Inilah Sinopsis Veera Episode 134

Lampungway.com – Inilah Sinopsis Veera Episode 134. Cerita ini merupaka Lanjuatan dari Inilah Sinopsis Veera Episode 133 Sebelumnya,Disekolah, Veera sedang menunggu Ranvi di halaman sekolah, ketika Ranvi datang, Ranvi menyuruh Veera untuk pulang terlebih dahulu.

Sinopsis Veera Lengkap
“Veera, kmu pulang dulu sja karena aku masih ada beberapa tugas yg harus aku selesaikan” ujar Ranvi “Memangnya ada tugas apa yg harus kakak kerjakan ?” Ranvi tdk menjawab ucapan Veera “Pulanglah hati hati, Veera” ujar Ranvi
Kemudian berlalu dari sana, tak lama kemudian Gunjan datang menghampiri Veera dgn sepeda barunya “Apakah kmu ingin membonceng Veera ?” Veera langsung mengangguk senang dan membonceng dibelakang Gunjan, ketika dalam perjalanan Veera ingin sekali belajar naik sepeda “Tidak Veera, kmu tdk bisa belajar sepeda, kmu ini masih kecil” ujar Gunjan sambil menyetir sepedanya “Aku bukan anak kecil lagi, umurku saat ini sudah lima tahun lebih, ayoolah Gunjan” sepanjang jalan Veera terus merajuk ke Gunjan agar bisa mengendarai sepedanya
Sementara itu di rumah, Ratan sedang berada diatas ranjang dikamarnya sambil memperhatikan semua barang barang dan foto foto Sampooran yg tersebar di ranjang, Ratan menangis merindukan suaminya kembali, di lain sisi saat itu Nihal sudah sampai dirumah bibi Moti, Nihal melihat dirinya sendiri di depan cermin dgn sorban yg masih dikenakannya dikepalanya, Nihal teringat ketika Ratan mengenakan sorban itu dikepalanya, Nihal segera mencopot sorban tersebut dan meletakkannya di sebelah kantong merah yg terletak di atas meja
Veera terus merayu Gunjan agar diperbolehkan untuk mengendarai sepedanya “Tapi nanti kmu jatuh, Veera ,,, kalau kmu jatuh nanti aku yg dimarahi sama Ranvi” ujar Gunjan cemas “Tidak apa apa, Gunjan ,,, aku akan mengendarainya dgn benar dan kmu bisa memegangnya dari belakang” pinta Veera, akhirnya Gunjan setuju setelah perdebatan yg cukup sengit, tak lama kemudian Veera mengendarai sepeda Gunjan, awalnya Veera mengendarai dgn sangat baik namun tiba tiba kayuhan dipedalnya semakin cepat dan Veera tdk dapat mengontrol laju sepeda Gunjan, Gunjan sendiri juga kehilangan pegangannya karena Veera terlalu cepat mengayuh,
Veera berusaha meminta tolong, sedangkan Gunjan berusaha untuk menangkapnya tapi sepeda yg dikayuh Veera semakin cepat hingga akhirnya Veera terjatuh karena jalanan yg tdk rata, Veera pun menangis, Gunjan bergegas untuk menolongnya, namun saat itu Kartar yg melintas di jalan itu juga melihat Veera yg terjatuh dan bergegas hendak membawanya ke klinik, namun tiba tiba Kartar berhenti dan segera tersadar kalau hal ini adalah kesempatan yg baik baginya untuk mendekati Ratan, Kartar bergegas membawa Veera pulang kerumah
Sesampainya di rumah, Kartar langsung menaruh Veera disebuah bale bale bambu, Ratan terlihat sangat khawatir begitu melihat Veera menangis dgn luka di lututnya, Ratan kemudian mengambil pasta kunyit dan meminta Kartar untuk bergeser lalu mulai mengoleskannya di luka Veera “Dimana lagi yg sakit, Veera ?” tanya Ratan cemas
“Aku tdk tahu, ibu ,,, tapi rasanya seluruh tubuhku ini sakit semua” ujar Veera sambil menangis, Ratan segera membawa Veera masuk ke dalam kamar untuk mengecek luka lainnya, Kartar langsung berteriak ke Ratan “Ratan, aku masih ada disini untuk membantu kmu kalau kmu memerlukannya” teriak Kartar, kemudian Kartar berkata pd dirinya sendiri “Aku tdk akan melepaskan kesempatan emas ini untuk kembali ke rumah Ratan, aku tdk boleh gagal kali ini, orang lain mungkin mencoba untuk mengambil tempatku tapi kali ini aku telah kembali” ujar Kartar senang
Gunjan masih berada di jalan sambil memperhatikan sepedanya yg rusak bagian ban depannya, Gunjan berusaha memperbaiki ban sepedanya yg bengkok tapi tetap sja tdk bisa, saat itu Bansuri juga lewat di jalan itu dan melihat Gunjan sedang memperbaiki sepedanya “Gunjan ! Bagaimana bisa sepedamu rusak seperti ini ?” bentak Bansuri “Ban depan itu harus segera diperbaiki !”, “Aku sedang mencoba memperbaikinya, bu” ujar Gunjan, tepat pd saat itu Nihal juga lewat di jalanan tersebut, Gunjan segera memanggilnya “Paman Nihal !”
Bansuri sangat senang ketika melihat Nihal datang mnenghampiri mereka “Apakah kmu baik baik saja, Gunjan ?” Bansuri semakin senang dgn perhatian Nihal pd anaknya “Kamu memang benar benar berhati mulia, tuan Nihal ,,, kmu selalu mengkhawatirkan semua orang” Gunjan merasa ibunya bersikap aneh didepan Nihal “Untungnya aku tepat waktu menolong Gunjan” Gunjan langsung menyela ucapan ibunya “Ibu botong ! Waktu itu ibu tdk ada disana dan yg jatuh itu Veera bukan aku !” Nihal langsung merasa khawatir “Apakah Veera baik baik sja ?” tanya Nihal cemas “Veera jatuh dari sepeda dan terluka kakinya” Nihal segera berlalu dari sana dgn terburu buru untuk mengecek kondisi Veera
Di rumah Ratan, Ratan sedang memperban lutut Veera dan Kartar memberikan perhatian yg palsu pd gadis kecil itu “Apakah kmu ingin minum ?” tanya Ratan “Iya, aku haus” jawab Kartar cepat, Ratan segera menuju ke dapur untuk mengambil air minum, Kartar mulai mengikutinya dibelakang, ketika Kartar hendak masuk ke dapur, Ratan sudah keluar dari sana sambil memegang segelas air putih dan memberikannya ke Kartar “Terima kasih untuk bantuanmu” ujar Ratan tulus
“Ini sudah menjadi tugasku dan aku juga tdk tega melihat Veera terluka seperti tadi dan segera membawanya ke rumah” Kartar kemudian mengingatkan Ratan tentang hubungan mereka di masa lalu “Dulu kita sangat akrab, aku, kmu dan keluargamu tapi sekarang kmu telah menyingkirkan aku” ujar Kartar penuh harap “Aku melakukannya untuk desa ini dan khususnya untuk Gurpreet”, “Gurpreet tdk akan bisa memaafkan dirinya sendiri atas apa yg telah dia katakan semuanya dan yg telah dia lakukan dan kmu malah menerima bantuan dari orang lain bukan aku”
Ratan tertegun “Nihal itu bukan orang asing dan dia selalu menolong kami pd saat yg tepat ketika kami memang sedang membutuhkan bantuan” ujar Ratan tenang “Aku membutuhkan seseorang untuk menolong aku di ladang setelah Shamsher pergi dan aku telah memperkerjakan Nihal karena dia adalah laki laki yg sopan, sepertinya Nihal telah diciptakan untuk membuat suatu hubungan dgn kami” ujar Ratan
“Apakah kmu telah menggantikan posisiku dgn Nihal ?”, “Nihal menempati posisinya sendiri dan semua permasalahan Gurpreet telah selesai, aku tdk mau bermasalah lagi dgn kmu dan kmu diterima dirumah ini dgn tangan terbuka, kapanpun kmu mau datang kmu bisa datang” ujar Ratan lagi “Setelah aku mendapatkan kembali tempatku, kmu bisa memanggilku kapan sja ketika kmu membutuhkannya, aku pasti akan datang” ujar Kartar kemudian pamit pulang dan berlalu dari hadapan Ratan
Ketika Kartar hendak berlalu dari rumah Ratan, sejenak Kartar berhenti di dekat bale bale bambu dimana ada Veera yg sedang terbaring disana, kemudian demi mencuri perhatian Ratan, Kartar mendekati Veera dan memberikan sebuah uang koin pd Veera “Mulai sekarang kmu akan mendapatkan uang koin dari paman” ujar Kartar sambil melirik ke arah Ratan yg sedang berdiri disana memperhatikan mereka, Ratan hanya tersenyum, kemudian Kartar berlalu dari sana
Di luar halaman rumah Ratan, Kartar berpapasan dgn Nihal “Heei, mau kemana kmu ini ?” ejek Kartar sengit “Aku ingin mengecek kondisi Veera” Kartar langsung mencegahnya dan berkata “Kamu tdk perlu terlalu khawatir tentang mereka lagi karena aku telah berada disini yg akan menjaga mereka sama seperti yg telah aku lakukan lima tahun yg lalu, jadi lebih baik kmu menjauh sja dari mereka dan serahkan semuanya padaku, biarkan aku melakukan tugasku untuk mereka !” ujar Kartar geram. .Sinopsis Veera Episode 134 pun Berakhir sampai disini. Ayo simak kelanjutan Ceritanya di Sinopsis Veera Episode 135 Hanya di Lampungway.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *