Lampungway.com. Bahasa Lampung Mesti Diberi Ruang Eksistensi. Bahasa Lampung harus diberi ruang untuk eksistensi sehingga bahasa daerah ini akan terus hidup di tengah masyarakat.
Akademisi sekaligus tokoh adat Lampung, Iqbal Hilal, mengakui bahasa Lampung semakin sedikit penuturnya. Kondisi memprihatinkan ini perlu segera ditindaklanjuti oleh sinergi berbagai pihak agar bahasa Lampung tetap lestari.
Misalnya, lanjut dia, pemerintah harus membuat kebijakan untuk menampilkan bahasa Lampung di ruang-ruang publik.
“Di pengumuman, kantor-kantor, atau teks-teks berjalan di ruang publik, itu bisa ditampilkan bahasa-bahasa Lampung agar masyarakat mengenal bahasanya sendiri,” ujar dia saat menghadiri acara Lokakarya II Penyusunan Data Kosakata Kamus Bahasa Lampung, Senin, 25 November 2019, di Hotel Kurnia II, Bandar Lampung.
Pemerintah juga, tambah Iqbal, harus memberi apresiasi kepada generasi muda yang mau mendalami bahasa daerahnya. “Kalau hanya mengandalkan kesadaran, generasi muda akan sulit. Harus ada yang mendorongnya, misalnya mendapatkan pekerjaan tertentu,” katanya.
Selain itu, media massa juga punya kontribusi untuk menampilkan rubrik-rubrik yang memiliki konten berbahasa Lampung. “Bukan hanya tentang Lampung, tapi juga berisi bahasa Lampung,” kata akademisi FKIP ini.
Terkait peran guru dan pendidik, Iqbal berharap dengan dibukanya Program Sarjana Bahasa Lampung tahun depan, perguruan tinggi mampu menyiapkan pendidik yang profesional untuk mengajarkan bahasa Lampung di sekolah.
“Para pendidik akan mengambil peran untuk lebih kreatif mengajarkan bahasa Lampung kepada generasi muda,” katanya.