu“.
Atgah hanya tersenyum dan Mereka saling berpelukan. Jalal berucap : “Kau tidak boleh pergi sendirian.
(Flash Back Berakhir)
Setelah mengingat kembali peristiwa itu, Jalal berkata sendiri dalam hati : “dia melarangku pergi, tapi mengapa dia yang pergi“.
Kemudian, Javeda dan Atgah yang sedang dalam keadaan terluka di bawa ke istana. Jodha dan jalal menyambut mereka, jodha lalu memanggil tabib untuk menolong atgah khan dan javeda. Jodha meminta pelayan untuk membawa Javeda ke kamarnya, dan jalal menemani Atgah. Jalal nampak khawatir melihat atgah. Namun atgah akhirnya siuman.
Jalal berkata pada Jiji Angga yg terlihat sedih: “Aku tidak pernah mengijinkan Atgah membahayakan hidupnya, Aku marah padanya“.
Jiji angga berkata : “aku sangat khawatir ketika melihatnya menyamar jadi dirimu yang mulia,aku bertanya padanya tapi suamiku bilang ini semua demi keamanan yang mulia raja.
Atgah berkata : “aku tahu kau marah padaku, kau bisa menghukumku, tapi aku tidak bisa melupakan janjiku padamu, bahwa aku harus melindungimu, bahkan jika karena itu aku akan kehilangan nyawaku.
Jalal berkata : “Kau senang telah cidera seperti ini, aku tidak ingin membuatmu dalam bahaya“.
Atgah khan menjawab : “Aku seorang prajurit dan kau pernah mengatakan Jika seorang prajurit terluka maka itu adalah hadiah bagi prajurit, setiap kali ada masalah datang, maka itu harus melewatiku lebih dulu“,
Raja Jalal berkata : “atgah khan..kau telah berjuang bersamaku.
Atgah berujar: “aku selalu berdoa agar kau tetap aman yang mulia.
Jalal berkata : “Kau tahu aku juga selalu berdoa untuk orang-orang yang dekat denganku agar mereka tidak pergi dariku, tetap bersamaku, aku hanya memiliki sedikit orang yang bisa kupercaya dan aku tidak mau kehilangan mereka.
Tabib datang dan memeriksa kondisi Atgah Khan, sekutu Adham mendengarkan obrolan mereka.
Adham minum anggur dan berkata : “Maham Anga benar, aku bodoh. aku tidak bisa menyelesaikan satu rencanapun, semua karena atgah khan yang mencegahku, ia adalah musuh besarku, dia selalu datang dalam setiap rencanaku, karena itu Atgah Khan harus dibunuh terlebih dahulu“.
Sementara itu raja jalal mengunjungi Javeda, dan berkata padanya : “Kau pergi ke hutan untuk menghentikanku, ini artinya kau mengetahui sesuatu“.
Namun ternyata Javeda terluka parah dan tidak sadarkan diri, dia tidak bisa bicara apa-apa hingga pagi.
Ratu Ruqaiya bertanya pada pelayan: “dimana Adham Khan? kenapa dia tidak peduli pada istrinya yang terluka ?“.
Pelayan itu menjawab : “aku tahu jika Adham khan memarahi Javeda sebelum kejadian tersebut“.
Ratu Jodha berkata:” Mungkin dia pergi ketempat lain“.
Raja Jalal menemui Maan Singh dan meminta maan untuk menemukan Adham Khan.
Sementara itu, Maham Anga berada di penjara, dia berpikir dan merenung bahwa ia telah melakukan kesalahan, selalu yang ia pikirkan hanyalah Jalal, dan telah mengabaikan anaknya sendiri. Maham merasa bersalah telah membiarkan harta dan tahta menjadi tujuan, ia lupa tugas mendidik anak. Maham berpikir “Mungkin adham khan akan membunuh Jalal, aku harus menghentikannya, dia tidak bisa melakukan ini“, maham meminta prajurit untuk membiarkannya bertemu adham khan, namun tidak ada yang menanggapi permintaan maham anga.
Lanjut Halaman Berikutnya –>