Disisi Lain, Todal menemui jalal katanya : “aku tidak ingin mengganggu Anda tetapi ada korupsi yang terjadi di banyak negara”.
Jalal menjawab : “apa pun yang kau katakan, pergilah ke atgah dan berbicara dengannya”. (Jalal sedih meningat bahwa atgah telah tiada).
Jalal bertanya : “Apakah kau mengirim sesuatu untuk mengubur atgah?”.
Todal mengatakan : “ya..” jalal lalu pergi dengan sedih.
Sementara itu, jodha berkata kepada salima : “aku mencoba segalanya untuk mengangkat suasana hati jalal tetapi dia tidak menjadi lebih baik, dia sangat sedih, aku tak bisa melihat dia seperti ini dan atas perkataan maham yang mengatakan kata-kata yang jahat”.
Salima percaya pada jodha, dan berkata: “aku tahu jalal sedang tegang tetapi hanya Kau yang bisa membawanya keluar dari rasa depresi, Kau dapat membawanya keluar dari situasi ini”.
Dan Kemudian Jodha datang menemui jalal. Seperti tidak ingin diganggu, Jalal bertanya : “Apakah kau ada keperluan ratu jodha ?”.
Jodha menjawab : “ya”.
Lalu Jalal kembali bertanya : “apa?”
Jodha memegang tangan jalal dan meminta dia untuk pergi kesuatu tempat dengan dia, agar raja tidak lagi merasa depresi .
Jalal berkata : “Ratu jodha, Tapi Aku tidak ingin pergi kemana-mana”.
Jodha meyakinkan : “Kau tidak dapat Lakukan itu untuk ku?”.
Kemudian jalal berjalan dengan jodha. jodha membawa jalal ke kamar dan menunjukkan kepadanya lukisan nenek moyang jalal, jodha bertanya : “YangMulia, kau tahu siapa orang ini?”.
Jalal bertanya : “apa ?”.
Jodha meminta penjelasan : “katakan padaku?”.
Lalu Jalal menunjukkan kepada jodha gambar kakeknya, ayahnya , orang-orang yang pernah memerintah kerajaan mughal.
Jodha bertanya : “apakah mereka setiap ada masalah akan lari dari tugas-tugas mereka? apakah mereka pernah bersedih? apakah orang-orang pernah kehilangan kepercayaan pada mereka?, tidak pernah bukan. karena mereka adalah raja yang besar seperti dirimu”.
Jalal berkata : “untuk menjadi kenyataan, aku telah memutuskan untuk pergi dari kerajaan”.
Jodha menyahut : “kau tidak dapat memutuskan itu, kau tidak memilih untuk menjadi raja, kau menjadi raja oleh takdir sehingga tidak bisa meninggalkan kerajaan seperti ini, kau tidak memiliki hak untuk melakukannya”.
Jalal berkata : “Aku melakukan semua hal dengan dukungan dari atgah dan dengan cinta darimu, aku tidak bisa melakukan ini sendirian”.
Jodha mengatakan: “tidak, kau bisa melakukan itu sendiri, hanya orang dengan kekuatan dapat menangani semua ini, berpikirlah mengapa khan baba memutuskan bahwa kau akan menjadi raja ketika kau masih kecil? atgah dan khan baba memilih dirimu, kau ingin melarikan diri dari tugasmu, dimana kau adalah jalalluddin yang ingin memenangkan seluruh india, aku merasa sakit untuk melihat hal semacam ini yang mulia, kau memang tidak ingin tahta tetapi tahta yang menginginkan dirimu, aku akan memikirkan kembali tentang keputusan mu”. Jalal pergi meninggalkan jodha di sana.
Setelah itu, Jodha datang ke istana para wanita. Salah satu ratu menyanjung jodha : “sihir terjadi, setelah berbicara dengan kau, suasana hati yang mulia menjadi lebih baik, ia tersenyum dan bahagia seperti sebelumnya”
Salah satu istri lainya juga memuji jodha : “Raja jalal mendengarkan mu dan sangat menjagamu sehingga ketika anak-anak akan datang dalam hidup yang mulia maka berapa banyak dia akan mencintai mu”
Istri-istri lainnya mengatakan untuk jodha : “setelah menjadi marium-uz-Zamani jangan lupa pada kita”.
Setelah mendengar sendiri Pujian-pujian untuk Jodha membuat ruq merasa cemburu. Ruq pergi ke kamarnya, hingga kecemburuan itu merasuk sampai ke mimpinya. ia melihat dalam mimpi, bahwa jalal dan jodha sedang bersama dengan si-kembar, mereka tersenyum bahagia duduk berdampingan dengan si kembar di pangkuan mereka. sedangkan Ruq terdorong dalam kerumunan. Rukz bangun dan berteriak ” tidaaakkkkk…!” Ruq sangat marah, dia bangkit dan melihat papan catur. Ruq berkata dalam hati : “Mengapa tidak bisa ada dua Marium Zamani dikerajaan Mughal?” , Ia tersenyum sinis dengan idenya itu.
