Endro S. Yahman: Penguatan Gotong Royong dan Komunikasi Intensif Jadi Kunci Ketahanan Ekonomi

Bandarlampung (LW): Kita saat ini perlu memperkuat lagi semangat gotong royong dalam semua lini kehidupan. Kekompakan, kepedulian serta komunikasi yang intensif antar anggota merupakan kunci dari pemberdayaan kelompok.

Hal ini disampaikan Ir. H. Endro. S Yahman, M.Sc Anggota MPR RI/DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan saat silaturahmi dengan para ibu-ibu anggota kelompok Posyandu dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Kelurahan Waydadi, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Sabtu (18/5).

“Bapak bangsa kita Ir. Soekarno yang merupakan presiden pertama dengan cerdas menggali nilai-nilai luhur masyarakat tersebut dan dirumuskan dalam bentuk Pancasila. Oleh karena itu, Ir. Soekarno disebut sebagai penggali Pancasila yang kalau diringkas menjadi “gotong royong”. Gotong royong menjadi alat untuk meringankan kehidupan masyarakat baik masyarakat di perkotaan maupun di pedesaan,” jelas Endro.

Bertempat salah satu rumah anggota posyandu di Jl. Pembangunan IV, Mas Endro Insiyur Kimia dari UGM ini menuturkan bahwa kebutuhan saat ini adalah kekompakan sesama anggota setelah kita melaksanakan pemilu serentak (pemilu legislatif dan pemilu presiden) 14 Februari 2024.

“Ibu-ibu yang hadir ini adalah kelompok masyarakat yang berada diperkotaan, sangat merasakan ekonomi yang agak berat, mulai dari naiknya harga beras, minyak goreng, sayur-mayur, telur dan sembako lainnya. Ini karena pemerintah di awal tahun 2024 baru saja mengeluarkan uang yang sangat besar untuk pembiayaan pemilu dan untuk bantuan sosial (BANSOS),” kata Endro kepada media.

Kemudian, lanjut Anggota Komisi II DPR RI ini, November mendatang juga akan dihelat Pilkada serentak yakni Pemilihan Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia. Tiga kegiatan dalam tahun 2024 inilah yang akan menguras keuangan negara dan tentunya berdampak pada ekonomi masyarakat.

“Dalam pemilihan walikota/wakil walikota Bandarlampung, pemerintah kota Bandarlampung juga harus mengalokasikan APBD nya untuk pemilu ini yang biasa disebut Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Tentunya pembiayaan dengan APBD ini, pemerintah kota Bandarlampung harus mengurangi program-programnya di tahun 2024. Tentunya masyarakat, khususnya ibu-ibu yang pertama kali akan merasakan dampak tidak langsung dari kondisi yang saya uraikan tadi,” jelas mas Endro.

Mas Endro yang juga dosen Universitas Trisakti Jakarta ini melanjutkan bahwa pernyataan ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menginformasikan secara dini agar masyarakat tidak terkejut. Karena berdasarkan data hasil penelitian per-Maret 2024, terjadi penurunan daya beli masyarakat dengan terjadi penurunan penerimaan pajak pertambahan nilai dalam negeri (PPNDN) dibanding bulan Maret 2023.

Endro meminta agar kelompok posyandu Waydadi ini mulai memperbanyak dan memperkuat kegiatan disektor ekonomi yang sudah ada seperti kegiatan “ecoprint”, mengoptimalkan pekarangan dengan tanaman sayuran untuk membantu menopang ekonomi keluarga.

“Ekonomi keluarga yang kuat adalah jalan menuju kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan keluarga adalah jalan menuju kesejahteraan masyarakat, dan kesejahteraan masyarakat adalah jalan menuju penguatan kehidupan bernegara dalam rambu-rambu Pancasila, UUD NKRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *