Tapasya masuk ke dalam kamar Meethi dan duduk didekatnya.
Tapasya : Aku mengerti apa yang sedang kau rasakan.
Tapasya kemudian memeluk Meethi dan memintanya untuk berhenti menangis.
Tapasya : Aku tau tidak ada yang bisa menggantikan posisi ibumu. Aku adalah bibimu, sudah seperti ibumu sendiri. Aku juga sedang mengalami musibah sehingga aku tidak bisa mengetahui hal ini. Ibumu sudah meninggalkan kita semua.
Tapasya : Saat itu aku sedang koma. Orang-Orang bilang, jika kita sering bicara dengan seseorang, maka saat ada masalah, kita adalah orang yang paling dekat dengannya. Aku juga sudah bicara dengan ibumu.
Tapasya kemudian mengenang saat ia bicara dengan Ichcha melalui kontak batin.
Tapasya : Aku terima apa yang dia katakan padaku. Saat aku terbangun aku menyadari semua itu hanyalah mimpi. Tidak ada yang memberitahu kalau Ichcha sudah pergi jauh meninggalkan kita semua. Tapi aku masih bisa merasakan keberadaannya. Setiap aku bermimpi tentang Ichcha, dia selalu memintaku untuk menjagamu. Dia memberikanku tanggungjawab dan pergi meninggalkan kita semua.
Damini : Meethi, apa kau tidak mau mendengarkan detak jantung ibumu?
Meethi memegang dada sebelah kiri Tapasya, ia tersenyum sambil meneteskan air mata, Tapasya lalu menggengam tangan Meethi dan memeluknya.
Tapasya : Aku tidak akan membiarkanmu merasa kesepian. Mulai hari ini dan seterusnya kau tidak akan pernah merasakan penderitaan lagi. Ini adalah janji Ibu Tapasya mu.
Tapasya mencium dahi Meethi dengan penuh kasih sayang.
Tapasya : Aku mengerti apa yang sedang kau rasakan.
Tapasya kemudian memeluk Meethi dan memintanya untuk berhenti menangis.
Tapasya : Aku tau tidak ada yang bisa menggantikan posisi ibumu. Aku adalah bibimu, sudah seperti ibumu sendiri. Aku juga sedang mengalami musibah sehingga aku tidak bisa mengetahui hal ini. Ibumu sudah meninggalkan kita semua.
Tapasya : Saat itu aku sedang koma. Orang-Orang bilang, jika kita sering bicara dengan seseorang, maka saat ada masalah, kita adalah orang yang paling dekat dengannya. Aku juga sudah bicara dengan ibumu.
Tapasya kemudian mengenang saat ia bicara dengan Ichcha melalui kontak batin.
Tapasya : Aku terima apa yang dia katakan padaku. Saat aku terbangun aku menyadari semua itu hanyalah mimpi. Tidak ada yang memberitahu kalau Ichcha sudah pergi jauh meninggalkan kita semua. Tapi aku masih bisa merasakan keberadaannya. Setiap aku bermimpi tentang Ichcha, dia selalu memintaku untuk menjagamu. Dia memberikanku tanggungjawab dan pergi meninggalkan kita semua.
Damini : Meethi, apa kau tidak mau mendengarkan detak jantung ibumu?
Meethi memegang dada sebelah kiri Tapasya, ia tersenyum sambil meneteskan air mata, Tapasya lalu menggengam tangan Meethi dan memeluknya.
Tapasya : Aku tidak akan membiarkanmu merasa kesepian. Mulai hari ini dan seterusnya kau tidak akan pernah merasakan penderitaan lagi. Ini adalah janji Ibu Tapasya mu.
Tapasya mencium dahi Meethi dengan penuh kasih sayang.
