Lampungway.com – Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 318. Pada Episode 317 Sebelumnya, Putera Atgah Yaitu Aziz membatalkan niatnya untuk membalas dendam kepada Adham atas kematian ayahnya. Ia juga mengurungkan niat membunuh maham anga lantaran melihat sendiri kondisi maham anga yang sangat menderita akibat kematian Adham. Lalu bagaimana Kisah selanjutnya ?
Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 318
Maham melihat wajah adham yang berlumuran dengan darah, hatinya sangat teriris, dia melihat jalal dan berkata : “apa keadilan ini? orang berbaring dalam darah di sini, kau dirawat dari masa kanak-kanak dengan mendapatkan cinta dan sayangku, dia adalah saudara tirimu, bagaimana kau dapat membunuhnya dengan brutal, ia melakukan kejahatan maka kau bisa menempatkan dia di penjara, yang jenis keadilan ini, kau harus menjawab saat aku mengajar mu tentang keadilan jadi aku memiliki hak untuk mengambil jawaban darimu, anakku melakukan kejahatan terburuk tapi mengapa kau tidak mengambil langkah yang tepat? jawablah aku ,kau sebut pengadilan? apakah kau bertanya adham mengapa ia melakukan itu? kau membahas masalah dengan para menteri, kenapa kau langsung membunuhnya ?, ini bukan keadilan dalam Mughal “.
Maham melanjutkan : “jawab aku mengapa kau melakukan ini, mengapa, hal ini akan selesai, ini akan selesai ketika keadilan akan diberikan dan aku akan melakukan keadilan,”
Dengan penuh Emosi dan nada tinggi, Maha berucap : “Aku Ibu Adham Khan Menteri Kepala India : Kau Memutuskan Nasib Ku Dan Juga Anak Ku, Maka… Hari Ini Aku Akan Memilih Keadilan Bagi Diriku, Aku Akan Melakukan Keadilan Dengan Memberikan KUTUKAN Padamu Jalal : Kau juga akan berkabung atas kematian anak-anak mu”.
Semua kaget dan sedih mendengarnya. maham berkata kepada jalal: “anak-anak mu yang berada dalam rahim jodha istri mu, Aku Memberikan Kutukkan Bahwa Kau Juga Akan Mengambil Tubuh Mereka (Anak-Anak Jalal) Yang Mati Dengan Tangan Mu Sendiri. Kau Juga Akan Menangisi Kematian Mereka.Kau Juga Akan Mendapatkan Rasa Sakit Seperti Yang Aku Dapatkan”.
Jodha dan jalal terkejut. semua tidak percaya apa yang maham katakan, Kemudian maham melanjutkan lagi perkataannya : “anak-anak mu tidak akan setia kepada dirimu, kau tidak akan mendapatkan ketenangan dari anak-anak mu sendiri.”
Lalu Maham berdoa : “Ya allah, hari ini adalah hari ketika saya berdoa untuk jalal dari hati yang tulus dan aku mohon allah menerima doaku ini, Sekarang keadilan telah diberikan kepada adham anakku”.
Jalal berteriak menyuruh maham pergi. maham melihat tubuh adham sambil menangis dan pergi dari sana. jalal juga marah dan pergi dari sana. Namun hamida menyuruh jodha menenangkan jalal.
Jalal pergi ke tempat timbangan besar, seperti yang selalu ia lakukan saat sedih atau marah. jalal mengingat kutukan maham. jalal berkata : “adham khan telah membunuh waliku, orang yang berada di sebelah ayahku dan khan baba lalu bagaimana bisa maham mengutukku”.
seorang prajurit datang ke jalal, membuat jalal semakin kesal : “bagaimana kau dapat menggangguku”.
Jalal menyuruhnya pergi, lalu pergilah perajurit itu menemui ruq dan mengatakan jalal sangat marah, Ruq : “berkata aku tahu keadaannya, aku akan pergi menenangkannya”.
Ruq datang ke jalal, namun jalal menyuruhnya pergi juga, Ruq tak ingin meninggalkan Jalal dan Berkata : “Tapi..” belum sempat berkata-kata, Jalal sudah membentaknya : “Pergi dari sini Ruq”.
Ruq datang ke istana para wanita ia berkata kepada jodha : “aku mencoba sebisaku tapi jalal tidak menerima apa-apa, aku tidak pernah melihat begitu banyak kemarahan Pada diri jalal”.
Hamida berkata : “kita harus menghilangkan Rasa frustrasi jalal”.
Jodha berkata : “Aku akan berbicara dengannya”.
Ruq Melarang : “tidak..tidak.. jangan pergi menemui jalal, dia sangat marah, mungkin dia akan marah pada mu dan menyakiti dirimu, kau akan menjadi ibu dan kita tidak bisa mengambil risiko.”
Jodha tetap pada keyakinannya, dia berpikir harus membantu jalal.
Disebuah ruangan yang gelap dan sepi, Jalal duduk dan termenung, (Flashback 🙂 Dia ingat bagaimana adham mengatakan bahwa maham tidak ingin membunuhnya, tetapi hanya ingin mengambil tahtanya saja. Dia ingat lagi bagaimana abul mali ingin mengambil tahta dari dia. jalal melihat tahtanya dan mengatakan : “semua yang terjadi karena mu” (sambil menunjuk tahtanya) “kau membuat ku membunuh diriku sendiri, kau membuat diriku harus berdiri sendiri, pertama kau mengambil khan baba dari ku, lalu bari ammi dan sekarang kau mengambil orang kepercayaanku jauh dari ku, hari ini aku akan menghancurkanmu, aku akan menghancurkan tahta ini”. Lalu Jalal mengambil obor dan membakar tahtanya.
Lanjut Halaman Berikutnya –>