Berita Lampung Terkini

Inilah Sinopsis Veera Episode 162

Lampungway.com – Inilah Sinopsis Veera Episode 162. Cerita ini merupakan Lanjuatan dari Inilah Sinopsis Veera Episode 161 Sebelumnya,Hari itu Ranvi membolos dari sekolahnya dan pergi menemui pembuat gerabah dirumahnya, saat itu waktu istirahat makan siang, Veera dan Gunjan sama sama mencari cari Ranvi dikelasnya sambil membawa bekal makan siang mereka, namun mereka tdk melihat Ranvi di kelas,

Sinopsis Veera Lengkap
ketika Gunjan mengajaknya untuk makan siang, Veera menolaknya karena Ranvi tdk ada, Veera mau makan siang bersama Ranvi “Mungkin Ranvi harus keluar untuk menyelesaikan tugas sekolahnya yg lebih penting dan aku yakin nanti Ranvi juga akan merasa kecewa kalau kmu tdk mau makan, ayoo makan denganku ?” akhirnya Veera setuju untuk makan siang bersama Gunjan,
Pada saat yg sama di ladang Balwant sedang beristirahat makan siang, setelah Bansuri datang membawakan makanan untuknya, dilihatnya Kartar sedang sibuk memacul ladangnya “Heei Kartar ! Apakah kmu sedang bertengkar dgn Gurpreet, sehingga dia tdk membawakan makan siang buatmu hari ini ?” tanya Balwant lantang, Kartar hanya tersenyum dan kembali menyelesaikan pekerjaannya “Kartar, kemarilah ! Hari ini aku bawa banyak makanan, kmu bisa makan bersama Balwant” pinta Bansuri kemudian Bansuri meninggalkan tempat itu, Kartar segera menghampiri Balwant yg sedang duduk di bale bale bambu “Balwant, kmu ini sangat beruntung punya istri seperti Bansuri” puji Kartar “Kamu ini hanya untuk menyenangkan hatiku sja kan bicara seperti itu ? Kamu tdk serius kan ?” balas Balwant,
Kartar kemudian mengeluh soal Gurpreet “Seorang perempuan itu bertanggungjawab untuk membuat sebuah rumah menjadi seperti di surga atau di neraka dan Gurpreet telah membuat rumah kami layaknya seperti di neraka” Balwant terkejut mendengar pengakuan Kartar yg blak blakkan, saat itu Bansuri yg masih berdiri disana sedikit menguping pembicaraan mereka, Bansuri tersenyum mendengar keluhan Kartar tentang Gurpreet “Kenapa ? Jangan memandangi aku seperti itu, Balwant” ujar Kartar kemudian Kartar melanjutkan keluhannya tentang Gurpreet dan tak lama kemudian Kartar meninggalkan tempat Balwant setelah selesai makan siang
Sementara itu di tempat pembuat gerabah Ranvi telah selesai mengecat beberapa celengan yg dibuat oleh tukang gerabah, tiba tiba Ranvi melihat ada boneka dari tanah liat yg mirip dgn ayahnya, Ranvi segera mengambil boneka itu dan memberikan kumis diatas mulutnya sehingga mirip dgn ayahnya, sambil mengecat kumis, Ranvi berkata pd boneka itu “Ayah, aku tdk suka pergi ke sekolah karena aku selalu dipermalukan oleh teman temanku” saat itu Ranvi baru menyadari kalau sudah jam 2 siang, Ranvi segera berlari kembali ke sekolah, ketika dia sedang berlari melewati ladang, Ranvi mendengar auman suara harimau, Ranvi segera sembunyi dibalik semak semak untuk melihat suara apa itu, tepat pd saat itu harimau sedang berjalan didepan Ranvi, Ranvi sangat kaget, Ranvi segera berbalik untuk melindungi Veera karena Veera sendirian
Begitu sampai di jalanan pedesaan, Ranvi bertemu dgn Baldev dan temannya yg juga membolos dari sekolah “Baldev, aku tadi melihat seekor harimau” Baldev dan temannya malah mentertawakan Ranvi “Heii Ranvi ! Apakah kmu tdk bisa menemukan orang lain yg bisa kmu permainkan ? Kamu mungkin melihat seekor kucing liar dan menganggapnya sebagai harimau, iya kan ?” ejek Baldev
“Heii Ranvi, jangan katakan pd orang lain kalau sudah mempermainkan aku” ujar Baldev yg menganggapnya bukanlah hal yg serius “Jika kmu mempermainkan aku lagi maka aku akan berdiri di belakang harimau itu” ejek Baldev, Ranvi akhirnya memutuskan untuk tdk mengatakan pd siapapun, ketika Ranvi sampai di sekolah, penjaga sekolah mengabarkan pd Ranvi kalau Veera sudah pulang ke rumah,
Di tengah jalan Gunjan dan Veera sedang berjalan beriringan, Gunjan membawakan tasnya Veera “Gunjan, aku tdk bisa membawa tasku itu karena aku ini masih kecil, itulah mengapa kakakku yg selalu membawakan tasku” tepat pd saat itu dari kejauhan Bansuri melihat Gunjan dan Veera, Bansuri segera bertanya pd Gunjan “Gunjan ! Kenapa kmu yg membawakan tasnya Veera ? Apa dia tdk bisa membawanya sendiri ?” Veera langsung menjawab dgn jawaban yg sama seperti yg dikatakan pd Gunjan tadi namun Bansuri menyuruh Veera untuk membawa tasnya sendiri, akhirnya Gunjan memberikan tas Veera pd Veera
“Ibu, aku tadi tdk melihat kak Baldev pd jam istirahat” Bansuri malah menegur anaknya ini “Gunjan, kmu ini selalu bermain bersama Veera, paling tdk kmu itu belajar salah satu hal yg baik dari hubungan Veera dan Ranvi” ujar Bansuri, Veera pun mendukung Gunjan namun Bansuri segera menghardik Veera untuk tdk ikut campur diantara pembicaraannya dgn anaknya,
Dengan gayanya yg polos Veera berkata “Aku tdk berdiri diantara kalian tapi aku kan berdiri disamping kalian” ujar Veera polos, Bansuri merasa jengkel dan mengumpat pd Veera kalau dia telah kehilangan ibu kandungnya dan selanjutnya ayahnya juga “Kamu ini anak yatim piatu !” ujar Bansuri kesal kemudian meninggalkan Veera sambil menggandeng Gunjan,
Veera merasa penasaran dgn ucapan Bansuri “Apa itu anak yatim piatu ? Aku akan menanyakannya pd Bibi Moti” ujar Veera heran, tepat pd saat itu Ranvi datang menemui Veera, Veera tersenyum begitu melihat kakaknya, tak lama kemudian ada tukang penjual ice cream lewat, Veera dan Ranvi memutuskan untuk membeli ice cream kesukaan mereka
Sementara itu di ladang, harimau tersebut sedang mengintai mangsanya, dia melihat segerombolan kambing yg sedang merumput disana, tiba tiba harimau itu mendekat ke arah kambing sambil berjalan mengendap endap dan terdengar auman suara harimau
Malam harinya, ketika keluarga Ratan sedang menikmati makan malam bersama Nihal, Nihal bertanya pd Ranvi tentang pelajaran sekolahnya, awalnya Ranvi bingung menjawabnya namun kemudian Ranvi pura pura mengatakan semuanya baik baik saja, Veera pun ikut nimbrung dan ingin bertanya pd Bibi Moti “Bibi, apakah aku boleh bertanya ?”, “Kamu mau bertanya apa Veeraku syng ?” tanya Bibi Moti yg merasa senang karena Veera mengajukan pertanyaan lagi setelah sekian lama Veera tdk bertanya,
Awalnya Veera tdk ingat apa yg akan dia tanyakan tapi kemudian Veera teringat kata kata itu “Bibi, apa itu anak yatim piatu ?” semua yg hadir di meja makan itu terkejut mendengarnya namun tdk ada yg menanggapi pertanyaan Veera,
Bibi Moti mencoba memecah keheningan diantara mereka dan berkata “Aku sudah mulai terbiasa melihat Veera berkata tentang hal hal yg konyol seperti itu, sudah Veera sekarang kmu habiskan makananmu dulu” pinta Bibi Moti namun Veera tetap bersikeras dgn pertanyaannya “Ibunya Gunjan yg mengatakan kalau aku ini anak yatim piatu, apa maksudnya itu, bibi ?” Bibi Moti, Ratan dan Nihal juga Ranvi hanya terdiam sambil saling melirik satu sama lain. Sinopsis Veera Episode 162 pun Berakhir sampai disini. Ayo simak kelanjutan Ceritanya di Sinopsis Veera Episode 163 Hanya di Lampungway.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *