Lampungway.com-Mahasiswa sejatinya bukan hanya terfokus pada mata kuliah sepanjang harinya melainkan juga memperhatikan lingkungan sekitar yang kiranya berkenaan pada penunjangan kampus hijau Unila agar menjadi lebih baik. Faktanya pada tahap – tahap akhir masa jabatan rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., masih tergolong belum mumpuni dalam hal menciptakan Unila menjadi lebih baik seperti pernyataannya atas dasar kinerja yang telah ia raih. Hal ini tentunya menjadi sorotan bagi para mahasiswa dalam status berhak mendapatkan keindahan, kenyamanan akan proses belajar mengajar dan beraktivitas dilingkungan serta acuan setelah kelulusan.
Dalam opini yang diterbitkan oleh Unila khususnya mengatakan, bahwasannya Universitas Lampung (Unila) menargetkan pada 2016 mendatang bisa meningkatkan jumlah program studi (prodi) berperingkat akreditasi A dari sebelumnya berjumlah 12 di tahun 2014 menjadi 40. Hal itu diungkapkan Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., saat membuka prarapat koordinasi perencanaan (prarakorcan) tahun 2015 di lantai II gedung Rektorat, Rabu (14/1) yang lalu.
Persiapan akreditasi Universitas Lampung (Unila) sudah hampir tahap akhir, rencananya pada akhir Februari ini Badan Accesor dari Dikti akan mengkonfirmasi kinerja secara keseluruhan yang telah di lakukan Unila selama 6 bulan terkakhir terkait permohonan pengakreditasian.
Wakil Rektor I Unila Bidang Pendidikan Hasriadi Mat Akin MS, Selasa (17/2/2015), mengatakan Unila yakin akan mendapat Akreditasi A tahun ini. Unila telah mempersiapkan pengakreditasian ini dari tahun 2010, dan beberapa langkah yang di lakukan guna untuk penilaian diantaranya perbaikan sistem akademik secara terus-menerus, pelengkapan fasilitas-fasilitas, penambahan prodi di tiap masing-masing jurusan, dan penambahan UKM.
Fakta yang terlihat adalah, akreditas kampus hijau yang sangat dibanggakan ini masih tergolong sangat jauh apabila dibandingkan dengan akreditas kampus – kampus Swasta di luar sana. Tentu saja ini sangat memprihatinkan bagi mahasiswa yang hendak melanjutkan studi dalam hal mencari pekerjaan, karena status akreditas Unila hingga saat ini masih C. Tidak hanya berakibat buruk bagi kalangan mahasiswa tetapi juga buruk untuk mewujudkan visi dan misi Unila yang katanya ingin menjadikan kampus hijau masuk kedalam Top Ten University.
Mewujudkan visi dan misi tersebut tidaklah mudah, manakala keburukan yang berada di dalam lingkungan kampus belum dihilangkan. Warna usang, tidak menarik simpatik bagi yang melihat, lingkungan yang kumuh sampah menuai biasnya ditiap lingkungan, sangat jauh di bandingkan dengan kampus – kampus yang berdekatan di luar Unila. Hal ini terlihat jelas oleh kasat mata. Tak luput terdapat banyaknya gumpalan sampah berakibat fatal untuk menilai kampus yang indah. Selain itu pula, kebutuhan ruangan yang sangat minim, belum memadai. Fakultas yang sangat di idam – idamkan masih menggunakan kipas angin, WC yang sangat kumuh, warna cat yang memudar, serta ruangan yang sangat sempit untuk dinikmati.
Unila, sangat membutuhkan perhatian adanya pemimpin hebat yang sangat berambisi untuk meningkatkan standar kualitas kampusnya. Pemimpin hebat adalah ia yang sangat memperdulikan lingkungan dalam terlebih dahulu sebelum mengharumkannya di kalangan luar sana, ujar salah seorang mahasiswa Unila Rifki.
“Pemimpin yang hebat, adalah seorang pemimpin yang mumpuni. Yang sangat memperdulikan dan memperhatikan lingkungan dalamnya sebelum mewujudkan kinerja yang telah dirancangnya dan mengharumkan nama di luaran sana. Mewujudkan visi misi yang besar bukan hal yang mudah, apalagi jika dilihat dari keadaan kampus yang semakin memburuk. Akreditas pun masih C, fasilitas sangat minim, ruangan panas dan sempit, ujarnya saat di wawancarai”.