Lampungway.com-Masyarakat berhamburan setelah melaksanakan salat maghrib di pelataran halaman rumah masing-masing untuk menyaksikan gerhana bulan yang akan muncul malam itu.
Gerhana bulan total yang terjadi pada Sabtu, 4 April 2015 dikatakan memiliki keistimewaan tersendiri. “Gerhana bulan ini merupakan seri gerhana bulan tetrad ketiga dalam milenium ketiga,” kata narator Planetarium dan Observatorium DKI Jakarta Cecep Nurwendaya, Sabtu, 4 April 2015, di Planetarium, Cikini Jakarta Pusat.
Cecep mengatakan “gerhana bulan tetrad tergolong langka dan merupakan untaian empat gerhana bulan total yang berlangsung secara berurutan, dalam seribu tahun di millenium ketiga ini terdapat 32 kali fenomena tersebut,” ujarnya.
Fenomena gerhana bulan menjadi daya tarik masyarakat untuk melihat dan menikmati keindahannya. Bagi umat islam yang hendak melaksanakan salat gerhana pun dapat melangsungkannya pada saat-saat inilah, karena gerhana bulan sangat jarang sekali terjadi.
Kemegahan gerhana bulan yang memerah disambut hangat oleh kalangan masyarakat dengan suara riuh gemuruh menyanjung kebesaran Tuhannya dan berlomba – lomba mengeluarkan gatget masing – masing untuk mengambil foto gerhana bulan tersebut.
Selain itu, gerhana bulan total juga menyebabkan fenomena alam lainnya yaitu terjadinya pasang air laut dalam kondisi maksimum karena posisi bulan, bumi, dan matahari tepat berada di satu garis yang menyebabkan besar gravitasi bulan saat terjadi gerhana bulan total adalah dua kali gravitasi matahari. Sehingga total gaya gravitasi terhadap bumi menjadi tiga kali dan pada saat itulah pengaruh pasang laut maksimum terjadi.
Gerhana bulan total terjadi pukul 18.57 WIB s.d 19.02 WIB.
