Lampungway.com – Inilah Sinopsis Veera Episode 135. Cerita ini merupaka Lanjuatan dari Inilah Sinopsis Veera Episode 134 Sebelumnya,Di halaman luar rumah Ratan, Kartar mengancam Nihal untuk tdk dekat dekat dgn keluarga Sampooran “Dengan menunjukkan rasa simpatimu yg palsu, kmu tdk usah mendekati keluarga Sampooran !” ancam Kartar,
Kartar mencoba menjelaskan siapa yg seharusnya berada dalam kehidupan Ratan “Ratan dan keluarganya itu selalu membutuhkan bantuanku tapi dia tdk bisa mengatakannya seperti biasa karena ada sebuah dinding yg besar yg memisahkan kami berdua yg dibuat oleh warga desa tapi kali ini keluarga ini tdk membutuhkan bantuan dari orang asing karena aku sudah bersama mereka sekarang” ujar Kartar sombong “Kamu memang telah melakukan apapun yg mereka perlukan tapi bagaimanapun juga kmu juga mendapatkan keuntungan dari sana, jadi lebih baik kmu pergi dan kembali lagi kesini setelah Sampooran juga kembali”
Nihal hanya terdiam mendengar ceramahan Kartar “Dan lagi aku nanti akan bersama sama Ratan dan Gurpreet akan mendirikan sekolah pertanian, sedangkan kmu tdk lebih dari seorang pelayan yg bekerja di ladang” ejek Kartar “Aku tahu kmu ingin menghabiskan banyak waktu dgn berkerja bersama Ratan di ladang atau peduli pd anak anaknya karena kmu mempunyai niat yg buruk dgn mendekati Ratan, iya kan ?” kembali Nihal hanya terdiam, tdk membalas ucapan Kartar “Aku peringatkan padamu, lebih baik kmu menjauh sja dari mereka karena kmu tdk dibutuhkan dimanapun !” ujar Kartar kemudian berlalu dari sana, sejenak Nihal merenung kemudian berlalu juga dari sana
Ratan telah selesai membuat Halwa (makanan), Veera ingin Ratan menyuapinya dgn tangannya sendiri karena tangan Veera terluka jadi Veera tdk bisa makan “Veera, makanlah sendiri karena aku masih mempunyai banyak pekerjaan yg harus aku selesaikan” namun Veera bersikeras tdk mau menerima alasan penolakan Ratan “Aku capek mendengar kata kerja kerja kerja dari mulut ibu, ibu harus menyuapi aku sekarang” akhirnya Ratan menyerah dan mau menyuapi Veera, lagi lagi Veera terdiam dan tdk mau membuka mulutnya, namun ketika Ratan mengatakan “Makanlah syng” Veera baru mau membuka mulutnya sambil tersenyum senang,
Tak lama kemudian Ranvi datang dan melihat Veera yg terluka, Ranvi menangis sedih, Ranvi menatap Veera dgn perasaan bersalah, Ratan tertegun melihatnya, kemudian Veera menyeka airmata yg membasahi pipi kakaknya ini, Ratan menyuruh Ranvi duduk disebelah Veera “Veera, apakah kmu baik baik sja ?” Veera kembali menghapus airmata kakaknya dan meyakinkan padanya kalau dirinya baik baik sja “Aku bahkan sedang makan Halwa buatan ibu” ujar Veera sambil menyuapkan sedikit ke mulut Ranvi,
Ratan sedikit tercengang melihat adegan ini “Veera, aku minta maaf karena aku telah meninggalkan kmu sendirian tadi” Veera tdk mempermasalahkan hal itu “Kakak, bisakah kakak meniup niup lukaku ini agar lekas sembuh ?” Ranvi langsung menuruti permintaan Veera
Sementara itu di tempat Nihal, Nihal melihat kerudung Ratan sedang berkibar di udara, Nihal berkata pd dirinya sendiri “Mengapa aku tetap tinggal di desa ini dan mendekati keluarga Ratan, itu karena tugasku datang kesini adalah untuk menuntaskan semuanya, aku tdk ingin keluar dari batasanku sendiri antara aku dan Ratan” ujar Nihal sedih, pd saat yg bersamaan, Ranvi sedang menyuapi Veera dikamar mereka “Kakak, kenapa paman Nihal tdk datang kesini untuk menemui aku ?” tanya Veera sedih
“Mungkin sja paman Nihal tdk tahu kalau kmu terluka, kalau dia tahu tentang keadaan kmu sekarang, paman Niha pasti akan langsung datang kesini segera” hibur Ranvi “Kalau begitu katakan padanya, kak” pinta Veera “Dia pasti akan datang ketika dia tahu tentang kmu, Veera”, “Iya, tapi kapan ? Aku ingin paman Nihal juga meniup niup lukaku ini, ayoolah, kak ,,, telfon paman Nihal sekarang sebelum lukaku ini sembuh, kalau sudah sembuh maka nggak ada gunanya paman Nihal meniup niup lukaku ini” rengek Veera akhirnya Ranvi menelfon Nihal,
Nihal merasa ragu ragu untuk mengangkat telfon dari keluarga Ratan karena Nihal hanya ingin konsentrasi pd alasan kedatangannya dan tinggal di desa Pritampura, namun akhirnya Nihal mengangkat telfon itu dan terdengar suara Ranvi disebrang sana “Paman Nihal, apakah paman Nihal tahu kalau Veera itu terluka ?” tanya Ranvi “Iya, aku tahu” Ranvi terlihat kecewa “Lalu kenapa paman tdk datang ke rumah begitu paman Nihal tahu ? Saat ini Veera ingin bertemu dgn paman Nihal” Nihal bingung harus menjawab apa
“Ranvi, paman Nihal tdk bisa kesana menemui Veera karena paman Nihal masih harus menyelesaikan banyak pekerjaan disini” Ranvi langsung sedih “Tapi nanti setelah pekerjaan paman selesai, paman akan segera kerumahmu untuk menemui Veera” namun Veera menolaknya dgn ketus karena Veera bersikeras ingin bertemu Nihal sekarang juga, Ranvi mencoba membuat Veera mengerti kalau saat ini Nihal sedang sibuk “Paman Nihal pasti akan kesini begitu pekerjaannya selesai, Veera” hibur Ranvi “Aku tahu caranya menelfon paman Nihal”
Kemudian Veera meminta Ranvi untuk menelfon Nihal kembali dan memberikannya padanya “Utusan Tuhan, ini aku Veera, aku mau tanya apakah kmu bisa melakukan sebuah sulap yg bisa membuat paman Nihal datang padaku sekarang ? Saat ini aku sedang terluka dan paman Nihal tdk datang untuk menemui aku, aku ingin kmu melakukan semacam sulap sehingga pekerjaan paman Nihal bisa segera selesai” ujar Veera polos
“Tapi Veera, pekerjaan paman Nihal tdk bisa dgn mudah untuk diselesaikan segera” balas Nihal “Saat ini aku ingin sekali makan Halwa yg ada didepanku ini tapi aku tdk akan memakannya sampai aku bertemu dgn paman Nihalku” Veera segera memutuskan sambungan telfonnya, Nihal nampak gelagapan mau menjelaskan sesuatu tapi tdk bisa
Sementara itu di rumah Kartar, Kartar nampak senyum senyum sendiri dan membayangkan apa yg barusan terjadi ketika dirinya bertemu dgn Ratan, saat itu Gurpreet melintas disebelahnya dan melihat sikap suaminya ini yg aneh sambil duduk di kursi, namun Gurpreet tdk berusaha menanyakannya, ketika Gurpreet hendak meninggalkan ruangan itu bersama beberapa pakaian mereka, Kartar menghentikannya “Gurpreet ! Lebih baik kmu membuat kheer (manisan) dgn badmaam dan kismis” pinta Kartar sambil menaruh pakaian itu di kursi,
Gurpreet merasa heran dgn permintaan Kartar “Kenapa tiba tiba Kartar meminta dibuatkan kheer ? Mungkin Kartar ingin memberikan kesempatan kedua pd hubungan kami, yaa Tuhan ,,, terima kasih karena kmu telah memberikan sebuah kesempatan padaku dan aku tdk ingin kehilangannya” bathin Gurpreet dalam hati
Di rumah Ratan, Veera sedang terbaring, Ranvi berusaha menghiburnya dgn pura pura menjadi hantu dgn menutupi tubuhnya dgn kain yg lebar, namun Veera tdk takut “Kakak, makan sja aku ! Tapi sebelum kakak melakukannya, aku akan memakan kakak dulu !” ujar Veera sambil berlari mengejar ngejar Ranvi, Ranvi pun ketakutan sambil berlarian kesana kemari hingga akhirnya Ranvi menabrak Nihal yg saat itu datang ke rumah mereka, Veera langsung berhenti dan berpura pura kesakitan sambil kembali ke bale bale bambu tempatnya berbaring tadi begitu melihat kedatangan Nihal,
kemudian Veera berbaring dan berkata pd dirinya sendiri “Aduuuh, sakit sekali, aku sampai tdk bisa berjalan lagi” Ranvi tahu kalau Veera hanya berpura pura, Ratan juga hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat ulah Veera yg mencari perhatian Nihal, Nihal segera menghampiri Veera dan memberikan perhatiannya “Apakah sangat sakit ?”
Veera merajuk dan berkata “Aku tdk akan bicara dgn paman ! Karena paman tdk segera datang setelah aku memanggilnya berulang kali !” rajuk Veera, Nihal tdk mampu berkata apa apa, Nihal hanya menatap ke arah Ratan yg saat itu juga memperhatikannya dalam diam.Sinopsis Veera Episode 135 pun Berakhir sampai disini. Ayo simak kelanjutan Ceritanya di Sinopsis Veera Episode 136 Hanya di Lampungway.com.
Kartar mencoba menjelaskan siapa yg seharusnya berada dalam kehidupan Ratan “Ratan dan keluarganya itu selalu membutuhkan bantuanku tapi dia tdk bisa mengatakannya seperti biasa karena ada sebuah dinding yg besar yg memisahkan kami berdua yg dibuat oleh warga desa tapi kali ini keluarga ini tdk membutuhkan bantuan dari orang asing karena aku sudah bersama mereka sekarang” ujar Kartar sombong “Kamu memang telah melakukan apapun yg mereka perlukan tapi bagaimanapun juga kmu juga mendapatkan keuntungan dari sana, jadi lebih baik kmu pergi dan kembali lagi kesini setelah Sampooran juga kembali”
Nihal hanya terdiam mendengar ceramahan Kartar “Dan lagi aku nanti akan bersama sama Ratan dan Gurpreet akan mendirikan sekolah pertanian, sedangkan kmu tdk lebih dari seorang pelayan yg bekerja di ladang” ejek Kartar “Aku tahu kmu ingin menghabiskan banyak waktu dgn berkerja bersama Ratan di ladang atau peduli pd anak anaknya karena kmu mempunyai niat yg buruk dgn mendekati Ratan, iya kan ?” kembali Nihal hanya terdiam, tdk membalas ucapan Kartar “Aku peringatkan padamu, lebih baik kmu menjauh sja dari mereka karena kmu tdk dibutuhkan dimanapun !” ujar Kartar kemudian berlalu dari sana, sejenak Nihal merenung kemudian berlalu juga dari sana
Ratan telah selesai membuat Halwa (makanan), Veera ingin Ratan menyuapinya dgn tangannya sendiri karena tangan Veera terluka jadi Veera tdk bisa makan “Veera, makanlah sendiri karena aku masih mempunyai banyak pekerjaan yg harus aku selesaikan” namun Veera bersikeras tdk mau menerima alasan penolakan Ratan “Aku capek mendengar kata kerja kerja kerja dari mulut ibu, ibu harus menyuapi aku sekarang” akhirnya Ratan menyerah dan mau menyuapi Veera, lagi lagi Veera terdiam dan tdk mau membuka mulutnya, namun ketika Ratan mengatakan “Makanlah syng” Veera baru mau membuka mulutnya sambil tersenyum senang,
Tak lama kemudian Ranvi datang dan melihat Veera yg terluka, Ranvi menangis sedih, Ranvi menatap Veera dgn perasaan bersalah, Ratan tertegun melihatnya, kemudian Veera menyeka airmata yg membasahi pipi kakaknya ini, Ratan menyuruh Ranvi duduk disebelah Veera “Veera, apakah kmu baik baik sja ?” Veera kembali menghapus airmata kakaknya dan meyakinkan padanya kalau dirinya baik baik sja “Aku bahkan sedang makan Halwa buatan ibu” ujar Veera sambil menyuapkan sedikit ke mulut Ranvi,
Ratan sedikit tercengang melihat adegan ini “Veera, aku minta maaf karena aku telah meninggalkan kmu sendirian tadi” Veera tdk mempermasalahkan hal itu “Kakak, bisakah kakak meniup niup lukaku ini agar lekas sembuh ?” Ranvi langsung menuruti permintaan Veera
Sementara itu di tempat Nihal, Nihal melihat kerudung Ratan sedang berkibar di udara, Nihal berkata pd dirinya sendiri “Mengapa aku tetap tinggal di desa ini dan mendekati keluarga Ratan, itu karena tugasku datang kesini adalah untuk menuntaskan semuanya, aku tdk ingin keluar dari batasanku sendiri antara aku dan Ratan” ujar Nihal sedih, pd saat yg bersamaan, Ranvi sedang menyuapi Veera dikamar mereka “Kakak, kenapa paman Nihal tdk datang kesini untuk menemui aku ?” tanya Veera sedih
“Mungkin sja paman Nihal tdk tahu kalau kmu terluka, kalau dia tahu tentang keadaan kmu sekarang, paman Niha pasti akan langsung datang kesini segera” hibur Ranvi “Kalau begitu katakan padanya, kak” pinta Veera “Dia pasti akan datang ketika dia tahu tentang kmu, Veera”, “Iya, tapi kapan ? Aku ingin paman Nihal juga meniup niup lukaku ini, ayoolah, kak ,,, telfon paman Nihal sekarang sebelum lukaku ini sembuh, kalau sudah sembuh maka nggak ada gunanya paman Nihal meniup niup lukaku ini” rengek Veera akhirnya Ranvi menelfon Nihal,
Nihal merasa ragu ragu untuk mengangkat telfon dari keluarga Ratan karena Nihal hanya ingin konsentrasi pd alasan kedatangannya dan tinggal di desa Pritampura, namun akhirnya Nihal mengangkat telfon itu dan terdengar suara Ranvi disebrang sana “Paman Nihal, apakah paman Nihal tahu kalau Veera itu terluka ?” tanya Ranvi “Iya, aku tahu” Ranvi terlihat kecewa “Lalu kenapa paman tdk datang ke rumah begitu paman Nihal tahu ? Saat ini Veera ingin bertemu dgn paman Nihal” Nihal bingung harus menjawab apa
“Ranvi, paman Nihal tdk bisa kesana menemui Veera karena paman Nihal masih harus menyelesaikan banyak pekerjaan disini” Ranvi langsung sedih “Tapi nanti setelah pekerjaan paman selesai, paman akan segera kerumahmu untuk menemui Veera” namun Veera menolaknya dgn ketus karena Veera bersikeras ingin bertemu Nihal sekarang juga, Ranvi mencoba membuat Veera mengerti kalau saat ini Nihal sedang sibuk “Paman Nihal pasti akan kesini begitu pekerjaannya selesai, Veera” hibur Ranvi “Aku tahu caranya menelfon paman Nihal”
Kemudian Veera meminta Ranvi untuk menelfon Nihal kembali dan memberikannya padanya “Utusan Tuhan, ini aku Veera, aku mau tanya apakah kmu bisa melakukan sebuah sulap yg bisa membuat paman Nihal datang padaku sekarang ? Saat ini aku sedang terluka dan paman Nihal tdk datang untuk menemui aku, aku ingin kmu melakukan semacam sulap sehingga pekerjaan paman Nihal bisa segera selesai” ujar Veera polos
“Tapi Veera, pekerjaan paman Nihal tdk bisa dgn mudah untuk diselesaikan segera” balas Nihal “Saat ini aku ingin sekali makan Halwa yg ada didepanku ini tapi aku tdk akan memakannya sampai aku bertemu dgn paman Nihalku” Veera segera memutuskan sambungan telfonnya, Nihal nampak gelagapan mau menjelaskan sesuatu tapi tdk bisa
Sementara itu di rumah Kartar, Kartar nampak senyum senyum sendiri dan membayangkan apa yg barusan terjadi ketika dirinya bertemu dgn Ratan, saat itu Gurpreet melintas disebelahnya dan melihat sikap suaminya ini yg aneh sambil duduk di kursi, namun Gurpreet tdk berusaha menanyakannya, ketika Gurpreet hendak meninggalkan ruangan itu bersama beberapa pakaian mereka, Kartar menghentikannya “Gurpreet ! Lebih baik kmu membuat kheer (manisan) dgn badmaam dan kismis” pinta Kartar sambil menaruh pakaian itu di kursi,
Gurpreet merasa heran dgn permintaan Kartar “Kenapa tiba tiba Kartar meminta dibuatkan kheer ? Mungkin Kartar ingin memberikan kesempatan kedua pd hubungan kami, yaa Tuhan ,,, terima kasih karena kmu telah memberikan sebuah kesempatan padaku dan aku tdk ingin kehilangannya” bathin Gurpreet dalam hati
Di rumah Ratan, Veera sedang terbaring, Ranvi berusaha menghiburnya dgn pura pura menjadi hantu dgn menutupi tubuhnya dgn kain yg lebar, namun Veera tdk takut “Kakak, makan sja aku ! Tapi sebelum kakak melakukannya, aku akan memakan kakak dulu !” ujar Veera sambil berlari mengejar ngejar Ranvi, Ranvi pun ketakutan sambil berlarian kesana kemari hingga akhirnya Ranvi menabrak Nihal yg saat itu datang ke rumah mereka, Veera langsung berhenti dan berpura pura kesakitan sambil kembali ke bale bale bambu tempatnya berbaring tadi begitu melihat kedatangan Nihal,
kemudian Veera berbaring dan berkata pd dirinya sendiri “Aduuuh, sakit sekali, aku sampai tdk bisa berjalan lagi” Ranvi tahu kalau Veera hanya berpura pura, Ratan juga hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat ulah Veera yg mencari perhatian Nihal, Nihal segera menghampiri Veera dan memberikan perhatiannya “Apakah sangat sakit ?”
Veera merajuk dan berkata “Aku tdk akan bicara dgn paman ! Karena paman tdk segera datang setelah aku memanggilnya berulang kali !” rajuk Veera, Nihal tdk mampu berkata apa apa, Nihal hanya menatap ke arah Ratan yg saat itu juga memperhatikannya dalam diam.Sinopsis Veera Episode 135 pun Berakhir sampai disini. Ayo simak kelanjutan Ceritanya di Sinopsis Veera Episode 136 Hanya di Lampungway.com.