Lampungway.com – Inilah Sinopsis Veera Episode 118. Cerita ini merupakan Lanjutan dari Inilah Sinopsis Veera Episode 117 Sebelumnya, Di arena pertandingan, Heer tdk membiarkan Nihal duduk diatas punggungnya dan semua orang mengkhawatirkan mereka ketika Bakhtawar terus menerus menghina Ratan dan Nihal “Kuda itu tdk mengenali Nihal”
Namun bagaimanapun juga Nihal tetap mencoba untuk menunggangi Heer tapi Heer mendorong lagi dan Nihal kembali jatuh, Ratan mencoba untuk membujuk Heer dan berkata “Aku tahu, kalau kmu adalah kuda favourite Sampooran tapi hari ini kmu harus membiarkan Nihal mengendarai kmu demi desa kita demi Pritampura” bujuk Ratan, sementara Bakhtawar terus menerus memberikan kata kata kasar pd mereka berdua “Ibu, mungkin sja Heer lapar” ujar Veera, kemudian Nihal mencoba memberikan makan untuknya
Di desa Pritampura, Kartar pulang kerumah dan Gurpreet segera mengabarkan tentang pertandingan balap traktor yg dimenangkan oleh Ratan di posisi ke tiga “Kamu tahu, Kartar ,,, ini semua karena dukungan dari Nihal” Kartar langsung menegur Gurpreet keras, Gurpreet kaget dan berkata tentang baju kurtha Kartan yg robek tapi Kartar mengabaikan pertanyaan istrinya ini dan berkata “Aku tdk akan menjawab semua pertanyaanmu, lebih baik kmu menjauh dari permasalahanku” tepat pd saat itu bibi Moti masuk ke rumah mereka dan tentang baju kurtha Kartar yg robek, Kartar lansung panik.
Gurpreet malah bertanya pertanyaan yg konyol yg malah membuat Kartar marah padanya “Kartar, apakah robekan baju kurthamu itu ada di kandang kuda Gagan ?” tanya bibi Moti kesal, tanpa berfikir panjang, Kartar segera mengakuinya “Iyaa, akulah yg membakar kandang itu !” bibi Moti langsung bisa menangkap ucapannya “Aku tdk pernah menyebutkan tentang kebakaran ?” Kartar sangat terkejut mendengar ucapan bibi Moti, begitu pula Gurpreet
Sementara itu, dipertandingan balap kuda, Heer masih bersikap sama, Heer tetap tdk mau ditunggangi oleh Nihal, Nihal berusaha menunggang kembali keatas punggung Heer tapi Nihal malah jatuh parah kali ini, Balwant menghampirinya dan membantu Nihal untuk bangun, Ratan juga berusaha memberikan pertolongan medis tapi Nihal malah mencegahnya dan berkata “Ini tdk begitu terluka, Ratan” ujar Nihal
“Aku minta maaf atas sikap Heer dan ini semua adalah kesalahanku, aku kira Heer akan setuju tapi ternyata dia tdk mau tapi itu bukan berarti aku menghinamu” ujar Ratan cemas “Ini bukan kesalahanmu Ratan dan aku tahu bagaimana Sampooran dan Heer sangat dekat dan aku tdk ingin memaksa apapun pd siapapun” ujar Nihal
Pertandingan balap kuda pun mulai diumumkan, Bakhtawar merasa senang dan mempermainkan Nihal kemudian meninggalkan tempat tersebut, Nihal sangat kecewa dan berkata “Heer tdk akan membiarkan aku menungganginya jadi lebih baik aku akan mencopot namaku dari pertandingan ini” namun Ranvi mencegahnya, kemudian Ranvi pergi dan duduk diatas punggung Heer dan mencoba untuk menghibur kuda itu sambil berkata “Paman Nihal itu adalah temannya ayah, jadi biarkan dia untuk duduk dipunggungmu ya” bujuk Ranvi pd Heer
“Semua harapanku telah hilang” ujar Nihal sambil duduk di atas punggung Heer bersama Ranvi, rupanya Heer membiarkan Nihal duduk diatas punggungnya, tak lama kemudian Nihal turun ketika Veera meminta agar menurunkan Ranvi dan mulai ikut pertandingan, sesaat Nihal baru menyadari kalau dirinya bisa duduk diatas punggung Heer ketika bersama Ranvi “Ratan, Heer kenal dgn Ranvi, apakah aku bisa mengajak Ranvi untuk ikut bertanding ?” Ratan langsung menegur Nihal “Itu tdk mungkin, Nihal ,,, karena Ranvi masih sangat muda sekali” ujar Ratan cemas
Pada saat yg bersamaan di desa Pritampura, bibi Moti berkata pd Kartar “Kesalahanmu jelas jelas sudah ketahuan, Kartar ! Lalu kenapa kmu mleakukan hal ini seperti ini, padahal kmu itu tdk menyimpan dendam apapun terhadap Gagan ?” tanya bibi Moti “Aku melakukannya karena aku membenci Nihal !” ujar Kartar dgn nada marah “Kenapa ? Bukankah Nihal adalah temanmu ? Bahkan dia juga tinggal di rumahmu”
Gurpreet langsung menyela pembicaraan mereka “Dulu memang Nihal tinggal dirumah kami tapi kemudian Kartar mengusirnya keluar” bibi Moti tertegun “Kartar tdk bisa tahan membayangkan Nihal memenangkan perlombaan dan membuat tempat permanen di hati seluruh warga desa juga mengambil tempat Sampooran dalam kehidupan kalian terutama Ratan” bibi Moti terkejut “Memangnya apa yg telah Ratan lakukan dgn ini semua ?” tanya bibi Moti heran “Tanya sja pd Kartar, apa yg ada didalam hatinya” timpal Gurpreet lagi,
Sementara itu di tempat pertandingan balap kuda “Ratan, aku telah mendaftarkan Ranvi untuk ikut serta dalam pertandingan ini dan aku janji aku tdk akan membiarkan sesuatu yg terjadi pd Ranvi, aku akan menjaganya” namun Ratan tetap sja tdk yakin dgn ini semua “Resikonya sangat besar sekali, Nihal ,,, aku tdk bisa menerimanya”
Ranvi segera menghampiri ibunya “Ibu, biarkan aku ikut serta dalam pertandingan ini, bu ,,, dan aku yakin aku pasti aman bersama paman Nihal” Ratan menolak permintaan Ranvi “Ibu tdk bisa membiarkan kmu melakukan hal ini, Ranvi” Balwant segera menyela pembicaraan mereka “Nyonya Ratan, ini akan menjadi sebuah kebanggaan terhebat jika anaknya Sampooran Singh ikut serta dalam pertandingan balap kuda ini untuk melanjutkan warisan ayahnya” Ranvi juga memohon dgn amat sangat pd ibunya “Tolonglah, bu ,,, demi ayah” akhirnya hati Ratan luluh juga dan mengijinkan Ranvi untuk ikut balapan bersama Nihal, tak lama kemudian Nihal dan Ranvi sudah duduk diatas punggung Heer dan bersiap siap untuk mengikuti pertandingan balap kuda.. Sinopsis Veera Episode 118 pun berakhir sampai disini, Ayo baca Inilah Sinopsis Veera Episode 119 berikutnya hanya di Lampungway.com
Namun bagaimanapun juga Nihal tetap mencoba untuk menunggangi Heer tapi Heer mendorong lagi dan Nihal kembali jatuh, Ratan mencoba untuk membujuk Heer dan berkata “Aku tahu, kalau kmu adalah kuda favourite Sampooran tapi hari ini kmu harus membiarkan Nihal mengendarai kmu demi desa kita demi Pritampura” bujuk Ratan, sementara Bakhtawar terus menerus memberikan kata kata kasar pd mereka berdua “Ibu, mungkin sja Heer lapar” ujar Veera, kemudian Nihal mencoba memberikan makan untuknya
Di desa Pritampura, Kartar pulang kerumah dan Gurpreet segera mengabarkan tentang pertandingan balap traktor yg dimenangkan oleh Ratan di posisi ke tiga “Kamu tahu, Kartar ,,, ini semua karena dukungan dari Nihal” Kartar langsung menegur Gurpreet keras, Gurpreet kaget dan berkata tentang baju kurtha Kartan yg robek tapi Kartar mengabaikan pertanyaan istrinya ini dan berkata “Aku tdk akan menjawab semua pertanyaanmu, lebih baik kmu menjauh dari permasalahanku” tepat pd saat itu bibi Moti masuk ke rumah mereka dan tentang baju kurtha Kartar yg robek, Kartar lansung panik.
Gurpreet malah bertanya pertanyaan yg konyol yg malah membuat Kartar marah padanya “Kartar, apakah robekan baju kurthamu itu ada di kandang kuda Gagan ?” tanya bibi Moti kesal, tanpa berfikir panjang, Kartar segera mengakuinya “Iyaa, akulah yg membakar kandang itu !” bibi Moti langsung bisa menangkap ucapannya “Aku tdk pernah menyebutkan tentang kebakaran ?” Kartar sangat terkejut mendengar ucapan bibi Moti, begitu pula Gurpreet
Sementara itu, dipertandingan balap kuda, Heer masih bersikap sama, Heer tetap tdk mau ditunggangi oleh Nihal, Nihal berusaha menunggang kembali keatas punggung Heer tapi Nihal malah jatuh parah kali ini, Balwant menghampirinya dan membantu Nihal untuk bangun, Ratan juga berusaha memberikan pertolongan medis tapi Nihal malah mencegahnya dan berkata “Ini tdk begitu terluka, Ratan” ujar Nihal
“Aku minta maaf atas sikap Heer dan ini semua adalah kesalahanku, aku kira Heer akan setuju tapi ternyata dia tdk mau tapi itu bukan berarti aku menghinamu” ujar Ratan cemas “Ini bukan kesalahanmu Ratan dan aku tahu bagaimana Sampooran dan Heer sangat dekat dan aku tdk ingin memaksa apapun pd siapapun” ujar Nihal
Pertandingan balap kuda pun mulai diumumkan, Bakhtawar merasa senang dan mempermainkan Nihal kemudian meninggalkan tempat tersebut, Nihal sangat kecewa dan berkata “Heer tdk akan membiarkan aku menungganginya jadi lebih baik aku akan mencopot namaku dari pertandingan ini” namun Ranvi mencegahnya, kemudian Ranvi pergi dan duduk diatas punggung Heer dan mencoba untuk menghibur kuda itu sambil berkata “Paman Nihal itu adalah temannya ayah, jadi biarkan dia untuk duduk dipunggungmu ya” bujuk Ranvi pd Heer
“Semua harapanku telah hilang” ujar Nihal sambil duduk di atas punggung Heer bersama Ranvi, rupanya Heer membiarkan Nihal duduk diatas punggungnya, tak lama kemudian Nihal turun ketika Veera meminta agar menurunkan Ranvi dan mulai ikut pertandingan, sesaat Nihal baru menyadari kalau dirinya bisa duduk diatas punggung Heer ketika bersama Ranvi “Ratan, Heer kenal dgn Ranvi, apakah aku bisa mengajak Ranvi untuk ikut bertanding ?” Ratan langsung menegur Nihal “Itu tdk mungkin, Nihal ,,, karena Ranvi masih sangat muda sekali” ujar Ratan cemas
Pada saat yg bersamaan di desa Pritampura, bibi Moti berkata pd Kartar “Kesalahanmu jelas jelas sudah ketahuan, Kartar ! Lalu kenapa kmu mleakukan hal ini seperti ini, padahal kmu itu tdk menyimpan dendam apapun terhadap Gagan ?” tanya bibi Moti “Aku melakukannya karena aku membenci Nihal !” ujar Kartar dgn nada marah “Kenapa ? Bukankah Nihal adalah temanmu ? Bahkan dia juga tinggal di rumahmu”
Gurpreet langsung menyela pembicaraan mereka “Dulu memang Nihal tinggal dirumah kami tapi kemudian Kartar mengusirnya keluar” bibi Moti tertegun “Kartar tdk bisa tahan membayangkan Nihal memenangkan perlombaan dan membuat tempat permanen di hati seluruh warga desa juga mengambil tempat Sampooran dalam kehidupan kalian terutama Ratan” bibi Moti terkejut “Memangnya apa yg telah Ratan lakukan dgn ini semua ?” tanya bibi Moti heran “Tanya sja pd Kartar, apa yg ada didalam hatinya” timpal Gurpreet lagi,
Sementara itu di tempat pertandingan balap kuda “Ratan, aku telah mendaftarkan Ranvi untuk ikut serta dalam pertandingan ini dan aku janji aku tdk akan membiarkan sesuatu yg terjadi pd Ranvi, aku akan menjaganya” namun Ratan tetap sja tdk yakin dgn ini semua “Resikonya sangat besar sekali, Nihal ,,, aku tdk bisa menerimanya”
Ranvi segera menghampiri ibunya “Ibu, biarkan aku ikut serta dalam pertandingan ini, bu ,,, dan aku yakin aku pasti aman bersama paman Nihal” Ratan menolak permintaan Ranvi “Ibu tdk bisa membiarkan kmu melakukan hal ini, Ranvi” Balwant segera menyela pembicaraan mereka “Nyonya Ratan, ini akan menjadi sebuah kebanggaan terhebat jika anaknya Sampooran Singh ikut serta dalam pertandingan balap kuda ini untuk melanjutkan warisan ayahnya” Ranvi juga memohon dgn amat sangat pd ibunya “Tolonglah, bu ,,, demi ayah” akhirnya hati Ratan luluh juga dan mengijinkan Ranvi untuk ikut balapan bersama Nihal, tak lama kemudian Nihal dan Ranvi sudah duduk diatas punggung Heer dan bersiap siap untuk mengikuti pertandingan balap kuda.. Sinopsis Veera Episode 118 pun berakhir sampai disini, Ayo baca Inilah Sinopsis Veera Episode 119 berikutnya hanya di Lampungway.com