Nenek berjalan mendekati mayat Ichcha.
Seolah tak percaya, Nenek Berkata,
“Dengar anak kampung. Sandiwara macam apa lagi ini? Bangunlah! Apa kau tidak mendengarkan aku?”
“Bangunlah.. Bangunlah sekarang. Bagaimana bisa kau pergi dengan cara seperti ini? Seumur hidupku aku selalu mengutukmu. Selalu meragukan niat baikmu.”
“Seumur hidupku aku selalu memberitahu kalau kau adalah satu2nya orang yang merenggut kebahagiaan Tappu ku dan hidup selamanya dengan barang bekas dari Tappu”
Nenek kemudian mengingat kejadian saat dia merusak dandanan Ichcha dengan make up berlebihan saat sekolah Ichcha&Tapasya mengadakan kontes menari ketika mereka masih kecil.
Nenek berkata lagi,
“Anak kampung, aku tidak mengerti denganmu. Apa yang telah kau lakukan? Bahkan setelah kau meninggal dunia, kau memberikan jantungmu kepada Tappu. Aku merasa malu dengan diriku sendiri atas semua yang telah aku lakukan padamu! Kau memberikan kehidupan baru padanya”
“Hari ini aku tidak sanggup untuk melihatmu. Aku pernah mendengar kalau jiwa seseorang yang sudah meninggal masih ada di dunia selama 13 hari setelah kematiannya dan bisa melihat semuanya”
“Dimanapun kau sekarang kumohon lihatlah! Aku menyentuh kakimu… Maafkan aku anakku! Beritahu aku sekali saja anakku, kalau kau sudah memaafkanku”