Berita  

Naikan Harga BBM, Jokowi di Cap Sebagai Pencitraan

088567300_1415008962-kenaikan-bbm-premium-141103b

Lampungway.com– Indonesia saat ini sedang digulir dengan kehebohan naiknya bahan bakar minyak (BBM). BBM yang sebelumnya sempat naik dan kemudian di turunkan lagi, saat ini tengah mengalami kenaikan kembali.
Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Sementara, jenis Solar masih tetap akan diberikan subsidi dengan skema besaran tetap yakni Rp 1.000 per liter. Keputusan presiden ini tentunya membuat harga BBM menjadi tak pasti. Alias naik turun.
Beberapa bulan kemaren, rakyat sempat bersorak soraya karena harga BBM turun, sehingga rakyat masih mampu dan tak segan mengeluarkan uang untuk membelinya, namun yang terjadi saat ini, masyarakat kembali dikecewakan dengan kenaikan harga BBM dan bahkan pencabutan subsidi BBM untuk masyarakat yang kurang mampu.
Hal ini sangat menarik protes masyarakat dalam menyikapi kebijakan yang telah dibuat oleh Presiden Jokowi. Saat menaikkan harga BBM pertama kali, memang Jokowi beralasan ingin memperbaiki pengelolaan anggaran agar lebih sehat dan tidak banyak uang negara dihabiskan untuk subsidi yang sifatnya konsumtif. Alasan lain diungkapkan ketika Jokowi menurunkan harga BBM. Saat itu Jokowi beralasan kebijakannya itu merespon harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan.
dulu-pdip-tolak-keras-harga-bbm-naik-kini-minta-kenaikan-harga
Kebijakan tersebut diterima oleh Pemerintah dan mereka yakin bahwasanya masyarakat pasti akan terbiasa dengan kenaikan dan penurunan tersebut. Tetapi faktanya, masyarakat merasa seperti dipermainkan saja oleh pemerintahan, apalagi di iringi dengan harga-harga sembako yang terus melonjak naik mengikuti alur kenaikan harga BBM.
Dengan adanya kebijakan ini, Jokowi malah mendapat kritik sebagai pencitraan saja dalam hal menaikan BBM dikarenakan, sejak meenaikan harga bahan bakar minyak, sejauh ini belum ada transparansi pemerintah dalam menaikan BBM, serta pemerintah belum bersosialisasi dengan baik kepada masyarakat mengenai alasan menaikan harga BBM. Jadi kebijakan ini di anggap sebagai pencitraan saja oleh berbagai pihak termasuk Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies, Marwan Batubara.
Tak ayal, Marwan menyebut fluktuatifnya harga BBM hanya dijadikan ajang pencitraan Pemerintahan Jokowi semata. “Jadi ini hanya untuk pencitraan saja,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *